Menjadi Konsumen Cerdas Saat Membeli Obat

Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan obat? Obat secara umum dapat diartikan sebagai semua zat baik dari bahan kimiawi, herbal ataupun yang bersumber dari hewan yang dalam dosis yang layak dapat menyembuhkan, meringankan, ataupun mencegah penyakit dan menjaga kesehatan kita.

Yang perlu diperhatikan bahwa semua obat itu bersifat racun bila dosisnya berlebihan tetapi bisa menjadi penyembuh bila dosisnya tepat sesuai anjuran medis.

Dewasa ini semakin banyak masyarakat kita yang mencoba mengobati dirinya sendiri (swa-medikasi) tanpa adanya background pengetahuan tentang obat-obatan. Hal ini sering membuat kekhawatiran karena akan banyak terjadi korban-korban dari penggunaan obat yang salah, baik dari cara penggunaannya yang salah, maupun dari efek samping obat yang berbahaya bahkan bisa terjadi penyalahgunaan obat.

Maka himbauan kepada masyarakat awam agar berhati-hati dalam mengkonsumsi obat terutama bila mengobati sendiri tanpa sepengetahuan dokter.

Himbauan juga kepada para penjual obat terutama dari golongan toko2 obat yang disinyalir rata-rata banyak menjual dan melayani obat-obat keras Daftar G. Para konsumen tidaklah paham tentang obat tersebut. Mungkin mereka tahu cara minumnya tetapi tidak mengetahui bahwa obat tersebut bisa menyebabkan alergi, shock atau pun infeksi sekunder.

Untuk itu kita sebagai konsumen, haruslah menjadi konsumen yang cerdas, dihimbau anda selalu bertanya kepada petugas apotek atau konsultasi dengan apoteker penanggungjawabnya minimal mengenai 4 hal yaitu:

1. NAMA OBAT: Jika anda mendapat obat dalam bentuk lepasan, bukan dalam bentuk blister/kemasan yang tertera nama obatnya.

2. ATURAN MINUM atau ATURAN PAKAI: Usahakan menanyakan dengan jelas dan lengkap tentang:

  • Berapa kali sehari harus dikonsumsi?
  • Apakah sebelum/sesudah ataukah pada saat makan?
  • Berapa lama anda harus meminum obat tersebut?
  • Apakah harus digunakan sampai habis?
  • Bagaimana cara kerja obat itu?
  • Apakah ada kontra indikasi dengan penyakit anda yang lainnya?
  • Apakah akan berinteraksi dengan obat-obat yang sedang anda minum rutin dari dokter?
  • Bolehkah anda berhenti meminumnya jika mulai terasa lebih baik?
  • Apakah ada ekuivalen generik nya? Karena obat generik biasanya lebih murah dibanding obat2 lain yang bermerek, tapi mungkin mempunyai daya efektif yang sama.
  • dan lain-lain

3. KEGUNAAN atau KHASIAT Masing-masing obat yang anda terima sesuai resep dokter.

4. EFEK SAMPING apa yang akan timbul bila mengkonsumsi obat itu terus menerus.

Saran saya, janganlah membeli obat-obat keras tanpa resep dokter. Namun jika terpaksa membeli obat tersebut, seyogianya JANGAN MEMBELI di toko-toko obat apalagi di kios-kios pinggir jalan. Karena:

1. Mereka tidak mempunyai penanggung jawab apoteker dimana obat-obat yang termasuk obat daftar berbahaya harus diawasi, dimonitor dan dibeli harus dari sumber penyalur obat yang resmi yaitu PBF (Pedagang Besar Farmasi). PBF tidak dapat menjual langsung ke toko obat.

2. Pemilik/Pelayan toko-toko obat pada umumnya tidak berlatar pendidikan farmasi, sehingga dalam menyampaikan informasi kepada anda mungkin kurang jelas sehingga bisa saja keliru.

3. Adanya oknum-oknum yang membuat obat-obat palsu atau obat di bawah standar yang kemudian didistribusikan melalui grosir ke toko-toko obat tanpa memikirkan keselamatan masyarakat yang meminumnya.

Sebagai catatan penting penutup untuk anda yang sering mengobati diri sendiri, perhatikan bahwa: JIKA sakit berlanjut, HARUS segera memeriksakan diri ke dokter.

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.

 Apa Komentar Anda?

Belum ada komentar.. Jadilah yang pertama!

Menjadi Konsumen Cerdas Saat Membeli Obat

oleh Kurniaty Gani dibaca dalam: 2 menit
0