Tanggapan Bank Mega atas Pengaduan Bapak Hardi Hidayat

Kepada Yth.
Redaksi Mediakonsumen.com

Redaksi yang terhormat,

Sehubungan dengan surat Bapak Hardi Hidayat di mediakonsumen.com (9/5), “Debt Collector Bank Mega Yang Meresahkan”, kami telah mencoba beberapa kali untuk menghubungi Debitur untuk menjelaskan permasalahan. Namun, Debitur tidak dapat dihubungi.

Oleh karena itu, kami berterima kasih apabila Bapak dapat berkunjung ke Bagian Collection Bank Mega Card Center di Menara Bank Mega Kuningan, Jl RS Mata Aini Kav 5 – 6 Karet Setiabudi Jakarta guna penyelesaian permasalahan pada kartu kredit Bank Mega Bapak.

Demikian kami sampaikan. Terima kasih atas perhatian dan kerja sama mediakonsumen.com untuk memuat tanggapan kami.

PT. Bank Mega, Tbk.
Kantor Pusat,

Christiana M. Damanik
Corporate Secretary

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Debt Collector Bank Mega yang Meresahkan

Yth. Media Konsumen, Saya adalah pemegang produk kartu Bank Mega, total ada 3 kartu yang saya pegang. Oleh karena masalah...
Baca Selengkapnya

31 komentar untuk “Tanggapan Bank Mega atas Pengaduan Bapak Hardi Hidayat

  • 11 September 2016 - (20:19 WIB)
    Permalink

    kasihan Ibu Christiana m.damanik ini,belum bisa memPHK preman yang ada di institusinya bekerja,mungkin juga takut diancam oleh preman2 tsb juga…semoga mastarakat yang benci preman2 bank mega tidak bertambah

  • 4 Oktober 2016 - (16:26 WIB)
    Permalink

    teman saya jg di teror oleh debt collector bank mega. dia mencoba untuk bernegosiasi dengan bank mega. bank mega memberikan solusi tp pihak nasabah tidak dapat memenuhi solusi itu. Pihak bank seakan akan tidak perduli dengan kesulitan nasabah. Bank Mega tidak dapat membantu nasabahnya yg sedang berkesusahan.

  • 20 Oktober 2016 - (11:20 WIB)
    Permalink

    sepertinya kolektor bank mega memang di ajari cara bersikap dan bicara yang arogan.
    tapi bank mega juga yang paling gampang tembus kartu kreditnya

  • 15 November 2016 - (22:49 WIB)
    Permalink

    hahaaha jawaban Ibu ini hanya copy paste saja,dan diganti nama yg mengeluh saja
    1000 keluhan tanggapannya sama/monoton /satu tanggapan baku
    ini ciri bank yang professional/bayaran
    setelah bertemu tetap suruh bayar walaupun klien baru terpuruk ekonominya
    salut ..salut..hahaha

  • 25 November 2016 - (12:43 WIB)
    Permalink

    Pelaku usaha dimanapun berada tunduk dan patuh terhadap ketentuan UU. No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen. jika masyarakat sebagai konsumen merasa dirugikan oleh pelaku usaha dapat lgs melaporkan ke Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) ditempat kedudukan hukum sdra berada BPSK adalah salah satu badan Non Litigasi diluar pengadilan yg jg mempunyai fungsi memutus final dan mengikat.
    mmg sering menemukan terjadinya pelanggaran yg dilakukan P.U terbukti banyaknya aduan ke LPKSM (Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat) namun begitu tdk menutup kemungkinan Konsumen pun lalai dalam menjalankan kewajibannya.. sy berharap Konsumen memamfaatkan Lembaga Pemerintah ini utk membela kepentingan hukum sdra, tapi pada prinsipnya BPSK selalu mengutamakan win-win solution terhadap pihak-pihak yg berperkara

  • 15 Desember 2016 - (11:17 WIB)
    Permalink

    saya juga memiliki kk dari bank mega dan saya belum mampu membayar 7 bulan, pihak dc memaki maki semua orang dikantor saya tidak terkecuali direktur saya dan hrd,
    sampai” saya akan mendapatkan sanksi pemecatan.

  • 20 Desember 2016 - (12:28 WIB)
    Permalink

    saya juga pengguna kk bank mega saya juga terkena tunggakan dari bank mega malah pihak dc memaki maki orang tua saya dan mengancam org tua saya gimana itu kok bisa bukan urusan orang tua saya tp maki maki org tua saya sudah begitu mengancam org tua saya akan didatangi 6 orang dari pihak bank mega yang menagih kerumah gimana maksudnya itu klo sampai org tua saya kenapa2 tanggung jawab

  • 7 Januari 2017 - (14:29 WIB)
    Permalink

    itu preman sok sok an saja,beraninya hanya ditelepon/hp saja
    dan semua cara bisa dilakukan hanya untuk mengejar komisi sesuai SOP mereka sendiri,saya yakin sudah diisyaratkan/disetujui pihak manajemen,kongkalikong saja
    kamu/dc tampil ganas,nanti muncul pihak yg resmi tampil halus santun,minta maaf atas ketidaknyamanan,begitu macet lagi setorannya gak pake lama kolektor preman yg suka neror di hp,relasi,handai taulan ditelponin semua,dimaki maki,dihina hina
    tujuannnya ya bayarlah utangmu
    orang yg ga ada sangkut pautnyapun dimaki maki,diancam ancam
    silahkan teruuuuuuuuuuskan sajalah, sebentar lagi meledak masyarakat yg marah ,malah tidak bisa menerbitin kartu kredit lagi,hilanglah pendapatanmu,preman2nya pada menganggur

  • 8 Januari 2017 - (21:39 WIB)
    Permalink

    Kesalahan “SOP” Manajemen
    ——-》
    Pihak manajemen (pemberi kerja) harus bertanggungjawab atau sebagai penanggungjawab utama. Jadi SOP yang lemah dan/atau target “iming2” yang menjadikan DC sampai bertindak kasar. Seharusnya tidak perlu pakai DC, cukup dengan sanksi blok saja KK yang bermasalah tersebut.
    Begitu juga dengan DC kendaraan bermotor (jangan terlalu lunak “DP” dalam pemberian kredit) lalu diujungnya pakai DC yang tidak etis, sama saja pembodohan publik (Baca Komsumen).
    #Noted
    Mungkin solusi masalah ini, berada pada manajemen perusahaan yang perlu berbenah dalam menyikapi persaingan “pasar” yang semakin tajam. Hal DC tinggal perkuat SOP (yang sesuai norma dan sanksi pada konsumen bila lalai dalam kewajibannya).
    #HentikanPraktekDCtakBerEtika

  • 9 Januari 2017 - (07:57 WIB)
    Permalink

    boikot saja seluruh bisnisnya, sebagai bentuk protes pada kesewang wenangan yang terjadi ,SOP nya DC menakutkan,menghina,mengancam,melecehkan kerabat,meneror debitur dan relasi,keluarga ,handai taulan,menagih bukan pada orangnya
    boikot televisinya, taman hiburannya,ice creamnya,finance nya,banknya,pusat perbelanjaannya
    people power pasti menang melawan kesewenang wenangan ini
    masyarakat sudah muntah darah membaca pengaduan korban DC

    • 20 Februari 2017 - (12:53 WIB)
      Permalink

      suami saya juga punya tunggakan dr cc bank mega, malah kolektor langsung naik lantai 3 dimana saya bekerja dan mencari atasan saya juga. saya juga punya bukti brupa ancaman via whatsapp dan rekaman suara, baiknya saya aduin kemana ya? bukankah itu sudah melanggar kode etik dari BI surat edaran no 14/17/DSAP

  • 12 Februari 2017 - (20:29 WIB)
    Permalink

    Bagaimana dg pelaporan ke ojK..
    Setahu saya ada etika dlm penagihan ke konsumen..
    Bank mega memang harus di audit oleh pihak ojK jika seperti ini

  • 13 Februari 2017 - (22:19 WIB)
    Permalink

    Jangan diaudit bung,bukan kewenangan ojk
    Yang bener ditutup sama ojk,karna melanggar aturan bi dan menimbulkan keresahan di rakyat

  • 9 Maret 2017 - (15:50 WIB)
    Permalink

    Saya malah biasanya lancar membayar tagihan kartu. Kemudian pernah salah hitung, saya pikir bulan itu sudah tidak perlu bayar lagi karena tidak pakai kartu. Dan setelah beberapa bulan tidak pakai kartu, pas pakai kartu lagi ternyata sudah diblokir.
    Tidak ada penjelasan maupun pengumuman. Pihak Bank Mega tidak menghubungi saya dan konfirmasi, tidak pula menagih.
    Memang salah saya alpa bayar, tapi bukannya biasanya prosedurnya adalah bank mengontak sebelum terjadi pemutusan ya?
    Gara-gara Bank Mega rekam jejak kredit saya jadi jelek 🙁
    Padahal tagihan kartu tidak seberapa, kalau dihubungi bisa langsung saya lunasi.

    Yah, mungkin saya “lebih beruntung” dibanding bapak-ibu-saudara/i di sini yang diteror debt collector ya..

  • 9 Maret 2017 - (21:29 WIB)
    Permalink

    bank mega memang payah, tdk profesional dan sangat kejam terhadap nasabahnya. makanya saya menutup kartu kredit mega saya. wkt msh menggunakan kk mega.. sy nelpon agar iuran dihapuskan krn sy tdk menggunakan kk tsb, tp sy disuruh membayar saja dulu. katax nanti danax akan dikmbalikan,, 3 bln berjalan uang sy ternyata tdk dikmbalikan. tiap bulan sy klarifikasi tp cuma janji2 saja, akhirnya sy tutup. kartu sdh sy tutup sdh 2-3 thn yang lalu, tiba2 akhir2 ini kiriman email promonya sll saja menghiasai halaman email saya.
    Yang paling menyebalkan, ketika saya ingin melakukan percepatan pelunasan cicilan suami saya, untuk menghindari kredit macet karena sy trauma membaca artikel tentang kelakuan DC bank mega jika kredit macet. saya minta dispensasi agar tdk dikenakan bunga yg mahal itu.
    eh, jawaban CS nya malah membuat sy terpana.. “macetkan saja bu, biar berhadapan dengan DC”
    waow.. ternyata bank mega memang mengandalkan Debt Collector nya.. untuk menekan para nasabah yg sedang mengalami finansial problem.. Hebat sekali ya…

  • 21 Maret 2017 - (19:01 WIB)
    Permalink

    Saya punya tunggakan cc bank mega krb suami bangkrut gaji cuma tinggal 300rb krn hbs dipotong utang ( suami saya PNS ) sedangakn saya sudah tidak bekerja. Suami saya diteror mulai ditelp di sms sekarang FB yg buat tambahan usaha di acak2 sampe di hububgi via WA diancam klo akan disebarbke teman2 mitra baru di FB apa etika penagihab bank mega rmang sepreti ini?

  • 5 Mei 2017 - (22:33 WIB)
    Permalink

    Walau p.Hardy Hidayat sudah melunasi tagihannya beberapa waktu yang lalu, tapi ingat perjuangan kita belum selesai sampai tirani ini terjungkal

  • 7 Mei 2017 - (19:03 WIB)
    Permalink

    Saya sampai saat ini masih di teror oleh DC dari bank mega….bukan cuma saya yg diteror…teman SMP dan SMA saya yg tidak tahu apa2pun di teror dgn kata2 kasar….DC dari bank mega sudah tidak punya sopan santun….semenjak saya tidak lagi bekerja….memang pembayaran jadi mandek….tapi saya masih punya itikat baik untuk mencicil….sudah 3 bulan saya mencicil tapi tetap diteror…sekarang saya harus lapor kemana untuk menghentikan teror teror ini??mohon pencerahan

  • 15 Mei 2017 - (11:49 WIB)
    Permalink

    Saya punya 2 kk bank mega, karena suami saya terkena phk dri perusahaannya maka kami mulai kesusahan untuk membayar, saya sudah memohon untuk reschedule ke bank mega tapi tidak ada tanggapan. Pernah ada dc kerumah , baik sih, tapi tetap bisa reschedule alasannya dr BI memang bank mega diblacklist tidak bisa reschedule, ini yg membuat saya aneh. Dc minta saya bayar 500rb untuk surat penangguhan denda dan bunga, dan saya bayar tapi sampai skrg ga dtg2 surat penangguhan denda dan bunganya.
    Jumat kmrn ada dc lagi dtg dan memberitahu saya klo tagihan saya sudah masuk recovery berjumlah 27,9jt saya tetap minta reschedule tapi tetap tidak bisa, dc beri solusi saya bayar 500rb hari itu juga, dan 3jt tgl 26 mei 2017 nanti baru dicicil 1,5 jt perbulan. Saya sudah bilang saya blm bisa krn kondisi ekonomi saya yg sedang tidak baik, saya hanya mampu bayar 500rb perbulan.
    Mohon masukannya saya harus bagaimana…terimakasih

  • 19 Mei 2017 - (13:14 WIB)
    Permalink

    Saya Maryanih…saya mempunyai 2 kk bank mega yg sudah tertunngak selama 2 tahun, kemarin baru saya saya di teror oleh DC Mega yg mengaku bernama anggi, Grace, Tombak Intan, yg mungkin itu nama samaran aja, dia memberikan nmr hp 087771828002 yg ternyata itu bkn nmr dia, tp nmr temennya dan dia menelpon dgn memakai nmr tlp 08118103887, dia bilang itu nmr tlp kantor, yg sudah mencaci maki saya, dengan kata2 yg sangat2 kasar, yg tidak pantas di lakukan oleh staf bank mega yg sudah mempunyai nama cukup besar, saya sudah bilang kalau saya blm mempunyai uang utk membayar hutang saya tsb, tp DC yg kurang ajar tersebut tetap memaksa saya hrs membayar hutang saya, dengan memaki saya, di bilang gembel lah, bangsat lah…apakah pantas perkataan spt itu? sampai saudara saya sendiri yg tidak tau menau soal hutang saya di teror di kantornya dgn makian kasar tsb..saya mohon solusinya bagaimana menghadapi DC tsb, yg tdk berani menujukan dirinya, tp hanya berani memaki di tlp saja…mohon infonya…trimakasih…

  • 20 Mei 2017 - (06:11 WIB)
    Permalink

    Kenapa ya 1 group itu ga bener semua..bank mega, mnc play, mnc life..capee dee..
    Awal nya janji manis, akhir nya sangat buruk, bkn naik darah..

  • 15 Juni 2017 - (13:22 WIB)
    Permalink

    Saya juga punya pengalaman yg sama. saya punya 1 cc mega dan memang sejak awal tahun 2016 saya mengalami kesulitan ekonomi sehingga tdk bisa membayar. Saya ditagih2 oleh dc mega lalu saya coba hub bank mega utk melapor bahwa saya tidak mampu lg membayar dan saya ingin mencicil sampai lunas krn saya pikir jika saya hanya bayar minimum payment saja itu tdk akan lunas2. Lalu pihak mega mengatakan kepada saya bahwa tagihan saya telah dialihkan ke pihak collection dan saya diberi no tlp tsb. Saya coba tlp berkali2 tdk pernah bisa terhubung. Lalu saat pihak dc tlp saya, saya kemukakan keinginan saya utk bisa mencicil sampai lunas. Lalu mereka blg tidak bisa di cicil hanya diberikan discount, saya blg saya g ada uang utk melunasi saya hanya bisa mencicil tlg ksh saya solusi tp mereka tetap blg tdk bisa. Setelah kejadian itu mereka tdk pernah lg tlp sampai hampir setengah tahun dan kini mereka kembali meneror saya. Mereka tdk lg tlp ke saya tp melainkan tlp dan memaki2 tmn2 saya lalu tlp ke seluruh kantor cabang saya dan mengancam mereka akan meretas smua sistem yg berhubungan dgn saya. Jujur saya shock dibuatnya, tp yg saya heran knp mereka tdk menghubungi saya? Knp mereka tdk dtg kermh atau kantor saya utk bertemu dgn saya? Mohon kiranya jika teman2 ada yg mempunyai solusi apa yg harus saya perbuat dengan para dc itu

    • 27 Juli 2017 - (21:13 WIB)
      Permalink

      kejadian hampir sama.. saya datang minta ikut diskon..nego namun ternyata yg disetujui katanya hy satu satunya belum ajaib memang setelah 6 bulan datang lagi DK katanya menagih satunya .. saya diminta ojk kirim surat ke bank mega dan cc ojk dan bi.. nanti tidak ada tanggapan dari bank mega ojk baru ambil tindakan.

  • 16 Desember 2017 - (00:34 WIB)
    Permalink

    kenapa banyak amat komplain mengenai bank mega? ternyata begini kualitas pelayanan kk-nya. untung form registrasi blm saya serahkan. sudah sempat tergiur dgn promo2nya.

 Apa Komentar Anda mengenai Bank Mega?

Ada 31 komentar sampai saat ini..

Tanggapan Bank Mega atas Pengaduan Bapak Hardi Hidayat

oleh Bank Mega dibaca dalam: <1 menit
31