Galaxy Note 7 Terbakar atau Meledak, Samsung Menarik 2,5 Juta Produknya

MediaKonsumen, Jakarta – Menyusul banyaknya keluhan konsumen yang mem-posting foto-foto produk terbaru Samsung Galaxy Note 7 yang terbakar atau meledak saat diisi ulang, minggu lalu Samsung mengumumkan penarikan sekitar 2,5 juta telepon pintar Galaxy Note 7. Mungkin ini adalah penarikan terbesar produk telepon pintar yang pernah terjadi.

Masalah ini dicurigai terjadi akibat terdapat cacat produksi dalam sistem sel baterai pada gawai tersebut. Samsung menyatakan pihaknya sedang melakukan penyelidikan mendalam atas kasus tersebut. Menurut laporan awal, hal tersebut dikarenakan terjadi cacat dalam proses produksi, terjadi arus pendek di kutub positif dan negatif di dalam baterai yang menyebabkan cairan elektrolit dalam baterai lithium ion mendidih terutama saat sedang diisi daya ulang. Hal itulah yang kemudian memicu terjadinya api atau bahkan ledakan.

Sebenarnya kasus produk Galaxy Note 7 yang dilaporkan terbakar atau meledak relatif kecil, secara statistik hanya sekitar 24 dari 1 juta produk. Sampai tanggal 1 September 2016 baru sekitar 35 kejadian yang dilaporkan. Tetapi dengan mempertimbangkan kasus terjadi secara global, Samsung tidak punya pilihan lain kecuali menarik seluruh produk yang terdistribusi secara global. Juru bicara Samsung mengatakan kepada media bahwa produk yang dijual dengan baterai bermasalah kurang dari 0,1 persen dari seluruh volume yang dijual.” Masalah ini sebenarnya dapat diselesaikan hanya dengan mengganti baterai, tetapi kami harus meyakinkan keamanan untuk konsumen.” Kebijakan penarikan berbeda di setiap wilayah, di Amerika Serikat misalnya, Samsung menawarkan program penukaran produk Galaxy Note 7 dengan model baru atau dengan Samsung S7 atau Edge.

Lebih lanjut di Amerika Serikat Biro Penerbangan Federal, FAA yang mengawasi keselamatan penerbangan, kemungkinan akan melarang telepon pintar ini dibawa masuk ke dalam pesawat. “Jika sebuah perangkat secara formal ditarik oleh produsen, maka awak pesawat dan penumpang tidak boleh membawa baterai atau alat elektronik tersebut ke dalam kabin pesawat terbang, baik dibawa masuk ke kabin atau dimasukkan ke dalam bagasi,” seperti disampaikan FAA kepada Gizmodo. Jika kasus ini sudah diproses secara formal oleh US Consumer Product Safety Commission, – sebuah komisi pengawas keamanan barang-barang konsumen di Amerika Serikat – maka FAA akan langsung memberlakukan larangan tersebut.

Kepala Divisi Smartphone Samsung, Koh Dong Jin mengatakan kepada media minggu lalu, dirinya sangat prihatin dengan masalah ini, dan tidak mengetahui berapa milyar dollar kerugian yang akan diderita perusahaannya. “Saya tidak bisa memperkirakan berapa banyak kerugian yang akan timbul, tapi hati saya sangat miris membayangkan besarnya angka kerugian yang akan timbul,” ungkapnya.

Di Indonesia sendiri, produk Samsung Galaxy Note 7 baru tahap pre-order dan belum secara resmi diluncurkan ke pasar. Tetapi dengan timbulnya kasus ini maka proses pre-order pun harus dihentikan.

(ed/dari berbagai sumber)

 Apa Komentar Anda?

Belum ada komentar.. Jadilah yang pertama!

Galaxy Note 7 Terbakar atau Meledak, Samsung Menarik 2,5 Juta Produkny…

oleh Redaksi dibaca dalam: 2 menit
0