Bukan Hanya di Indonesia, Hoax Kini Juga Marak di Seluruh Dunia

Masalah hoax atau berita palsu saat ini menjadi keprihatinan rakyat Indonesia. Mulai dari masyarakat luas, para politisi, presiden bahkan sampai mantan presiden pun bereaksi keras menyikapi maraknya hoax di Indonesia. Namun ternyata fenomena maraknya hoax saat ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia. Televisi Jerman DW dalam salah satu acaranya, Shift yang ditayangkan pada 24 Januari 2017 kemarin menurunkan liputan menarik masalah hoax ini. Berikut cuplikan dari tayangan tersebut.

Berita hoax dan ungkapan kebencian telah menjadi sumber potensi penghasilan yang menggiurkan (di internet), semakin kontroversial sebuat judul berita semakin banyak hits (kunjungan) yang didapat oleh sebuah situs internet dan semakin banyak penghasilan yang akan didapatkan dari iklan. Berita hoax juga banyak dimainkan oleh para politisi sebagai bahan propaganda. Internet saat ini dipenuhi dengan situs-situs yang meniru situs serius atau berpura-pura seolah-olah sebagai situs yang serius. Mereka menyebarkan penyebaran berita palsu hanya berdasarkan gosip atau dari sumber yang tidak jelas. Tetapi mereka sangat populer dan dan banyak pengguna internet yang memercayai kebohongan tersebut.

Dua orang Austria mendirikan sebuat situs mimikama.at untuk melawan berita palsu ini. Mereka menganalisis situs-situs di internet, memeriksa fakta-fakta dan menandainya apakah berita tersebut palsu atau tidak. Pendiri situs tersebut, Andre Wolf memimpin sekitar dua puluh relawan untuk melakukan tugas itu. Dia bekerja penuh waktu untuk situs yang dibaca jutaan pengguna setiap harinya, di kantornya yang memiliki slogan “berpikir sebelum Anda memberi tanda like”. Andre dan tim memeriksa ratusan berta setiap hari, menurutnya itu adalah pekerjaan yang menguras tenaga dan tanpa ujung.

Andre menunjukkan sebuah contoh, seorang politisi mengunggah sebuah video hoax di Facebook-nya. Video tersebut menunjukkan imigran sedang menghancurkan sebuah mobil polisi dengan direkam kamera handphone. Dengan memberi judul di bawah video yang provokatif video tersebut beredar luas. Tetapi jika melihat video dengan lebih seksama ternyata ada sesuatu yang tidak beres, ada kru film di sisi kiri yang tidak terlalu terlihat, semuanya adalah setting-an. “Kami memastikan bahwa ini adalah sebuah produksi film di Italy,” ujar Andre. Andre berhasil menemukan sutradara film tersebut dan menghubungi Facebook-nya dan bertanya padanya tentang video dan apakah dia mengenali video tersebut dan, “Dia mengatakan kepada kami dengan jelas bahwa adegan itu adalah salah satu filmnya dan semuanya adalah rekayasa belaka.”

Andre Wolf menunjukkan sebuah berita palsu (sumber: DW.com)

Video yang dimaksud bisa dilihat di bawah ini:

Hoax juga bisa dilakukan untuk menciptakan kebencian terhadap seorang politisi atau sasaran lainnya yang tidak sepaham. Dan sulit untuk menyingkirkan hoax begitu tersebar secara online. Hoax juga beredar tanpa aturan, yang kami amati semakin dramatis sebuah hoax, semakin besar kemungkinan untuk dibaca dan dibagikan. Facebook melakukan posting ulang sebuah berita dari satu tahun atau dua tahun lalu dan mengirimkan ke aliran berita penggunanya sehingga berita tersebut dapat dibagikan lagi, banyak pengguna Facebook yang bahkan tidak menyadarinya.

Snopes.com adalah sebuah situs yang serupa, yaitu memeriksa kebenaran sebuah berita, membongkar mitos dan gosip di internet di seluruh situs web di dunia yang menggunakan bahasa Inggris. Sementara itu pengguna Facebook sekarang dapat melaporkan berita yang mereka anggap hoax atau berita palsu. Tim Facebook nanti akan memeriksa laporan tersebut dan menghapus posting jika perlu.

Kini, sebagai pengguna internet, saatnya bagi kita untuk lebih bijak dan tidak memberikan ruang bagi beredarnya berita palsu atau hoax dengan tidak turut menyebarkannya.

(*ed) Sumber dan tayangan lengkap di: DW.com

 Apa Komentar Anda?

Belum ada komentar.. Jadilah yang pertama!

Bukan Hanya di Indonesia, Hoax Kini Juga Marak di Seluruh Dunia

oleh Redaksi dibaca dalam: 2 menit
0