Masihkah Struk Pembayaran Jalan Tol Perlu Dicetak?‎

Sebagai seorang pelajar, saya sering menggunakan jalan tol untuk mencapai sekolah di Bandung, Jawa Barat. Dalam kurun waktu 3 tahun saya sering memperhatikan hal yang mungkin bagi sebagian orang kurang penting saat menerima kembalian setelah membayar tarif tol, yaitu bon/struk pembayaran.

Struk itu bertujuan untuk menunjukkan harga yang kita bayar dan asal kita masuk tol, serta sebagai tanda bukti bayar. Tapi sebetulnya harga yang mesti kita bayar sudah diperlihatkan di display elektronik dekat palang otomatis. Sehingga akhirnya timbul pertanyaan, apakah struk tersebut memang diperlukan?

Ukuran struk tsb sebetulnya kecil, namun kebanyakan pengendara tidak terlalu memperhatikan struk tersebut atau bahkan langsung membuangnya. ‎Jadi walaupun kertas struk tersebut sudah dibuat seekonomis mungkin, saya merasa itu adalah sebuah pemborosan. Bayangkan berapa banyak kertas yang digunakan PT Jasa Marga setiap harinya hanya untuk kertas struk tersebut? Di sisi lain sikap banyak pengemudi yang langsung membuang struk tersebut menyebabkan tebaran sampah di sekitar gerbang tol. Yang meskipun dibersihkan dari waktu ke waktu tetap sempat menimbulkan kesan kotor.‎

Menurut saya, sebaiknya mencetak struk tersebut dijadikan pilihan bagi masing-masing pengendara, sehingga kertas yang digunakan tidak boros. Seperti yangg sudah dilakukan di jalan tol di Surabaya dimana jika tidak diminta oleh pengguna jalan tol, struk tersebut tidak diberikan. Saya harap mesin di GTO juga memiliki pilihan untuk mencetak/tidak struk pembayaran kita.

Semoga menjadi perhatian pihak Jasa Marga di Jawa Barat.‎

Nadia F.K.
Mahasiswi
Bandung

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.

 Apa Komentar Anda?

Belum ada komentar.. Jadilah yang pertama!

Masihkah Struk Pembayaran Jalan Tol Perlu Dicetak?‎

oleh Nadia # dibaca dalam: 1 menit
0