Produk dan Layanan Purna Jual Laptop Asus Mengecewakan

Ikuti kami di Google Berita

Yth. Media Konsumen,

Pengalaman saya ini berawal saat saya datang ke pameran komputer pada tanggal 2 November 2013. Karena kebutuhan saya akan laptop, akhirnya saya membeli produk laptop merk Asus seri X202E pada pameran tersebut. Tanggal 4 November 2013, laptop ini saya bawa dinas keluar kota (rencana 2 minggu). Namun baru digunakan pada tanggal tersebut, laptop ini langsung mati total, sama sekali tidak berfungsi. Saya sangat ingat waktu itu baru buka Windows, langsung off dan tidak bisa nyala lagi. Terpaksa saya membeli laptop lain lagi (merk Acer) karena saya harus bekerja di luar kota selama dua minggu.

Karena kesibukan saya, laptop akhirnya baru bisa saya service tanggal 28 Desember 2013 di Asus Service Center Senayan Trade Center (STC) Lt.1 No. 1003A. Itu pun setelah saya datang kedua kalinya, karena yang pertama saya ditolak dengan alasan waktu sudah habis (saya datang pukul 11.30 siang).

Selanjutnya, tanggal 18 Januari 2014 saya ambil laptop saya karena sudah selesai diperbaiki. Namun karena saya sudah membeli laptop yang lain, akhirnya laptop ini praktis tidak saya gunakan. Saya baru menggunakannya kira-kira pada bulan Maret 2014. Namun lagi-lagi baru saya gunakan beberapa jam, laptop ini rusak dan tidak berfungsi lagi. Akhirnya saya datang lagi ke Asus Service Center STC pada tanggal 14 Juni 2014 untuk klaim service kembali. Dan laptop baru bisa saya ambil pada tanggal 5 Juli 2014.

Harapan saya, laptop ini akan bisa digunakan setelah service kedua. Tetapi yang terjadi malah sebaliknya, laptop kembali ngadat tidak lama setelah diservice.

Selanjutnya saya beberapa kali coba datangi Asus Service Center di STC. Namun karena waktu yang kurang pas dan alasan lainnya, akhirnya saya ditolak dengan alasan nomor antrian habis. Akhirnya laptop ini jadi onggokan sampah di pojok lemari, sampai saya ingat kembali bahwa ada laptop Asus yang tidak pernah saya pakai. Karena penasaran, sejak bulan November 2015 kemarin, saya datangi lagi Asus  Service Center STC pada hari Sabtu, tepatnya pada tanggal 14 dan 28 November 2015. Namun lagi-lagi saya ditolak karena nomor antrian habis. Padahal saya datang pukul 9.30 pagi (Service Center buka pukul 10.00) dan saya disarankan untuk datang pada waktu kerja.

Akhirnya karena ingin segera selesai permasalahan dengan laptop ini, saya datang kembali hari Senin 7 Desember 2015 pukul 18.00. Namun saya sungguh kecewa dengan pelayanan Asus Service Center STC, lagi-lagi saya ditolak dengan alasan nomor antrian habis. Mereka bilang saya harus datang pagi. Mereka pikir saya gak kerja apa? Cuma gara-gara produk mereka yang buruk, saya harus menghabiskan waktu 2 tahun untuk ngurusin laptop ini!

Dari pengalaman saya ini, dapat disimpulkan 2 hal:

1. Produk dan Service Center laptop Asus merupakan yang terburuk dalam pengalaman saya, bahkan lebih buruk dari Service Center Sony (menurut pendapat pribadi saya).
2. Dengan sering ditolaknya saya (dan mungkin dialami juga oleh beberapa orang konsumen lainnya) pada saat mau memperbaiki di Asus Service Center STC (dengan alasan kehabisan nomor antrian), semakin memperkuat kesimpulan saya bahwa produk Asus banyak yang bermasalah.

Semoga Manajemen Asus membaca dan mau mengubah cara kerja dan proses produksinya.

Seno Indarto
Cawang – Jakarta Timur