Wawasan

Perbandingan Harga BBM di Indonesia, AS, dan Malaysia pada Bulan Maret 2016

Harga rerata nasional BBM untuk jenis regular gasoline (setara RON 92) di Amerika Serikat pada 7 Maret 2016 adalah  1,81 dollar AS per gallon. Dengan kurs jual BI pada tanggal yang sama Rp 13.094 per dollar AS, harga RON 92 di AS Rp 6.261 per liter (1 gallon = 3,7854118 liter). Eceran RON 92 (Pertamax) di Indonesia pada 7 Maret 2016 adalah Rp 7.950 per liter.  Berarti harga RON 92 di Indonesia lebih mahal sebesar Rp 1.689 ketimbang di AS.

Jika kita keluarkan segala jenis pajak, perbedaannya lebih besar. National average excise taxes per gallon untuk gasoline di AS adalah 0,4928. Jadi, harga RON 92 di AS tidak termasuk pajak adalah Rp 4.556 per liter. Sedangkan harga RON 92 (Pertamax) tanpa pajak di Indonesia adalah Rp 6.913. Jadi perbedaannya Rp 2.357 per liter lebih mahal di Indonesia.

Bahkan harga RON 92 tanpa pajak di AS lebih murah ketimbang Premium (RON 88) yang harganya Rp 6.130. Perbedaannya sebesar Rp 783.

Sahabat saya di Kementerian ESDM mengatakan perbandingan dengan AS tidak fair karena kilang di sana sangat efisien atau bahkan paling efisien di dunia. Untuk itu, mari kita bandingkan juga dengan Malaysia.

Karena RON 92 tak lagi dipasarkan di Malaysia, terpaksa kita menggunakan acuan harga RON 95 (setara Pertamax Plus). Di Malaysia, harga RON 95 pada 7 Maret 2016 adalah RM 1,60 atau Rp 5.131/liter (kurs jual BI 7/3/16 RM 1 = Rp 3.206,96).

Karena di Malaysia RON 95 tidak dikenakan pajak, maka untuk memperoleh perbandingan setara, pajak 15 persen di Indonesia kita keluarkan, sehingga harga RON 95 (Pertamax Plus) tanpa pajak adalah Rp 7.696 per liter.

Jadi, harga RON 95 di Indonesia lebih mahal sebesar Rp 2.565 per liter dibandingkan di Malaysia.

Dibandingkan dengan harga Premium (RON 88) tanpa pajak sekalipun (Rp 6.130), harga RON 95 di Malaysia lebih murah. Bedanya cukup signifikan, yaitu Rp 999.

Ternyata, perbandingan dengan Malaysia menghasilkan perbedaan yang lebih lebar ketimbang membandingkan dengan AS. Padahal yang kita bandingkan dengan malaysia adalah jenis BBM yang jauh lebih bermutu.

Masih mau berkilah? Keterlaluan.

Semoga para petinggi negeri tergerak nurani dan akal sehatnya untuk membenahi formula dan mekanisme penentuan harga BBM dan mengumumkannya ke publik.

Rakyat mungkin tidak menuntut harga BBM untuk terus diturunkan. Tapi tolong selisih yang besar itu dijelaskan larinya ke mana.

Apakah mafia kembali berkeliaran?


Faisal Basri (@FaisalBasri)

Pengamat ekonomi, Dosen senior di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Chief of Advisory Board of Indonesia Research & Strategic Analysis (IRSA). Mantan Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi.

Sumber: Update Harga BBM di Indonesia, AS, dan Malaysia

Bagikan

Komentar

  • Pak Faisal, apakah tepat jika dengan tingkat harga seperti saat ini, BBM jenis Premium masih disebut sebagai "BBM Bersubsidi"? Bukannya malah rakyat (konsumen) yg ngasih "subsidi" ke Pertamina/Pemerintah?

Penulis
Redaksi