Merasa Dibohongi Biznet Home

Saya pelanggan Biznet Home Internet dengan kecepatan 50 Mbps. Saya berlangganan dengan paket satu tahun dengan sistem pembayaran di muka dengan jumlah hampir Rp4 juta bayar di depan. Sayangnya ternyata betul peribahasa sales akan menjual kata-kata manis untuk menjerat pelanggan untuk membuat pelanggan terpana. Sampai saat ini kecepatan yang saya dapatkan sangat jauh di bawah yang dijanjikan (11 Mbps dari 50 Mbps). Bila modem baru saya restart bisa dapat di 30 Mbps sudah bagus sekali setelah itu akan drop ke 11 Mbps kembali.

Saat saya menghubungi customer care pada tanggal 14 November, sdr. Imam dari Biznet meminta saya untuk membuat email ke “home_care@biznetnetworks.com” dengan menyertakan hasil screenshot kecepatan internet saya. Saya bahkan mengingatkan mereka bila keluhan tidak ditangani akan saya laporkan ke media cetak.

Setelah saya kirimkan tidak lama kemudian saya dapat balasan dari sdr. Rifai yang dengan “sopannya” mengatakan kecepatan 50mbps itu adalah “up to” jadi sah-sah saja bila langganan 50 Mbps hanya dapat 11 Mbps, kan intinya up to. Hebat Biznet ini enak sekali ya mengambil uang pelanggan, jadi kalau saya cuma dapat 2 Mbps pun bukan masalah biznet karena “up to”. Dan sepertinya kata-kata “akan saya laporkan ke media cetak” tidak ada hasil apa-apa mungkin dianggap mereka saya hanya menggertak saja.

Baru sekali ini saya mendapatkan pengalaman berlangganan internet yang sangat tidak profesional. Setidaknya, sebelumnya saya sebagai pelanggan salah satu provider tv kabel dan fiber optik internet kecepatan yang selalu saya dapat seburuk-buruknya plus minus 3-5% dari yang dijanjikan. Tapi untuk Biznet 50 Mbps ke 30 Mbps saja sudah 20% turunnya apalagi bila ke 11 Mbps. Tapi ya seperti biasa Biznet sudah mendapat uang saya selama setahun jadi customer seperti saya hanya bisa mengkomplain dan menunggu sampai Biznet punya “nurani” untuk tidak semena-mena dengan customer-nya.

Tolong top management Biznet sadar kalian sudah makan uang saya di muka, tapi inilah servis kalian terhadap pelanggan.

Trofi Suroso
Jakarta Selatan

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pelaku usaha yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Kirimkan Tanggapan

29 komentar untuk “Merasa Dibohongi Biznet Home

  • 21 Maret 2017 - (20:13 WIB)
    Permalink

    sekarang gamer juga kena mas main game pb aja gag bisa ini ….. udah 3 mingu pula ini…..

    • 22 Maret 2023 - (18:38 WIB)
      Permalink

      how can wifi be this inconsistent? Just discontinue the company or at least don’t mislead poor individuals who ‘good’ wifi.

    • 30 April 2023 - (23:32 WIB)
      Permalink

      Sy yg berencana mau berlangganan biznet bulan yad…auto cancel kalo respon penanganan keluhan customernya wanprestasi gitu dr biznet, statemen “up to” nya biznet…sangat kental beraroma “otak bui” sbg statement perlindungan sepihak dr biznet menghadapi komplainan konsumen, hamdalah terselamatkan dr resiko jd korban iklan biznet ???

  • 14 April 2017 - (00:19 WIB)
    Permalink

    sy pengguna indihome,awalnya tertarik dan ingin migrasi ke BIZNET tp setelah baca pengalaman Bp Trofi Suroso kok harus pikir 2X

  • 8 Mei 2017 - (00:27 WIB)
    Permalink

    Barusan saya chatting dengan biznet.. Lihat dr pelayanan kynya ok sampe 24/7.. Tp baca pengalaman bp trofi jadi ragu lagi untuk berlangganan..
    Bingung, Provider internet mana di indonesia yg menjamin kualitas.. Saya berpengalaman dengan salah satu provider.. Penurunan kecepatan sll terjadi, harga mahal..

  • 6 Juli 2017 - (20:43 WIB)
    Permalink

    Saya salah satu korban semena mena biznet. Pendaftaran dan pembayaran dilakukan untuk paket biznet home tgl 18 april 2017. Sebesar 2jt an. Hingga 1 minggu tdk ada konfirmasi instalasi hingga saya hrs telp ke CS. Barulah dijadwalkan instalasi. Namun setepah tiba teknisi, di informasikan butuh kabel yg lebih panjang. Singkat cerita ditodong Rp. 750.000 untuk kabel sepanjang 150 meter. Sementara biaya instalasi saja hanya 200.000 sdh dapat kabel 80 meter. Saya merasa sangat tidak wajar. Masa ganti kabel dengan ukuran lbh panjang 2x dRi kabel awal, disuruh nambah 750rb. Akhirnya saya minta refund. Tetapi refund harus menandatangani kesepakatan menyetujui proses refund 45 hari kerja. Which is 2 bulan kalender lebih. Dan hingga saat ini, tidak ada etikat baik dari mereka. Tetap selalu berlindung di balik prosedural manajemen.
    Saya pun sudah coba menyampaikan keluhan saya melalui surat pembaca di detik. Namun sepertinya tidak ada tanggapan. Rencananya dalam beberapa waktu ini, saya akan ajukan pengaduan ke YLKI. Sekian pengalaman saya. Semoga dapat menjadi pengalaman buat teman2.

  • 10 Maret 2018 - (22:39 WIB)
    Permalink

    Pengalaman pribadi saya yg sama saya alami oleh Biznet

    Saya juga berlangganan yg 1 bulannya 476ribu sdh makin naik trus dr harga 300an, tiap minggu setidaknya ada gangguan jaringan alias mati 1 hari. Tanggal 8 mati dan 9 maret 2018 lelet sekali, buka google saja tdk bisa loading, saya tlp CS harus menunggu minimum 5 menit ( dulu lgsg diangkat)
    Begitu diangkat, CS nya suaranya kecil dan seperti malas2an dan menjelaskan hal2 yg menurut saya hanya seperti baca textbook saja.

    Saya komplen internet lelet masa disuruh speed test sebagai solusi, Saya tanya utk apa speed test? Toh sdh terbukti buka google utk search saja tdk bs loading… mungkin dia kira saya ga ngerti apa2 soal internet ..

    Parahnya lagi CS ini selalu memotong di tengah kalimat saya, lalu tiba2 tlp saya dimatikan begitu saja.
    Intinya saya jadi kehilangan kepercayaan dgn biznet dan minggu depan telah menjadwalkan layanan internet lain yg mudah2an lbh baik.

  • 21 Juli 2018 - (18:59 WIB)
    Permalink

    Halo pak Trofi, saya akan memberikan sebuah kritikan mengenai surat pembaca yang bapak buat ke pada bapak. Semoga kritikan saya ingin dimengerti dan di maklumi oleh pembaca sekalian.

    Sebelum itu, hal yang perlu di ketahui bahwa saya bukanlah sales/teknisi Biznet dan orang yang kerja di Biznet, ataupun orang yang bekerja di salah satu Provider ISP manapun. Saya hanya konsumen atau orang biasa seperti bapak, bedanya mungkin terletak di profesi/pekerjaan, sedangkan saya adalah Mahasiswa di salah satu kampus kecil saya. Tapi, saya cukup mengerti persoalan/permasalahan tersebut dan saya bukanlah orang yang bodoh dan tidak berpikir 🙂

    Seperti yang kita ketahui bahwa Biznet Home menawarkan koneksi internet dengan kecepatan sampai dengan 100 Mbps dengan harga yang amat sangat murah untuk konsumen. Tapi, apakah kecepatan tersebut ‘real’ 100 Mbps? Tentu tidak, karena untuk menekankan harga jual/sewa ke konsumen, pihak ISP rumahan (Dalam hal ini Biznet Home, Indihome, dll) akan memanfaatkan 1 jaringan Internet ini untuk di gunakan semua nya atau untuk di gunakan oleh konsumen kebanyakan.

    Ya, mereka akan membagikan bandwidth menjadi banding 100 ataupun 1000 untuk 1 jaringan Internet yang berbeda-beda. Jadi, kecepatan internet yang anda sewa, itu akan di gunakan oleh 100 atau 1000 lebih pengguna (lebih seingkatnya, rasionya 1:100 atau 1:1000 lebih pengguna atau jaringan tersebut bersifat berbagi), yang mana jika di pakai beramai-ramai, maka kecepatannya akan menjadi tidak sesuai dengan yang ada di web atau iklannya alias tidak real 100 Mbps, bahkan bisa jadi tidak stabil bahkan tidak bisa sama sekali.

    Namun, saya yakin, mereka tidak salah dalam menerapkannya, selama mereka menuliskan “Up to” di iklan nya ataupun di Syarat dan Ketentuan nya. Jika bapak ingin menyewa ataupun mencari Provider yang menerapkan kecepatan yang tetap, dan tidak memakai “Up to”, silahkan bapak gunakan Biznet Dedicated Internet atau Telkom ASTINet yang memiliki rasio koneksi 1:1 pengguna (Rasio upstream:downstream nya adalah 1:1). Jadi, anda adalah pengguna sendiri dalam 1 jaringan Internet, enak kan? Untuk lebih lanjut, silahkan ke:

    hxxp://www(dot)biznetnetworks(dot)com/id/business/internet/biznet-dedicated-internet/ (Untuk mengetahui tarifnya, bisa hubungi Tim Sales nya kalau berani atau Googling mengenai Tarifnya)

    Atau

    hxxps://ispnesia(dot)com/index.php?topic=229.0 (Untuk Tarif Telkom ASTINet, per bulan)

    Mau lebih banyak lagi? Silahkan anda Googling mengenai Tarif Biznet Dedicated Internet, Telkom ASTINet ataupun ISP Lokal lainnya (seperti Maxindo, Supernet, HyperNet, dll)

    Hampir 1000x lipat lebih mahal dari Harga perbulan nya 60 Mbps Biznet Home vs Harga Internet 60/50 Mbps 1:1? Tentu saja! Karena rasionya 1:1 (1:1 pengguna), jadi ketika anda memesan 10 Mbps Telkom ASTINet misalnya dan anda mendownload 1 File besar, maka anda dapat kecepatan real 10 Mbps. Sedangkan jika di bagi 5 file, maka anda hanya dapat 2 Mbps untuk Kecepatan Download nya untuk masing-masing file, enak kan?
    Jadi, gak ada kata lemot ataupun gak stabil dengan alasan di pake rame-rame, dan Customer Support/Teknisinya pun pasti lebih menjamin dan lebih bagus daripada Indihome yang harus menelpon 147 ataupun menunggu laporan kepastian dari Customer Support, anda akan di prioritaskan dalam Customer Support.

    FYI, koneksi tersebut telah di utamakan untuk Bisnis, bukan untuk konsumen biasa dan lebih di butuhkan, terutama untuk Datacenter dalam pengoperasian Server nya, jadi harganya lebih mahal bila di bandingkan dengan koneksi Internet untuk Konsumen. Kalaupun anda ingin memesan nya, silahkan saja untuk mencoba, tapi dengan resiko anda harus merogoh kocek yang mendalam untuk membayar sewa perbulannya.

    Saya telah membaca mengenai surat pembaca bapak (meski saya tahu kalau ini sudah 2 tahun yang lalu). Saya ingin bertanya-tanya kepada bapak, pertanyaan nya:
    1. Jika bapak menyetujui Syarat dan Ketentuan yang tertera, apakah bapak membaca dan berusaha untuk memahami nya sebelum menyetujukan nya?
    2. Apakah bapak tidak ada niatan untuk bertanya atau berpikir, apakah kecepatan yang di berikan itu tetap atau tidak nya kepada sales sebelum akhirnya bapak tergiur dengan layanannya?

    Kalau saya menjadi bapak yang mempunyai masalah yang sama dengan bapak, yaitu kecepatan yang tidak sesuai, maka saya tidak akan komplain ke manapun, bahkan sampai membuat surat pembaca. Kecuali, jika koneksi Internet mendadak mati dan belum ada perbaikan sampai sekarang ataupun tagihan yang mendadak naik tanpa sebab yang jelas, itu baru saya komplain ke surat pembaca jika ujungnya tidak selesai dengan menghubungi Customer Support ataupun datang ke Plaza nya saja. Kenapa? Wong Internet nya murah gitu kok perbulan nya, “Up to” 60 Mbps cuma Rp. 430.000,00/bulan (untuk harga sekarang) bila di bandingkan dengan Indihome yang mungkin hampir bisa dua kali lipatnya. Apalagi promosi nya tergolong bagus, pasti banyak yang pake, percaya deh 🙂

    Jika bapak atau pembaca disini mempunyai pertanyaan seperti “Kenapa Internet 1:1 lebih mahal di bandingkan dengan Internet Biasa” maka bisa anda tanyakan dan searching di forum seperti ISPNesia, DiskusiWebHosting, dll, Insya Allah mereka pun berani menjawab dengan sesuka hati (Saya bukan mau promosi, lho, tapi saya ingin berusaha membantu pembaca disini).
    Kalau yang saya tau (Ini yang saya tau, lho), mahalnya ini karena sebenarnya mereka itu membeli transit dan bandwidth kepada pihak luar (Seperti Telia Carrier, Tata Communication, PCW, NTT, Equinix, Megaport, dsb) untuk koneksi Internasional dan untuk koneksi Lokal nya, mereka harus menyeberangi antar pulau untuk memasang infrastruktur jaringan, hal ini yang akan menimbulkan pengorbanan.
    Jadi, anda paham kan kenapa Internet Indonesia ini terlampau mahal, sedangkan di Amerika sana murah? Karena yang saya tau, Amerika itu hampir tidak mempunyai pulau-pulau terpisah seperti Indonesia, jadi memasang Infrastruktur Jaringan akan menjadi lebih mudah. Tapi, ada banyak kemungkinan nya mengapa Internet tersebut memang mahal, selanjutnya bisa anda tanyakan di forum-forum yang saya sebut.

    Kesimpulannya: Jika bapak ingin kecepatannya sesuai dengan yang tertera di iklan, maka bapak perlu memesan koneksi Internet dengan Rasio 1:1, itu saja kesimpulannya.

    Jika bapak dan pembaca disini menganggap bahwa saya adalah sales/teknisi ataupun membela Provider ISP, ya silahkan saja. Tapi, sebodoh itukah anda tidak dapat menerima kenyataan sampai anda menganggap bahwa saya membela mati-matian Provider ISP? Saya netral disini, sumpah saya tidak membela siapapun disini, tapi itulah kenyataan nya. Saya juga bukanlah orang yang anti-kritik, tapi saya juga berusaha untuk mengerti. Saya pun kesal jika mempunyai koneksi internet yang ‘rada-rada’, seperti bapak dan konsumen lainnya, tapi saya berusaha mengerti dan memaklumi, karena itu sudah menjadi Syarat dan Ketentuan nya. Dan, saya menjadi sangat kesal jika koneksi internet (seandainya) mati tanpa kejelasan, ataupun itikad baik dari Teknisi untuk memperbaikinya.

    Manusia di ciptakan untuk berpikir dan yang pastinya memiliki akal. Nah, tinggal kalian gimana caranya untuk gunakan Akal tersebut dengan baik dan mensyukuri akal yang telah di berikan oleh Tuhan-Nya, itulah tugas manusia.

    Saya pun turut prihatin jika ada (atau salah satu pembaca disini) yang mengalami peristiwa jaringan mati, tapi belum di perbaiki sampai sekarang, semoga masalah bisa cepat selesai dan ada itikad baik dari pihak Provider nya.

    Jika ada yang protes atas komentar saya, silahkan balas dengan baik dan jangan jadi ‘sumbu pendek’. Sebelum itu, harap baca terlebih dahulu surat pembaca nya dan komentar saya sampai habis, karena yang saya bicarakan itu tentang Surat Pembaca nya, bukan termasuk tentang komentar-komentar yang ada disini.

    Mohon maaf atas kesalahan saya mengenai komentar nya, di mulai dari salah ketik sampai membuat anda tersinggung. Tapi, sekali lagi, saya tidak membela siapapun lho disini, saya cuma memaparkan kenyataannya saja tentang kecepatan Internet Rumahan dan saya disini tanpa maksud untuk menyinggung bapak dan pembaca sekalian. Dah, gitu aja, mohon pengertian nya untuk kecepatan Internet Rumahan, Terima Kasih ^_^

    14
    10
    • 1 Februari 2020 - (00:16 WIB)
      Permalink

      dari tadi masnya ngomong netral netral netral tp pembahasannya menjurus ke arah pembelaan ke biznet, emang dasar koneksi biznet aja bapuk, di banding MNC Play atau FirstMedia paling bapuk ya Biznet. Rekomen dari gw buat temen temen yg baca mending pake MNC Play atau My Republic tp kalok cmn ada first media itu pilihan terakhir. pengalaman gw pake MNC speednya stabil, my republic kalok ada bagus, claim dr temen yg pake speednya hampir 1:1.

      • 10 Februari 2020 - (15:22 WIB)
        Permalink

        Maaf, saya telat membalas karena tidak adanya notifikasi (lewat E-mail) jika ada yang membalas komentar saya. Saya bukan nya membela siapapun disini, saya berusaha untuk bersikap objektif disini, bahwa emang kenyataan nya cara kerja kebanyakan ISP Rumahan (Contoh: Biznet Home, IndiHome, MyRepublic, dll) memang seperti itu, kecuali jika masing-masing mereka menyediakan koneksi dengan Downstream dan Upstream yang simetris (Rasio 1:1). Mas tahu koneksi 1:1 yang saya maksud, kan?

        Sedangkan, Pak Trofi cuma komplain bahwa dirinya merasa di ‘bohongi’ karena kecepatan nya tidak sesuai dengan yang di pesan, perlu mas ketahui bahwa ISP tersebut (dan kebanyakan ISP Rumahan lain nya, yang saya sebutkan tadi) sampai sekarang cuma menawarkan “Up to ‘sekian’ Mbps” saja, yang mana kecepatan nya itu tidak menjamin sampai ‘sekian’ Mbps, syukur-syukur kalo dapet.

        Sedangkan, Biznet Home ini menawarkan harga yang sangat murah untuk perbulan nya dan iklan nya tersebar di mana-mana, terlebih jangkauan area nya yang luas. Bisa mas bayangkan berapa banyak nya pengguna Biznet Home? Saya kira, itu cukup wajar jika kecepatan internet yang di dapatkan itu memang tidak ‘sepadan’ dengan apa yang ada di ‘iklan’.

        Tapi, untuk kasus seperti ‘sering mati’, ‘pelayanan nya gak bagus’, ‘koneksi nya bapuk’, dll, itu beda kasus yah, mas, komentar di atas buat Pak Trofi yang merasa diri nya ‘dibohongi’, bukan untuk Anda. Adakalanya mas sendiri membaca surat pembaca di atas dan komentar saya di atas sampai habis, agar mas tahu apa maksud dari komentar saya di atas.

        “pengalaman gw pake MNC speednya stabil, my republic kalok ada bagus, claim dr temen yg pake speednya hampir 1:1.”

        Kalau bicara soal kecepatan/”speed” internet nya, saya rasa koneksi 1:1 itu memanglah tidak secepat itu, karena koneksi Internet 1:1 itu sangatlah mahal untuk 1 Mbps*/bulan nya, mungkin saja teman kamu hanya mempunyai kecepatan 1 atau sampai dengan 10 Mbps* saja yang tentu saja kecepatan nya itu jauh lebih lambat daripada kecepatan Internet yang disediakan oleh Layanan Internet seperti IndiHome, BizNet Home, MyRepublic, FirstMedia, MNC Play, dll.

        Dan, mungkin saja MNC Play yang mas gunakan itu memang sepi pengguna, mengingat jangkauan nya yang tidak terlalu luas, dan iklan nya yang tidak terlalu ‘jor-joran’ (palingan sebatas di TV Channel milik MNC saja) sehingga mereka bisa membagikan jaringan nya dengan merata atau memiliki sistem pembagian jaringan yang berbeda, yang mungkin saya tidak tahu?

        Pada komentar saya di atas, saya hanya bilang “Jika bapak ingin kecepatannya sesuai dengan yang tertera di iklan, maka bapak perlu memesan koneksi Internet dengan Rasio 1:1” kalo mas mau mencerna apa maksud dari komentar saya.

        Dan, perlu mas ketahui bahwa “Kecepatan” dan “Kestabilan” itu adalah dua hal yang berbeda, tidak bisa di samakan, koneksi internet stabil belum tentu cepat, dan koneksi internet cepat belum tentu akan stabil. Apalagi kalo koneksi nya ‘Up to’, yang itu tidak menjamin bahwa kecepatan yang di dapatkan itu akan sesuai dengan apa yang ada di Iklan. Syukur-syukur kalau dapat yang sesuai dengan yang ada di iklan.

        Jadi, kalo bapak/ibu-ibu yang ingin koneksi Internet nya benar-benar (benar-benar, lho) sesuai dengan iklan atau tidak ingin terikat dengan ‘Up to’, kalian bisa beli koneksi internet yang simetris (dengan rasio 1:1). Jika 1 Mbps* saja di hargai kurang lebih 1 juta/bulan, maka kalau ingin mendapatkan 100 Mbps* yang 1:1, bapak/ibu harus menyiapkan uang sebesar kurang lebih 100 juta untuk setiap bulan nya.

        *Note: 1 Mbps itu bukanlah 1 MB/s, jadi 100 Mbps itu bukanlah 100 MB/s, harap di catat.

        Kalo misalnya ISP yang bapak/ibu sewa layanan nya itu mendapatkan Kecepatan Internet yang tidak sesuai/’merasa di bohongi’, sedangkan yang bapak/ibu Sewa itu kecepatan nya ‘Up to’ (seperti: IndiHome, Biznet Home, dll) maka tidaklah perlu untuk sampai-sampai membuka surat pembaca di MediaKonsumen, karena tidak ada guna nya bagi mereka menanggapi kasus seperti ini. Terlebih, bapak/ibu disini telah menyetujui semua Syarat dan Ketentuan nya, yang padahal belum tentu juga di baca dan di pahami terlebih dahulu oleh bapak/ibu.

        Kecuali kalau kasus nya berbeda dari yang ini, seperti Internet sering Mati, sering gangguan, dan masalah lain nya, dan mereka tidak menanggapi nya atau tidak adanya itikad baik/penyelesaian dari mereka, maka perlulah untuk membuat surat pembaca di MediaKonsumen, begitu mas.

        Intinya, kalo mas mau membalas komentar saya di atas, maka mas harus membaca dan pahami surat pembaca nya, lalu membaca dan pahami komentar saya di atas dengan hati yang tenang dan sampai habis, karena komentar saya diatas sangat berhubungan dengan surat pembaca, bukan komentar-komentar yang ada disini. Karena pada dasarnya, komentar saya di atas hanya meng-kritisi surat pembaca nya saja.

        Mohon maaf jika komentar saya di atas menggunakan kalimat yang kurang berkenan, dan komentar saya di atas sebenarnya sudah dari tahun 2018 yang lalu seperti yang mas lihat.

        Apakah mas masih meng-anggap bahwa saya membela Biznet? Ya, silahkan saja kalau mas masih beranggapan seperti itu, tapi yang jelas saya sudah berusaha untuk bersikap objektif untuk masalah seperti ini, kalo mas punya argumen, silahkan mas balas komentar ini dengan hati yang tenang, dan tunjukkan kalau mas ini mempunyai argumen.

        Terima kasih ^_^

        4
        7
        • 25 September 2020 - (19:19 WIB)
          Permalink

          meski paketnya UP TO setidaknya kisaran bandwidth yang di dapat paling rendah 20% dari UP TO tertinggi.
          misal berlangganan UP TO 50 Mbps, paling rendah dapatnya 30 Mbps, jika tidak ada ketetapan batas bawah, maka yaaa itu SANGAT-SANGAT MERUGIKAN konsumen.

          Mengapa tidak membuat 1 paket saya UP TO 100 Mbps!!!!
          ada paket UP TO 10 Mbps, ada paket UP TO 20 Mbps, ada paket UP TO 50 Mbps, ada paket UP TO 75 Mbps, ada paket UP TO 100 Mbps

          itu dibuat karena TENTUNYA HARUS ada KETETAPAN BATAS BAWAH, klo berlangganan 50 Mbps terus-terusan dapatnya cuma 10 Mbps, itu ISPnya sudah kelewat batas melakukan penipuan.
          ====
          saya sendiri berlangganan Myrepublic paket gamer 150 Mbps dan MNC Playmedia 20 Mbps, masing-2 udah lebih dari 1 th (kebetulan saya bekerja sebagai admin jaringan internet) 2 akses internet dari ISP yang berbeda itu saya gabungkan pakai load balance PCC MikroTik.

          Pada paket 150 Mbps Myrepublic rata-rata saya dapat kisaran 160 Mbps – 130 Mbps, untuk paket 20 Mbps MNC Playmedia rata-rata saya dapat kisaran 25 Mbps – 15 Mbps.

          saya tidak berbohong atau mengunggulkan ISP Myrepublic atau MNC Playmedia, tapi yaaa itulah yang ku peroleh dengan berlangganan pada ISP Myrepublic dan MNC, meski layanan service mereka jika ada gangguan juga kurang memuaskan.
          pernah ada gangguan pada Myrepublic ONT nya loss merah, lapor senin teknisinya baru datang jumat (5 hari berikutnya), untuk akses internetnya dibackup sama ISP satunya lagi meski kecepatannya tidak tinggi.

          10
          2
          • 29 November 2020 - (11:58 WIB)
            Permalink

            Nahh iniii baruuu benerrr komentarnya..

          • 30 November 2021 - (10:33 WIB)
            Permalink

            Sy setuju dengan penjelasan ini.. Mau anda mengaku Netral jg, seharusnya dari awal klo memang up to ya dijelaskan konsekuensinya krena bnyk org umum berfikir akan dapat sekian..

            Jadi jgn dijadikan alesan kalau UP TO bisa semena2.. tp bagaimanapun namanya sales kan jeleknya suka begitu, yg penting dapat pelanggan, tapi tidak memaintain pelanggan..

            Zaman sekarang sudah berbeda, ketika pelanggan mengeluh akan cepat tersebar dan membuat org2 menjadi tidak percara dengan produk anda.

        • 29 November 2020 - (11:57 WIB)
          Permalink

          Makanya bos, dibaca komplain orang. Dibaca komplilain pelanggan, jgan asal ceplas ceplos aja ngaku SOK PINTER..kalo emg ga sampe up to 50 mbps kenapak HARUS DIBUATTT SEGITU !!! BUAT AJA UP TO 20, JGN ALIH2 UP TO ANDA BISA MENIPU KONSUMEN!! Orang semua juga cerdas bos. Udah ngerti. Mana yang mau nipu, mana pelayanan yang bagus, mana yang tidak. Kalo perbandingan kompalin lebih banyak daripada kepuasan maka mesti koreksi diri tu BIZNET!! CKUP SEKIAN GA USAH PANJANG LEBAR ATAS PENJELASAN LO YANG PINTER SECARA TEORI 🙂

          3
          7
          • 9 September 2021 - (21:34 WIB)
            Permalink

            Nah ini cocok gan narasinya. “Konteks” itu UP TO.
            Bukan ngebacot nyerocos gak jelas seperti komentar si ANU.

            Komitmen nya UP TO 100 Mbps, tapi cuman dapat 1-10Mbps, itu namanya TIPU TIPU. KONTEKS nya itu, JELAS kan, gak usah pake ngerocos, jigonnya kemana mana.

            Iklannya mirip cari sumbangan saja. Entahlah udah berapa banyak korbannya.

            Aku juga lagi nyari referensi nya,
            Tahun ini 2021 mereka barusan buka di Kota Makassar.

            Dapat review ginian jadi mikir tuk jadi korban.

  • 13 November 2018 - (05:07 WIB)
    Permalink

    Terima kasih pencerahaanya mas francois.. kami juga pelanggan biznet metronet 3 untuk kantor, bulanan kami malah hampir 3 jutaan.. internet sering mati sudah menghubungi customer care (data terakhir saya) 2 novem 2018, internet mati lampu indikator modem menunjukkan masalah di jaringan biznet, telepon ditetima dengan sangat baik dan profesional, cuma penanganannya yg tidak profesional,, tanggal 8 november 2018 jam 20.15 WIB baru ada teknisi datang.. terpaksa saya harus berangkat ke kantor lagi demi memperjuangkan biznet kemudian tanggal 9 november 2018, pagi jam 9 internet gak bisa dipakai lagi.. sudah menghubungi pihak customer care.. menunggu penjadwalan.. dan lihat di email dah ada tagihan biznet untuk dibayar.. sedang internet gak kunjung di perbaiki… tidak ada hasil analisis kerusakan nya apa?? dan rekomendasi tindakan apa??
    Saran mas francois akan saya coba, saya akan ke counternya..
    Semoga saja berhasil…
    Mungkin teman 2 yang baca disini bisa memberikan rekom provider yg bagus apa? Saya di jl. Amad yani cempaka putih timur, atau kalau ada pihak provider yg baca, kirim aja penawaran ke kami, wawan.herwanta@gmail.com
    085229891434
    Saya berfikir mungkin biznet metronet sudah jenuh

  • 3 Juni 2019 - (09:32 WIB)
    Permalink

    Biznet melakukan penipuan, mereka minta bayar di depan, tapi setelah dibayar, internet mati tiap hari. Dalam sebulan hanya menyala 3-4 hari saja, dan di hari lain, hidup hanya dari pukul 18.00-09.00. Seperti mereka kehabisan kuota dan harus bagi. CS mereka cepat menanggapi, tapi tidak ada apa pun yang mereka lakukan. Teknisi datang sekali saja, lalu hidup 2 hari, kemudian mati seterusnya lagi sampai mati total.

    Mereka tahu jaringan mereka bermasalah, tapi tidak memberi tahu konsumen, malah meminta bayaran di depan, padahal tahu mereka tidak bisa memberikan layanan.

    Ini namanya penipuan terhadap konsumen. Bagi juga yang terkena penipuan serupa, mari laporkan ke YLKI dan sebarkan kepada yang lain agar jangan terkena penipuan dari Biznet. Perusahaan ini tidak memiliki etika bisnis yang baik.

  • 18 Agustus 2020 - (21:38 WIB)
    Permalink

    saya juga baru pasang pake 100mbps gamers public IP
    pas di speedtest cuma dpt 40mbps download dan upload

    tapi kok saya liat di youtube yg 100mbps pas di speedtest kok paling gak bs dpt 90-110 malahan

    kok yang saya cuma dapet 40mbps.

    sedangkan dulu saat saya pake ISP yang lain , pake paket 40mbps. saat di speedtes beneran 40mbps.

    ini yang salah biznetnya apa emg paket saya dipasangin 50mbps sama biznetnya…

  • 31 Januari 2021 - (03:30 WIB)
    Permalink

    Post sejak 2016 dan ternyata belum ada perubahan sampai tahun 2021.
    Terhitung sejak 3 Januari 2021 sampai skrg tanggal 31 Januari 2021, saya post ini memakai 4G tsel, Biznet di area Kelapa Gading dalam setiap 24 jam hanya nyala 8-12 jam per hari. Itu pun setelah teknisi datang ke rumah.

    Merasa tertipu sudah karena sudah beli modem dan berlangganan 24 bulan. CS terkenal tidak membantu dan tidak terlatih untuk sopan.

    Untuk yang membaca ini, please, just save your time and money guys, tidak usah berlangganan Biznet.

    Terima kasih.

  • 10 Februari 2021 - (01:35 WIB)
    Permalink

    saya juga barusan berlangganan Biznet Home di manado sejak awal februari 2021 dan sejak berlangganan hanya bisa mendapat manfaat maksimal internet cepat (walau up to) dan stabil di waktu tengah malam sampai pagi…. jangan tanya di pagi sampai malam seperti apa? seperti “anjlok” 80% baik kecepatan dan kualitas layanan internet Biznet Home…
    sayangnya ada klausul berlangganan minimal 2 tahun untuk menghindari penalty pemutusan kontrak…kalo gak ada klausul itu hari ini juga saya berhenti berlangganan Biznet Home karena KECEWA!

  • 24 Februari 2021 - (17:19 WIB)
    Permalink

    Saya juga baru belangganan biznet sejak November 2020, beberapa minggu setelah dipasang, sulit sekali CCTV saya online dan sering gangguan. Diperparah pada akhir Januari, mereka memblokir akses CCTV agar saya upgrade ke paket mereka lebih mahal. Setelah konsultasi sama vendor CCTV, saya putusin upgrade ke paket gamer 100 Mbps yang IP public dan ternyata tetap tidak bisa online lagi. Nyesel saya upgrade dan karena sudah hangus satu bulan dibayar muka dan biaya langganan paket gamer yang lumayan mahal. Myrepublic, kecepatannya 90% dari paket dan bahkan lebih. Biznet ini licik dan menipu lewat permainan “UP TO”. Keliatannya harus digugat hukum baru kapok.

  • 28 Juni 2021 - (03:00 WIB)
    Permalink

    kok hampir semua komennya kecewa sama biznet ya, ya moga aja gak nular di KUDUS. sudah sejak awal biznet buka di kudus alhamdulillah lancar2 saja. mungkin dikarenakan konsumennya belum sebanyak indihome,jadi speednya massih aman aman saja sampai sekarang, saya pakai yang up to 75 Mpbs dapet 40M mentok 50M.menurut saya sih kayaknya membohongi,tapi bahasa promo ya begitulah. kita yang harus teliti sebelum membeli. semoga kedepan bisa ketemu win win solution konsumen seneng isp gak dikomplain terus.

    • 8 Juli 2021 - (12:37 WIB)
      Permalink

      Cari2 info biznet.. dari komentar diatas.. jadi ragu ganti provider.. kalo sama aja hasilnya..

  • 30 Januari 2023 - (10:34 WIB)
    Permalink

    Kalau cuma mau bersembunyi di belakang “Up-to” policy itu penipuan namanya. Pengertian up-to itu setidak nya masih 75% dari speed yang di janjikan. Itu bisa di bilang up-to. Tapi kalau jauh di bawah 50% speed yang di janjikan, di pengadilan mana pun sudah jelas itu penipuan.

  • 30 Januari 2023 - (10:47 WIB)
    Permalink

    Serem juga kalau alasannya up to tapi jauh dari kisaran rata-rata. Plat merah aja gak sampe segitunya. Kalau cuma dapat 11mbps mendingan paket 50mbps ditiadakan dan diganti 20mbps.

 Apa Komentar Anda mengenai Biznet?

Ada 29 komentar sampai saat ini..

Merasa Dibohongi Biznet Home

oleh opi suroso dibaca dalam: 1 menit
29