Surat Pembaca

Kecewa Asuransi AXA

Saya bergabung dengan asuransi AXA Financial pada bulan Oktober 2007. Saat itu teman kuliah saya ditemani oleh (sepertinya) marketing senior dari AXA, datang ke rumah saya dan mengajak saya untuk membeli produk AXA berupa asuransi + investasi. Saya diberi penjelasan panjang lebar mengenai manfaat perlindungan, dll. Premi yang harus dibayarkan adalah Rp500.000/bulan dengan masa pembayaran premi selama 7 tahun. Saya merasa tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan karena saat itu saya baru saja lulus kuliah dan bekerja di perusahaan swasta dan ingin mulai menginvestasikan sebagian dari penghasilan saya dan juga memberi perlindungan terhadap diri saya sendiri.

Sekian tahun berjalan, tidak sekalipun saya mendapatkan laporan saldo baik melalui surat ataupun email. Pernah saya tanyakan sekali waktu dan saya dikirimkan laporan saldo melalui pos. Hanya sekali saja dan bulan berikutnya tidak ada laporan lagi. Saya pun tidak pernah menanyakan lagi. Hanya beberapa kali saya menelepon untuk menanyakan status saldo saya, namun itupun sangat jarang karena saya anggap akun saya di AXA adalah tabungan saya.

Pada 5 November 2016, saya mendapatkan SMS dari AXA yang meminta agar saya membayar premi bulan November 2016. Karena waktu itu saya sedang sibuk dan berada di luar kota, saya tidak langsung mengecek ke AXA. Selain itu saya juga merasa sudah tidak ada tanggungan premi karena pemahaman saya, pembayaran premi sudah selesai sejak Oktober 2014.

Tetapi pada 15 November 2016 saya kembali mendapatkan sms bahwa pembayaran sudah dilakukan dengan melakukan autodebet dari rekening BCA saya. Saya sangat terkejut mengetahui hal ini dan langsung menelepon CS AXA untuk meminta kejelasan mengenai hal tersebut. Apalagi polis yang disebutkan berbeda dengan polis yang tercantum pada buku polis saya.

Setelah mengirim komplain via email ke AXA, saya mendapati informasi yang sangat mengejutkan dan mengecewakan.

1. Nomor Polis yang lama sudah diganti dengan Nomor Polis baru 507-0094xxx, tetapi saya tidak pernah mendapatkan informasinya.

2. AXA tidak merecord alamat email saya dengan benar. Alamat email yang seharusnya menggunakan tanda ‘_’ disalahartikan sebagai ‘-‘.

3. Masa pembayaran premi yang saya pahami sebagai 7 tahun (berakhir pada Oktober 2014) ternyata selama ini diam-diam memotong nilai investasi saya karena premi baru berakhir di April 2059!!! Padahal saat itu dijelaskan bahwa premi akan berakhir di tahun ke 7 dan kalau akun tidak saya tutup maka saya bisa terus membiarkan investasinya berkembang dan juga menikmati manfaat perlindungannya.

Saya memang awam dan tidak memiliki pemahaman mendalam mengenai asuransi. Hanya karena pemikiran tidak ingin merepotkan orang lain saat saya tertimpa musibah maka saya setuju membeli asuransi tersebut meskipun saya harus merelakan 30% gaji saya saat itu dan mencukupkan hidup dari gaji yang tersisa. Tetapi kenyataannya, hari saat saya setuju untuk bergabung dengan AXA malah menjadi bom waktu bagi saya. Harapan untuk menikmati hasil investasi pun buyar saat saya menyadari bahwa masa pembayaran premi bukan 7 tahun melainkan 52 tahun!!!

Sungguh saya benar-benar teramat sangat kecewa karena premi yang saya bayarkan dengan hasil kerja keras saya harus saya relakan hilang semuanya karena saya tidak mau lagi melanjutkan pembayaran premi hingga tahun 2059. Dan saya sungguh sangat terpukul karena merasa sudah tertipu penjelasan yang tidak benar dan akhirnya malah memberikan sumbangan sukarela pada perusahaan sebesar AXA.

Dewi Setiawati
Surabaya

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Penjelasan PT AXA Financial Indonesia Atas Surat Ibu Dewi Setiawati

Kepada Yth. Redaksi Media Konsumen Di Tempat Perihal : Penjelasan PT AXA Financial Indonesia Dengan hormat, Sehubungan dengan surat dari...
Baca Selengkapnya

Penulis
Dewi Setiawati