Surat Pembaca

Kekecewaan Saya Terhadap First Media

Sekitar Bulan Mei 2016 saya memasang internet dari First Media di rumah saya. 6 bulan berlalu dan saya tidak mempunyai masalah apa-apa dan lebih terkesan saya puas memakai First Media. Tetapi setelah 6 bulan berlalu, pihak First Media menghubungi saya kalau promo kecepatan yang saya miliki sudah berakhir. Padahal di awal pemasangan tidak ada pemberitahuan kalau dengan harga Rp. 359.xxx/bulan itu termasuk promo kecepatan. Yang diberitahukan hanya promo all channel selama 3 bulan. Dan dia (Pihak First Media) menawarkan untuk menaikkan tarif untuk tetap menikmati kecepatan internet yang sedang saya gunakan saat itu menjadi sebesar Rp. 410.xxx dan sifatnya permanen.

Saya pun menyetujui karena dalam hati saya hanya kenaikan Rp. 60.000 saja, ya bisa dihitung hanya kenaikan Rp 2.000/hari. Tetapi saat dihubungi pihak tim verifikasi mereka, ternyata kenaikan tersebut hanya untuk 3 bulan selanjutnya saja, dan selebihnya saya harus membayar sekitar Rp. 600 ribu. Saya pun marah karena merasa dibohongi dan saya pun merasa keberatan kalau saya harus membayar hampir 2x lipat untuk kecepatan segitu. Akhirnya saya katakan saya hanya mau membayar Rp. 359.xxx, kalau memang harus diturunin kecepatannya silahkan saja.

Beberapa bulan kemudian pihak marketing First Media menghubungi saya. Di awal telepon dia katakan “Selamat, bapak salah satu konsumen yang terpilih,”. Wah saat itu saya merasa senang mendengarnya. Dia menawarkan modem mifi ke saya hanya dengan harga Rp. 200.000 saja dan modem itu menjadi milik saya. Biaya per bulan yang harus saya bayar hanya Rp. 99.000 saja dengan kecepatan up to 150Mbps dengan konektivitas 4G. Dia pun membacakan syarat dan ketentuannya, dia hanya mengatakan hal yang tadi dia jelaskan. Akhirnya lagi-lagi saya pun menyetujui hal tersebut.

Kemudian tim verifikasi mereka kembali menghubungi saya dan kembali membacakan syarat dan ketentuannya. Akan tetapi syarat dan ketentuan yang dibacakan berbeda dengan tim marketing yang tadi menghubungi saya. Dia mengatakan saya harus membayar Rp. 200.000 di awal dan membayar Rp 99.000/bulannya dan harus berlangganan minimal 12 bulan atau saya terkena penalti sebesar Rp. 300.000 dan saya harus mengembalikan modem tersebut ke pihak First Media serta menanggung ongkos kirimnya ke pihak First Media.

Akhirnya saya kembali marah karena merasa dibohongi lagi. Saya tidak mau kalau ada keterikatan seperti itu. Saya tidak mau seperti membeli kucing dalam karung, saya tidak tahu bagaimana koneksi modem tersebut atau bentuk dari modem tersebut dan saya dipaksa berlangganan 12 bulan atau terkena penalti dan harus mengembalikan modem tersebut serta menanggung ongkos kirimnya. Dan lagi-lagi saya merasa dibohongi.

Bulan Maret 2017 internet First Media mengalami gangguan dan saya beserta keluarga tidak bisa menggunakan internet selama 5 hari berturut-turut. Akhirnya saya menghubungi pihak First Media dan mengancam tidak mau membayar full karena saya membayar Rp 359.xxx itu untuk 30hari/1 bulan. Mereka mengatakan akan ada penyesuaian billing nantinya. Emosi saya pun mereda saat itu. Akan tetapi beberapa hari kemudian gangguan kembali, dan saya hubungi pihak First Media dengan maksud agar mereka memperbaiki layanan mereka dengan mengancam saya mau berhenti berlangganan kalau tidak segera dibenahi. Akan tetapi jawaban yang saya dapat malah memberitahu saya prosedur permintaan berlangganan dan kesan yang saya dapat malah sifatnya menantang saya untuk segera berhenti berlangganan.

Saya pun kembali mencoba bersabar dengan First Media. Terbitlah billing yang harus saya bayarkan, dan ternyata billing yang harus saya bayarkan sebesar Rp. 347.xxx dari Rp. 359.xxx. Kembali lagi saya merasa dibodohi. Rp. 359.000 itu billing untuk 30 hari (1 bulan), dan bisa dikatakan saya tidak bisa menggunakan internet selama 7 hari karena gangguan (yang artinya saya hanya bisa menggunakan sekitar 21-22 hari), dan hanya dikurangi Rp 12 ribu saja?

Akhirnya murka saya telah tiba dengan First Media. Saat ini saya sedang mencari provider lain dan memutuskan untuk berhenti berlangganan First Media dengan mengatakan ke pihak First Media “Saya kecewa”.

Mario R
Tangerang

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Belum Ada Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pihak yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Komentar

  • Saya setuju. Saya pelanggan First Media sejak 2017. Hanya 3 bulan pertama servicenya bagus, setelah itu setiap bulan, antara 1-3 kali pasti rusak.

    Sekali rusak , semuanya mati (TV dan Internet). Parahnya, kadang bisa sampai 3 hari baru diperbaiki. Itupun setelah saya telpon berkali-kali. Uang untuk telpon saja habis hampir Rp 100.000 setiap kali rusak.

    Jika hendak bicara dengan manager, susahnya minta ampun. Dengan cara baik2, tidak diladeni, dengan cara agak marah2, malah diputusin call saya. Luar biasa!

  • Tolong perbaiki wifi saya , wifi belum tgl bayar udah dimatiin aja , ini wifi macam apa bikin costumer marah aja , klo udah gak ada niatan buat perbaikin wifi , datang kerumah saya copot aja wifinya percuma buat apa coba ada wifi , bukan mempercepat malah mempersusah

  • Paket first media saya juga katanya up to 35 mbps kenyataannya juga 10 mbps pun ga sampe ( kalo lagi bagus ). Kalo lagi ga stabil paling 2 mbps. Secara teori sbnrnya ga salah si, tapi etikanya dimana yaa ??

  • Saya langganan Fist Media, gak di kasih info promo.minta pasang. Setelah pasang eh 3bulan di beri info klo saya hnya Promosi berlaku hanya 3bulan. Tarif semakin mahal. Pelayanan Marketing Sales terburuk tidak ada Kejelasan peraturan yg dibuat buat

Penulis
roland mario