Review

Makan Otak Ikan di Sup Kepala Ikan Warung Bambu Lulu di Sanur Bali

Oleh Dadang Syahid

Sebagai salah satu destinasi wisata terfavorit di Indonesia, Bali menyediakan berbagai ragam kuliner yang sangat beragam. Mulai dari tempat makan yang menyediakan masakan khas Bali, makanan khas berbagai daerah sampai masakan mancanegara dapat ditemui dengan mudah di Bali. Begitu juga tempat makan populer di Bali, dari kelas kaki lima, dengan harga yang bersahabat dengan kantong sampai kuliner kelas bintang lima dengan harga yang mungkin menguras dompet Anda,  selalu ramai dikunjungi wisatawan.

Saya menemukan sebuah tempat makan yang cukup populer namun belum terlalu banyak dikenal oleh wisatawan yang berkunjung ke Bali, tempat makan tersebut adalah Sup Kepala Ikan Warung Bambu Lulu yang berada di Sanur, Bali. Selama ini tempat makan yang menyediakan jenis makanan Sup Ikan yang yang dikenal luas oleh wisatawan adalah Sup Kepala Ikan Mak Beng, juga berlokasi di daerah Sanur.

Lokasi Sup Kepala Ikan Warung Bambu Lulu ini terletak tidak jauh dari Sup Kepala Ikan Mak Beng. Tepatnya berada di Jalan Segara Ayu, Denpasar Selatan, Sanur Kaja, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali 80227. Dari jalan Bypass Ngurah Rai, patokan untuk menuju tempat itu adalah Restoran McD Sanur, lalu masuk jalan Segara Ayu yang menuju ke Pantai Segara Ayu / Pantai Sindhu Sanur. Warung terletak di sebelah kiri jalan dengan dinaungi pohon beringin. Sesuai namanya warung tersebut mudah dikenali dengan bangunan bambunya.

Jangan terkecoh dengan bangunannya yang sederhana, sebab sesaat Anda duduk di restoran tersebut dan memesan menu favorit, Anda akan segera disuguhkan dengan pengalaman kuliner yang luar biasa. Pesanan favorit saya tentu Sup Kepala Ikan dengan minuman es jeruk nipis, sangat cocok untuk mengusir haus di siang yang panas.

Tak lama pesanan saya datang, satu mangkuk besar sup berisi kepala ikan, nasi plus satu potong ikan goreng dengan sambal matah khas Bali. Menurut pelayan di sana, jenis ikan yang disajikan adalah ikan Baramundi. Ukuran kepalanya sangat besar, memenuhi mangkuk penyajian. Supnya sendiri adalah sop bening (tanpa santan) dengan bumbu dilengkapi daun kemangi dan taburan potongan bawang putih goreng. Pertama kali makan di sini, saya sudah bersiap dengan rasa anyir dari kepala ikan, tapi begitu mencicipinya, rasa anyir itu sama sekali tak berasa! Supnya terasa segar, sedikit ada rasa asam dan gurih. Anehnya meski disajikan dalam keadaan panas, di siang yang panas di bangunan terbuka tanpa AC, rasa sop terasa begitu segar. Daging dari kepala ikan sendiri memiliki tekstur yang khas, sedikit kenyal, berlemak di beberapa bagian (jangan takut, lemak ikan mengandung omega 3 yang menyehatkan) sungguh nikmat rasanya. Sekali lagi sama sekali tidak ada terasa amis ikan.

Sementara itu potongan ikan goreng yang menyertai sop tersebut menyajikan rasa gurih yang sangat luar biasa. Ikan tersebut digoreng garing sampai berwarna kecoklatan bagian luarnya, tapi bagian dalamnya masih berwarna putih dan segar. Tekstur ikan berasa kenyal dan saat dimakan bergantian dengan daging kepala ikan yang disajikan dalam sup, benar-benar memberikan sensasi lengkap di lidah.

Tak lama potongan ikan goreng sudah tandas, begitu juga kepala ikan tinggal tersisa tulang belulangnya, bersih sampai mata ikannya yang merupakan favorit saya. Saat akan membuang potongan tulang kepala ikan, seorang pelayan mendekati saya dan mengatakan jangan dibuang dulu, tapi bongkar sekali lagi untuk mendapatkan bagian tersembunyi. Lalu dia mengambil potongan terakhir kepala ikan, dan dengan ujung sendok dia membuka tulang tersebut dan tralaaaa.., ada harta karun tersembunyi di sana, yaitu otak ikan! Nah, seumur-umur saya belum pernah makan otak ikan, tapi begitu saya coba dengan cara menyeruput dari tulang kepala ikan, wow rasanya sangat luar biasa, sama sekali tidak terasa amis. Bagi Anda yang berkesempatan makan di sana, saya sangat menyarankan untuk mencoba otak ikan ini. Tanyakan kepada pelayan disana bagaimana membuka kotak harta karun tersembunyi ini 🙂

Otak ikan setelah dibuka tulang kepalanya. Tak terasa amis.

Selesai makanan habis tandas, dengan menyeruput es jeruk nipis yang benar-benar menyegarkan saya mengakhiri pengalaman kuliner yang luar biasa ini. Sayangnya persediaan stok kepala ikan terbatas, dalam kondisi warung ramai dikunjungi pelanggan, pukul 14 waktu setempat kadang-kadang sup kepala ikan sudah habis terjual. Kalau hanya sup tubuh ikan, tidak istimewa menurut saya. Dan pukul 16 warung ini sudah tutup. Saran saya, apalagi jika datang dengan rombongan sebaiknya reservasi dulu untuk memastikan kepala ikan masih tersedia.

Harga paket Sup Kepala Ikan (lengkap dengan nasi dan ikan goreng) pada saat tulisan ini dibuat adalah Rp 60.000, cukup bersahabat di kantong. Setiap berkunjung ke Bali, saya selalu menyempatkan makan di tempat ini. Waktu yang paling pas untuk menikmati Sup Kepala Ikan Warung Bambu Lulu adalah jam makan siang. Untuk pengalaman kuliner makan malam di Bali, saya masih punya beberapa tempat yang saya sarankan.

Berencana berkunjung ke Bali? Saya sangat menyarankan Anda mencoba makanan ini. Setelah mencoba berikan komentar Anda, apakah Anda merasakan pengalaman kuliner yang saya rasakan? Atau Anda memiliki pengalaman kuliner yang lain?

Selamat berwisata kuliner 🙂

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.

Sup Kepala Ikan Warung Bambu Lulu

7.5
Nilai Total

Rasa masakan

9/10

    Harga

    8/10

      Pelayanan

      8/10

        Lokasi

        8/10

          Stok Kepala Ikan

          5/10

            Kelebihan

            • Rasa masakan yang spektakuler
            • Harga yang bersahabat
            • Pelayanan cepat dan ramah
            • Lokasi mudah dijangkau

            Kekurangan

            • Terkadang kehabisan stok kepala ikan
            • Buka hanya sampai pk. 16.00

            Kesimpulan

            Bagi saya, setiap ke Bali wajib untuk makan di sini, karena di kota lain saya belum menemukan sup kepala ikan seenak ini

            Bagikan

            Komentar

            • Setuju pak dengan reviewnya, saya sempat juga mencoba sup ikan di resto ini dan memang enak rasanya dengan harga yang bersahabat.

            Penulis
            Dadang Syahid