Layanan Servis iPhone iBox Mall Boemi Kedaton Lampung Mengecewakan

Ikuti kami di Google Berita

Yth. Media Konsumen,

Saya menulis surat tentang garansi handphone merk iPhone 5s (16Gb, gray) yang saya beli di iBox Mall Boemi Kedaton -Lampung bulan Juli 2016. Sekitar bulan April 2017 iPhone saya sering sekali reboot dengan sendirinya. Saya coba reset beberapa kali tetapi masih sering reboot sendiri. Hal ini tentu saja mengganggu aktifitas saya ketika sedang melakukan kegiatan yang memakai hp (kontak, bisnis, dan lain sebagainya).

Karena masih dalam masa garansi (1 tahun), maka pada tanggal 23 Mei 2017 saya memutuskan untuk menanyakan solusi permasalahan hp saya ke -tentu saja- iBox Mall Boemi Kedaton (iBox MBK). Saya sampaikan ke customer service bernama Yessi. Beliau menyarankan dan menawarkan untuk reset sesuai prosedur – yang sudah saya lakukan sebelumnya. Saya ikuti sarannya dan menyerahkan hp untuk ditangani, sambil terus saya amati.

Selesai reset saya bawa hp, sambil menunggu istri berbelanja saya isi kembali aplikasi di hp. Sedang dalam proses download tiba-tiba hp kembali reboot. Karena masih di dalam mall maka saya kembali ke iBox dan mengatakan apa yang terjadi. Akhirnya Yessi menyarankan agar hp saya ditinggal dan masukkan ke iBox untuk di-service dan proses karena masih dalam masa garansi. Saya ikuti sarannya.

Saya diharuskan membayar uang ongkos kirim barang ke service center yang ada di jakarta. Saya membayar sebesar Rp241.000 rupiah. Saya diberi tanda terima (nomor nota: 041218 dan nomor referensi: 352084077387163) yang berisi info nama, barang, jumlah uang, nomor kontak yang tentu saja ditandatangani oleh Yessi. Beliau berkata proses kurang lebih memakan waktu 1 bulan.

Sebulan kemudian tanggal 25 Juni 2017 saya ditelepon oleh Yessi yang mengabarkan bahwa proses service hp saya di Jakarta telah selesai. Namun dikarenakan libur lebaran maka pengiriman kembali baru bisa dilakukan setelah libur lebaran. Beliau mengatakan service center aktif kembali Senin tanggal 3 Juli 2017.

Kamis tanggal 6 Juli 2017 saya tanyakan kembali ke Yessi via WA. Asumsi saya, kalau aktif Senin tanggal 3 Juli 2017 dan barang sudah selesai service, dan ongkos kirim sudah dibayar, maka Kamis tanggal 6 Juli 2017 barang sudah sampai di iBox MBK. Di sinilah masalah bermula.

Saya terkejut dengan jawaban yang diberikan. Beliau mengatakan kalau sudah resign dari iBox dan bila saya mau menanyakan info soal hp, saya bisa menghubungi customer service iBox yang lain, yang masih aktif. Dan saya diberi kontak Deli via WA. Langsung saya tanyakan ke Deli perihal hp saya. Beliau mengatakan akan membantu mengecek keberadaan hp saya.

Sejak pagi sampai malam saya berulang kali menghubungi Deli baik via WA maupun nomor kantor iBox MBK. Memang diladeni tapi dengan jawaban yang membingungkan dan sangat tidak informatif. Ada juga saat dimana telpon saja digantung – diangkat tapi tidak bicara, dibiarkan begitu saja sampai 4 menit. Padahal saya mau menanyakan bagaimana cara mengecek status service iPhone di web yang perlu nomor ESO. Saya diping-pong dengan mengatakan kalau konfirmasi harus dengan CS yang saat pertama meladeni saya – Yessi. Jawaban yang tidak masuk akal, karena Yessi sudah resign. Mereka mengatakan mereka harus konfirmasi dulu ke Yessi. Saya bilang, kalau toko seharusnya punya data uang masuk – keluar, barang masuk – keluar, ada copy nota dan tanda terima. Tidak perlu konfirmasi hal tersebut bisa dicek sendiri.

Permasalahan saya sebenarnyakan, kapan barang saya -yang sudah selesai diservis dan sudah bayar ongkos kirim- dikirim kembali?

Deli mengatakan bahwa dia harus menghubungi bos iBox MBK yang berdomisili di Jakarta, dan meminta saya untuk mengirim foto tanda terima barang. Setelah lama saya tunggu, Deli menjawab bila BOS nya sedang ‘meeting’ sejak pagi hingga malam belum selesai sehingga tidak dapat dihubungi. Bukankah sebuah toko punya sistem? Setahu saya, toko pasti punya pegawai di setiap bagian. Saya rasa tidak mungkin kalau menghubungi langsung ke atasan. Apa tidak ada kontak langsung ke ruang service?

Di sini kentara sekali ada pengalihan, bodohnya lagi dengan jawaban yang tidak masuk akal.

Hari berikutnya saya coba tanyakan kembali ke Deli. Beliau memgatakan kalau atasan meminta bukti transfer ongkos kirim, yang jelas di tanda terima sudah tertulis saya bayar tunai. Meminta foto tanda terima saja sudah aneh, bukankah seharusnya mereka punya copy dan memasukkan data konsumen ke sistem. Apakah toko alat elektronik paling canggih tidak ada sistem seperti itu?

Kembali saya tunggu. Jawaban selanjutnya adalah – klise – bahwa atasan tidak menjawab WA yang ia kirim (istilah zaman sekarang ‘slow response‘). Hampir putus urat sabar saya. Sesulit itukah mengangkat telepon untuk menanyakan “KAPAN BARANG DIKIRIM?”

Sampai saat ini saya masih menunggu jawaban dari iBox MBK. Saya harap mereka memiliki itikad baik dan rasa tanggung jawab kepada konsumen, karena konsumen memiliki hak perlindungan. Jawaban jujur akan lebih bisa saya terima ketimbang jawaban basa-basi atau pengalihan semata.

Kurniawan Catur
Bandar Lampung