Surat Pembaca

Debt Collector Membuka Data Pribadi Saya di Bank Mega untuk Tagihan yang Bukan Milik Saya

Sore ini 21 Juli 2017 saya ditelepon oleh salah seorang debt colector yang mengaku bernama (Linda / Lidya). Beliau menanyakan kepada saya tentang nomor telepon orang yang ingin ditagih. Untuk kesekian kali saya bilang saya tidak punya hubungan dan tidak mengetahui keberadaan orang tersebut. Tapi beliau malah ngomong dengan nada merendahkan saya sampai ada adu mulut.

Beliau 4 kali menelpon saya dengan nomor berbeda, 081199420** (16.49 WIB), 081199416** (16.54 WIB), 081199299** (16.55 WIB), 081117685** (16.57 WIB) – semua nomor lengkap ada pada redaksi. Beliau mengatakan saya penipu, beliau mengancam saya dengan mengatakan telepon sudah direkam dan juga beliau mengancam akan meneror saya terus menerus ke kantor bila saya tidak memberikan apa yang dia mau. Beliau menghina ibu saya dengan mengatakan “seperti ini rupanya ajaran S**M** ibu mu”. Beliau membuka identitas pribadi saya yang tertera di Bank Mega tanpa ada izin dan hanya untuk keperluan pribadi dia mengetahui siapa saya. Beliau mengatakan saya “kere” karena saya juga menggunakan kartu kredit limit rendah. Beliau menyumpahi saya terkena penyakit stroke. Beliau menertawakan saya sebagai salah satu nasabah Bank Mega.

Padahal yang ingin ditagih beliau bukan saya, tapi orang lain yang saya sumpah tidak tahu menahu saat orang itu mengajukam kartu kredit. Beliau bukan debt colector pertama yang menelepon saya tapi baru ini yang sungguh menghina saya.

Saya sungguh merasa terhina dengan apa yang dilakukannya, saya harap orang yang menelepon saya tersebut diproses. Dan kalau bisa saya dipertemukan dengan orang yang menghina saya tsb.

Putra Y.N Siregar
Medan – Sumatera Utara

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan Bank Mega atas Surat Bapak Putra Y.N Siregar

Redaksi yang terhormat, Sehubungan dengan surat Bapak Putra Y.N Siregar di mediakonsumen.com (22/7), “Debt Collector Membuka Data Pribadi Saya di...
Baca Selengkapnya

Komentar

  • Tidak punya sopan santun, etikanya jelas tdk ada dan merasa punya dunia ini sehingga org lain harus manut pada mereka.

  • rekam pak, dan kirim rekaman itu ke bank ini kirim ke BI dan OJK dc nya kagak sekolah jd ngomong sama nasabah seperti itu. sepertinya tidak bisa membaca juga. nasabah yang ditagihin siapa yg dimaki siapa aneh dan absurd sekali.

    bank ini ga jauh dari caci maki, teror, tetangga, teman, sejawat, sodara, siapapun yang dianggap teman dan dekat dengan anda akan di caci caci. kalo anda nasabah mending tutup kalo anda masih jadi nasabah good luck

  • Ga pernah ada keberpihakan pada rakjel.
    Mau ketemu sama yg berwenang aja susah.. meetinglah.. ga ditempatlah
    Karna jumlahnya sepele, 1jt / 2jt udah lo bayar aja drpada lo repot di tlp DC. Gw banyak kerjaan lain. Gw ga ngurus urusan receh.
    Akhirnya di lempar lagi ke DC

  • Wah ini sama bgt sama pengalaman saya dulu. Saya sehari di missed calls bisa diatas 40x katanya biar hp saya sibuk gak ada yg bisa hubungin. Kl saya duga juga karena kita punya kartu kredit bank mega dan data kita disalahgunakan. Hebat bgt deh collector bank mega. Ngadu2 juga dibilangnya sudah ada laporan dari bagian collection uda menelepon saya untuk minta maaf pdhal mah gak ada tuh yg tlp minta maaf.

Penulis
Putra Novriandi