Dimana Tanggung Jawab Akulaku?

Sebuah Catatan Kritis untuk Akulaku

Pergerakan zaman membawa manusia kepada kehidupan yang sangat efisien, dari mulai komunikasi sampai bisnis hampir semua dapat dibantu dengan teknologi. Dalam satu genggaman kita mampu menelusuri apa yang kita inginkan, Salah satu yang sangat digemari masyarakat pada saat ini adalah pasar online, di mana mereka bisa belanja tanpa harus keluar rumah dan melakukan pembayaran tanpa harus melakukan kontak langsung kepada kasir. Dan pihak penjual pun tidak terlalu mewajibkan untuk mempunyai outlet sehingga banyak barang yang ditawarkan lebih murah karena pihak penjual tidak perlu mengambil keuntungan lebih untuk sewa tempat atau pun memberikan pajak bangunan kepada pembeli. Ini memang menjadi solusi yang baik bagi penjual dan pembeli.

Maraknya bisnis online membuat perusahaan berlomba-lomba membangun bisnisnya dengan persaingan pelayanan dan harga hingga memberikan solusi bagi mereka yang tidak mempunyai dana yang cukup namun tetap bisa menikmati keefisienan membeli sesuatu yang mereka inginkan dengan cara memberikan layanan kredit kepada para calon pembeli dengan cara melakukan pengajuan syarat-syarat terlebih dahulu seterusnya perusahaan melakukan proses persetujuan (kecuali jika si calon pembeli mempunyai kartu kredit) layananan kredit biasanya dilakukan karena persuhaan melakukan kerjasama kepada lembaga finance dan bank penyedia kartu kredit.

Peluang yang besar ini memang sangat menggiurkan dan tidak sedikit perusahaan berbasis online yang berdiri tanpa persiapan yang sangat matang yang hanya memikirkan keuntungan sehingga tidak mampu memuaskan para calon pembeli yang banyak. Tidak sedikit pula kastemer yang merasa dirugikan karena kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh pihak penjual. Salah satu contoh adalah perusahaan Akulaku Indonesia, mereka adalah toko online dan juga penyedia jasa kredit. Awal kehadirannya disambut baik oleh masyarakat dan banyak pula masyarakat yang merasa terbantu dengan adanya aplikasi Akulaku di ponsel pintar mereka. Mereka cukup memilih barang apa yang ingin beli lalu pilih mode pembayarannya (cash atau kredit) dan melakukan pembayaran melalui transfer bank atau melakukan pembayaran di minimarket yang sudah bekerja sama dengan Akulaku. Namun masalah yang sering terjadi diantaranya adalah keterlambatan pengiriman sampai pembayaran yang tidak terdata sehingga barang tidak terkirim-kirim.

Banyak masyarakat yang mencoba untuk mengkomplain buruknya kinerja Akulaku melalui live chat yang terdapat di dalam aplikasi Akulaku, telepon, media sosial Akulaku namun pihak Akulaku rupanya kurang tanggap akan keluhan-keluhan tersebut. Bahkan beberapa masyarakat merasa dirugikan kembali ketika mereka mengeluhkan keluhannya melalui telepon karena mereka harus menggunakan pulsa mereka dan tidak mendapatkan hasil apa-apa karena hanya menunggu dengan waktu yang lama sehingga pulsa mereka harus berkurang dan bahkan sampai habis ada juga masyarakat yang menunggu barang yang dia pesan untuk kebutuhan kerja namun mereka tidak bisa bekerja karena barang yang dipesan tidak datang-datang sehingga mengalami kerugian karena tak ada penghasilan yang masuk. Siapa yang akan tanggung jawab akan hal tersebut? Secara tidak langsung, perusahaan ingin meminta pengertian kepada masyarakat karena mungkin SDM di dalamnya tidak memadai, atau kapasitas SDM yang sangat kurang dengan cara yang sangat tidak baik yaitu tidak tanggap terhadap keluhan-keluhan, membiarkan masyarakat menunggu berlarut-larut, dan bersabar dengan seiring berjalannya waktu. sungguh ironi untuk perusahaan internasional.

Bagaimana untuk masyarakat yang tidak mengkomplain ketika uang mereka masuk namun tidak terdata? Apakah perusahaan melakukan pengecekan terhadap hal tersebut? Jika memang perusahaan diam dan tidak melakukan tindak lanjut. Ini adalah pencurian yang dilindungi hukum sehingga tidak sedikit masyarakat yang akhirnya mengikhlaskan karena mereka berpikir terbelit-belit jika harus berhadapan dengan hukum. Ini sangat berbanding terbalik, jika kita menggunakan aplikasi agar mempermudah justru Akulaku malah sebaliknya, memberikan kerugian dan kerumitan kepada masyarakat.

Permintaan yang cukup banyak dari masyarakat seharusnya menjadi acuan untuk memberikan pelayanan yang baik karena resikonya cukup besar jika pelayanan yang diberikan buruk. Sadari kapasitas, jika tidak mampu lebih baik lakukan sesuai kapasitas agar tidak memaksakan perusahaan terjun ke dalam resiko yang besar. Berkembangnya zaman juga perlu dipelajari dengan baik agar kita tidak dirugikan dan merugikan. Kemudahan juga ternyata mampu memacu kesalahan bahkan kejahatan, masyarakat juga perlu menilai dengan baik agar mampu meningkatkan kualitas atau mematikan perusahaan-perusahaan berbasis online yang tidak tanggap akan keluhan kastemer dan tidak bertanggung jawab.

Isa Riyadi
Tangerang Selatan

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.

Satu komentar untuk “Dimana Tanggung Jawab Akulaku?

  • 11 Maret 2018 - (00:23 WIB)
    Permalink

    Lepas tanggung jawab dan tidak mau ambil resiko malah mempertaruhkan citra baik pelaku usaha,mending suruh tutup saja

 Apa Komentar Anda?

Ada 1 komentar sampai saat ini..

Dimana Tanggung Jawab Akulaku?

oleh Isa Riyadi dibaca dalam: 3 menit
1