Surat Pembaca

Mahalnya Tarif Telkom 147

Tarif Pulsa Layanan Telkom 147 sangat merugikan konsumen Telkom. Sangat mahal tarif pulsanya!!! Ketika kita ingin menggunakan layanan tersebut tetapi tarif pulsa yang dikenakan akan begitu menghabiskan pulsa. Bukankah seharusnya layanan gangguan atau layanan keluhan untuk konsumen bertanya merupakan fasilitas kami yang seharusnya gratis untuk kami?

Kami berharap Telkom lebih bijaksana dalam hal ini karena merugikan kami sebagai pelanggan.

Doni Ahmad
Depok

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan PT Telkom untuk Bapak Doni Ahmad tentang Mahalnya Tarif Telkom 147

Yth. Redaksi mediakonsumen.com Terimakasih kepada mediakonsumen.com yang telah menayangkan surat keluhan pembaca dari Bapak Doni Ahmad pada tanggal 01 September...
Baca Selengkapnya

Komentar

  • Dear Telkom..147 merupakan alternatif pengaduan terakhir..ke Gerai antri berjibun(social distancing) dibatasi kuota 40 pelanggan..pke bantuan INDITA my indihome slow respon..sampai 4 OTP..diarahin ke FB,IG sama sj ending hrs ke 147..klo 147 berbayar..bikin sj smua layanan problem..nah disitu bisa mendapat banyak imbalan yg seharusnya merupakan pelayanan perusahan anda..blm lg nanti diputar puter sama CSO spt dibikin berlama lama..pengajuan paket dgn realitas kok bs beda..komplain 147 krn kesalahan anda kok pelanggan dikenai biaya??hrsnya pelanggan dpt ganti rugi..brp waktu kami yg terbuang..koreksi kebijakan anda..smga kedepan 147 GRATIS..salam & Terimakasih

  • Kalau mahal itu, anggap per detik Rp50,- jadi per menit Rp3000,-

    Kalau seperti saya, yg cuma 3mnt telp 147 itu pun baru melalui proses jingle dan pencet Ext, baru ditanya nomor Indihome nya, tau tau terputus Krn pulsa abis. Padahal baru saja sy isi Rp15.000,- cuma dalam 3mnt TLP 147, abis? Bahkan belum selesai pertanyaan nomor Indihome itu, dan hrs isi pulsa lagi utk telp 147 lagi....

    Terserah kebijakan dunia yg anda buat, tapi Sys pastikan kita akan bertemu di mahkamah Tuhan di hari akhir nanti...

Penulis
Doni Ahmad