Teknologi CT-Scan akan Mempercepat Pemeriksaan Barang Bawaan di Bandara

Bepergian dengan menggunakan pesawat terbang kini sudah menjadi pilihan bagi banyak orang di Indonesia. Harga tiket yang semakin kompetitif dan pilihan rute dari dan ke berbagai kota adalah beberapa faktor yang membuat moda transportasi ini makin diminati. Tak heran lonjakan penumpang terjadi di berbagai bandara di Indonesia.

Bagi para pengguna transportasi udara sudah lazim dialami proses pemeriksaan barang bawaan sebelum memasuki bandara dan memasuki pesawat umumnya selalu menimbulkan antrian. Proses pemeriksaan ini memang wajib dilakukan dan menjadi salah satu standar keamanan penerbangan di dunia. Mesin pemindai barang bawaan yang sekarang dipakai di berbagai airport masih menggunakan teknologi pemindai dengan sinar-X (X-ray). Hasil pindaian tersebut berbentuk citra gambar dua dimensi. Petugas yang mencurigai ada barang terlarang untuk dibawa masuk ke dalam pesawat terbang akan meminta calon penumpang untuk membuka tasnya dan melakukan pemeriksaan manual.

Namun tak lama lagi alat ini akan digantikan oleh teknologi yang lebih canggih dengan menggunakan pemindai computed tomography (CT scanner). Dengan teknologi ini petugas keamanan bandara bisa mendapatkan citra tiga dimensi dari tas yang dipindai. Sebuah perusahaan pembuat alat pemindai, Analogic Corp. yang berbasis di Massachusetts, Amerika Serikat, mengungkapkan minggu ini bahwa pemindai ConneCT-nya telah menerima persetujuan dari Badan Keamanan Transportasi Amerika Serikat, TSA dengan memenuhi standar pendeteksian Advanced Technology (AT).

Dokumen: analogic.com

Cara kerja mesin pemindai ConneCT ini menggunakan teknologi pencitraan yang sama yang dilakukan oleh mesin pemindai CT di rumah sakit. Sama seperti mesin CT-scanner yang bisa memindai bagian dalam tubuh pasien, pemindai ini akan menghasilkan citra gambar 3D dari barang bawaan yang ada di dalam tas penumpang.

Citra tersebut kemudian dianalisis oleh petugas keamanan, dan uniknya petugas bisa memutar gambar 360 derajat untuk menampilkan isi tas dari berbagai sudut dengan teknologi layar sentuh.

Selain memudahkan petugas untuk memeriksa dengan lebih rinci dan cepat, bagi penumpang keunggulan dari mesin pemindai CT ini adalah mereka bisa menyimpan perangkat elektronik pribadi dan bahkan cairan di dalam tas saat pemeriksaan.

Alat ini juga mampu secara otomatis mendeteksi barang berbahaya (misalnya senjata) dengan algoritma perangkat lunak. Jadi sistem perangkat lunak akan otomatis memberikan sinyal khusus bagi petugas untuk melakukan pemeriksaan lanjutan jika menemukan barang yang dianggap berbahaya. Bahkan pihak bandara pemakai bisa memasukkan tambahan jenis barang-barang berbahaya lainnya ke dalam program komputer.

“Sistem kami sangat user-friendly,” kata Mark Laustra, Vice President untuk pengembangan bisnis di Analogic. “Anda bisa melihatnya dan menggunakannya seperti Anda menggunakan iPad Anda.”

Lebih lanjut Laustra mengatakan teknologi CT dapat mempercepat pergerakan lebih banyak penumpang melewati pos pemeriksaan keamanan, dari 180 menjadi 500 penumpang per jam.

Belum diketahui kapan bandara-bandara di Indonesia akan mulai beralih ke teknologi baru ini. Mesin ini sendiri sudah mulai dijual di Amerika Serikat, maskapai American Airlines mengatakan pada Juni lalu akan memesan mesin ini untuk penggunaan di masa mendatang. (dw/dari berbagai sumber)

Satu komentar untuk “Teknologi CT-Scan akan Mempercepat Pemeriksaan Barang Bawaan di Bandara

 Apa Komentar Anda?

Ada 1 komentar sampai saat ini..

Teknologi CT-Scan akan Mempercepat Pemeriksaan Barang Bawaan di Bandar…

oleh Redaksi dibaca dalam: 2 menit
1