Surat Pembaca

Perbankan Menagih Hutang Saudara Perempuan Saya kepada Saya

Sepertinya saya termasuk orang yang kena getah tunggakan atas nama saudara. Beberapa kali ditelepon oleh pihak bank, tapi sudah saya sampaikan bahwa saya mempersilahkan manajemen bank tersebut untuk langsung kepada yang berhutang.

Aneh memang, ketika saudari saya berhutang, pihak bank tak pernah berkoordinasi, konfirmasi atau lebih populernya verifikasi data. Anehnya adalah, sepertinya mereka ingin saya menyelesaikan utang-piutang atas nama saudara perempuan saya tersebut.

Dalam satu perbincangan telepon saya mendapatkan rekaman “hate speech” yang luar biasa terhadap Ibu saya. Ibu yang saya sangat cintai dan saya hormati. Ditambah tuduhan pemakaian uang yang dihutang saudara perempuan saya itu, oleh saya dan ibu saya. Sekarang saya sedang mempelajari Surat Edaran BI no. 14/ 17 /DASP Jakarta, 7 Juni 2012,

S U R A T E D A R A N
Perihal : Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia
Nomor 11/10/DASP perihal Penyelenggaraan
Kegiatan Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu

Dan akan mengkaji bersama rekan-rekan tentang posisi saya sebagai saudara dari nasabah yang memiliki hutang.
Mohon masukannya, karena dengan senaknya mereka memasuki wilayah privasi saya. Saya merasa sangat TERGANGGU.

Terima kasih.

Ade Fathurahman
Sukabumi, Jawa Barat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Belum Ada Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pihak yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Komentar

  • waduh bank ini lagi x_X
    coba pak ade buka2 kembali keluhan nasabah lainnya yg sedang dalam masalah yg sama dengan sodara bapak, barangkali bisa jadi masukan. yg meninggal aja masih ditagih pak x_x

    semoga segera terselesaikan dg bank ini tutup aja pak kl punya juga dari pada...

Penulis
Ade Patur