Wisata Menjelajahi Negeri Turki – Bagian 5

Bagian 5. Museum Maulana Jalaludin Rumi di Konya

Sambungan dari bagian 4.

Perjalanan panjang sekitar dua belas jam dari Pamukkale ke Cappadocia merupakan pengalaman yang cukup melelahkan. Museum Mevlana Jalaluddin Rumi di Konya satu-satunya tujuan wisata yang sempat dikunjungi hari Kamis 12 Oktober 2017. Rombongan tiba di komplek museum pada pukul 16.45, lima belas menit sebelum waktu kunjungan berakhir. Tapi keberuntungan masih bisa didapat karena pengelola memberi toleransi 30 menit kepada rombongan untuk menyelesaikan kunjungan di ruang museum atas keberhasilan pemandu dalam bernegosiasi. Tentunya kami yang datang jauh dari Indonesia akan sangat kecewa andaikan kesempatan ini terlewatkan karena nama Jalaluddin Rumi sebagai penyair sufi begitu dekat dengan kaum Muslimin.

Bus berhenti di pinggir jalan Aslanli Kicla Cd tepian timur halaman Sultan Selim Cami untuk menurunkan kami. Sementara untuk menuju pintu gerbang Museum Mevlana Jalaludin Rumi harus mengitari sisi selatan dan barat bangunan mesjid. Halaman yang luas tidak diperuntukkan sebagai tempat parkir melainkan menjadi sarana tempat istirahat pengunjung mesjid dan museum yang nyaman dan bersih dihiasi sejumput tanaman hias khas taman perkotaan. Para sopir taat ketentuan walaupun di tempat itu tak terlihat petugas keamanan Satpol PP, Polantas atau petugas Dishub seperti di negeri kita ini. Tanda larangan, petunjuk dan perintah dalam bentuk rambu-rambu lalulintas sudah cukup memadai untuk mengatur berlalulintas dengan tertib.

Rombongan kami yang sudah berada di depan pintu gerbang tidak serta merta bisa masuk museum, tapi harus menunggu semua pengunjung yang masih ada di dalam keluar, karena rombongan kami adalah rombongan istimewa yang mendapat izin masuk di luar jam buka museum.

Pada saat memasuki museum suasana temaram sore hari mulai terasa ditambah dengan sepinya pengunjung karena rombongan hanya berduapuluh lima saja. Petugas dengan sigap dan tegas tapi tetap ramah menyertai kami dengan penuh perhatian. Museum ini lebih tepat disebut mausoleum atau makam pembaringan Maulana Jalaludin Rumi dengan para sahabat dekatnya, karena kami tidak banyak menemukan barang peninggalan layaknya koleksi museum kecuali beberapa buku tua di ruang kaca sebagai bukti buah pena Sang Penyair Sufi legendaris.

Seperti biasanya foto suasana ruang dalam museum sempat kami abadikan sebagai cendera mata untuk berbagi dengan pembaca. Waktu tiga puluh menit berlalu dan petugas meminta kami segera keluar karena waktu kunjungan tambahan yang disediakan telah habis.

 

Langit biru cerah menghiasi wajah kota Konya di sore hari menjelang senja. Kesempatan untuk masuk ke Sultan Selim Cami tidak ada karena mesjid ini sedang dalam kondisi perbaikan dan pemeliharaan total di bagian interiornya. Waktu tersisa yang kami miliki digunakan untuk mengelilingi bagian luar sambil menikmati matahari terbenam dan kemudian berjalan menyusuri beberapa blok untuk sampai ke tempat bus diparkir.

Kilas balik ke saat pemberangkatan dari Pamukakale pada pukul 07.30 bus berhenti di pusat belanja pakaian sambil pak sopir istirahat di sekitar perkampungan Dinar. Dua jam berikutnya istirahat kembali di rest area sekitar Afyonkirasihar sebelum sampai ke rumah makan Kirazli Bache di wilayah Aksehir untuk melaksanakan ‘soliskan’ alias solat istirahat dan makan siang pada pukul 14.30 sd 16.00 Sebenarnya menurut jadwal tempat kunjungan wisata masih tersisa satu yaitu ke Tepesidelik Caravansarai yaitu tempat persinggahan para pedagang zaman dahulu tapi karena waktu sudah malam akhirnya ditiadakan.

Kamis 12 Oktober 2017

A post shared by Entjep Sunardhi (@entjepsunardhi) on

Bus melaju terus menuju Hotel Suhan di Cappadocia dan baru sampai pada pukul 21.00. Sementara Tour Leader dan Pemandu Lokal mengurusi check-in kami para peserta langsung menuju ke restoran hotel untuk makan malam dan sesudahnya barulah menuju kamar masing-masing untuk mandi dan beristirahat malam.

Balubur Limbangan, 27 Oktober 2017

Bersambung…

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.

 Apa Komentar Anda?

Belum ada komentar.. Jadilah yang pertama!

Wisata Menjelajahi Negeri Turki – Bagian 5

oleh Entjep Sunardhi dibaca dalam: 2 menit
0