Surat Pembaca

Drrupiah.com Mengubah Perjanjian Secara Sepihak

Sebenarnya saya tidak mau mengadukan ini di media massa online, alasan pertama karena nominalnya sangat kecil yang saya rasa sebenarnya semua masih sanggup membayar. Tapi modus penipuan, pemerasan dan teror drrupiah.com sudah lewat batas adalah alasan saya kenapa saya berniat publish di mediakonsumen.com.

Berikut kronologinya.

Semua dimulai ketika saya mengajukan pinjaman di drrupiah.com (PT. Digital Solutions Indonesia) sebesar Rp500.000 pada tanggal 26 September 2017. Dengan rincian sebagai berikut:

Pada tanggal 26 September 2017 saya mengajukan pinjaman. Di formulir pengajuan saya mengisi dengan sadar dan kemauan sendiri mengajukan pinjaman sebesar Rp500 ribu untuk 10 hari. Sesuai informasi saya harus kembalikan pinjaman sebesar Rp600 ribu setelah 10 hari tsb. Saya bersedia karena saya pikir oke-oke saja. Selisih Rp100 ribu untuk 10 hari, that’s not a problem right?

Pagi-pagi pukul 8 tanggal 27 September saya terima uang sebesar Rp500 ribu di rekening BCA saya. Dan siangnya saya tiba-tiba menerima e-mail kalau pinjaman saya sudah ditransfer namun pengajuan saya diubah dari 10 hari menjadi 30 hari, jadi saya harus kembalikan yang seharusnya Rp600 ribu menjadi Rp700 ribu. Dari sini saya mulai keberatan. Saya mulai komplain via email tanggal 27 September 2017 tersebut bahwa keberatan dengan pengembalian menjadi Rp700 ribu dan dijadikan 30 hari. Namun email saya tidak dibalas oleh mereka.

Karena tidak ada respon tanggal 28 September saya langsung lunasi saja tapi sebesar Rp600 ribu. Toh saya pikir saya juga baru 1 hari pinjam saya langsung lunasi. Dan lagipula saya juga mengisi formulir dan mengajukan 10 hari dengan ketentuan Rp500 ribu pengembalian Rp600.000. Kenapa saya musti khawatir? Saya merasa benar. Namun saya merasa perlu klarifikasi, akhirnya tanggal 28 September saya telepon call center bahwa saya sudah bayar tapi Rp600 ribu dan saya keberatan tidak mau bayar Rp700 ribu. Namun call center drrupiah.com sangat kasar dan bilang saya tetap harus bayar sisa Rp100 ribu-nya dan mengancam saya akan mendatangkan penagih. Wah merasa diancam dan kasar tersebut saya malah tidak takut. Saya bilang saja, di manapun perjanjian itu sesuai (kesepakatan) kedua belah pihak. Saya mengajukan Rp500 ribu untuk 10 hari, apakah drrupiah.com mengubah jadi 30 hari sudah dapat izin dan persetujuan saya? Sudah kontak telepon, email, sms saya dan saya setujukah?

Saya bilang juga ke call center bahwa saya tidak takut. Pakai logika saja. Tidak ada kontrak persetujuan, tidak ada validasi dll, tapi seenaknya mengubah pengajuan tanpa izin pihak pengaju. Telepon saya langsung diputus oleh CS dan saya terus menerus telepon dan email tapi tidak pernah diangkat atau dijawab.

Saya menerima teror sms untuk melunasi Rp100 ribu tersebut tapi saya cuekin. Saya tidak takut dan lama-lama sms-pun hilang. Saya pikir semua sudah selesai terornya, ternyata belum.

Tiba-tiba selang 2 bulan berlalu di November 2017 ini saya menerima teror berupa:

  1. Minimal telepon penagihan sehari bisa 5-10 telepon ke saya dan istri saya. Ada yang sopan, ada yang mengancam.
  2. Nomor telepon tersebut berganti-ganti, ada sekitar 5 nomor atau lebih yang berbeda-beda. jika ditelepon kembali tidak bisa. Bukan telepon fixed-line yang bisa kita telepon kembali.

Terornya tidak ke saya saja tapi keluarga saya. Saya diminta melunasi sebesar Rp1.2 juta. Rp100 ribu saya yang 2 bulan lalu sudah menjadi Rp1.2 juta? Istri saya yang tidak mengerti heran dan balik menanyakan Rp1.2 juta dari mana? Tiba-tiba si penagih merevisi dan mengklarifikasi hutang saya Rp700 ribu yang harus dibayar bukan Rp1.2 juta tapi dengan catatan dibayar sebelum jam 3 sore. Jika istri atau saya belum bayar besok akan sudah jadi Rp800 ribu.

Tiap hari di November ini saya dan istri selalu diteror telepon untuk bayar. Saya tidak takut. Karena saya menyimpan semua bukti foto dll. Bukti rekaman pun saya selalu simpan. Herannya saya adalah informasi mereka saya salah karena saya buru-buru melunasi. Saya pinjam tanggal 26 tapi saya lunasi ditanggal 28. Menurut mereka saya tidak boleh sembarangan melunasi tapi harus pas 10 hari karena ini peminjaman online. Saya jawab, dimana-mana hutang atau peminjaman atau kredit harus dibayar sebelum jatuh tempo bukan? Kenapa saya disalahkan karena membayar lebih cepat? Jawab mereka: iya bapak memang konsumen yang baik, tapi tidak bisa langsung melunasi tapi harus pas 10 hari berlalu. Saya terkejut. Saya juga diminta membayar sisa Rp100 ribu-nya dengan nominal yang berbeda yaitu Rp300 ribu. Atau besok jadi Rp380 ribu. Saya bilang konyol. Maka saya tutup telepon dengan menjawab kalau saya tidak akan pernah membayar sepeserpun, 100 ribu, 300, 700,800, atau bahkan Rp1.2 juta. Mereka pun mengancam akan mem-black list saya ke BI (Bank Indonesia) saya bilang silahkan saja. Saya pun akan bongkar penipuan dan pemerasan kalian ke media massa. Be a gentle! Tutup saya.

Sampai detik ini saya masih terima teror 5-10 telpon perhari.

Saya sengaja mengadukan di surat pembaca mediakonsumen.com karena :

  1. Saya berharap mendapat klarifikasi resmi dan jawaban karena sampai kapanpun saya tidak akan sudi membayar Rp100 ribu tersebut atau bunga turunan Rp100 ribu tersebut yang konon katanya sudah jadi Rp1.2 juta atau Rp700 ribu atau Rp800 ribu sesuka-suka mereka.
  2. Saya merasa diperas, ditipu dan diteror secara bersamaan. Saya berharap siapapun di luar sana yang ingin mengajukan pinjaman di drrupiah.com untuk waspada,atau jangan mengajukan jika tidak ingin mengalami teror seperti saya.
  3. Saya sengaja mengadu di surat pembaca ini sebagai wujud counter back dari saya, bahwa ini bukan soal kecil atau sepelenya nominal. Yang saya rasa mungkin kita bisa bayar. Tapi ketika kita ditipu,diperas dan diteror untuk sesuatu yang kita benar untuk apa takut? Tolong digarisbawahi bahwa saya tidak akan pernah sudi memberi mereka sepeser rupiah pun untuk sesuatu yang bukan hak mereka.

Saya berharap poin saya diatas mendapatkan klarifikasi resmi, feedback atau setidaknya bermanfaat untuk para pembaca.

Ibrahim
0812809027**
Cilincing
Jakarta Utara 14140

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Belum Ada Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pihak yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Komentar

  • Bener banget teror Drrupiah meresahkan, awalnya nggak pernah saya angkat tapi saya iseng angkat, yang ngomong cewek, kasar banget kata2nya, emang saya blm bayar karena besar sekali bunganya, awalnya pinjem 1jt tenor 10 hari, hari ke 8 udah dibayar, trs ditawarin lagi pinjaman 1,5 jt, awalnya ambl tenor 10 hari, tapi tau2 berubah 30 hari dengan bunga 600rb jd harus dikembalikan 2.1 jt, terus naik2 jadi 2,3 jt, jadi males bayar apalagi sekarang baru kehilangan kerjaan dan debt colectornya gak mau tau, harus bayar besoklah, disuruh gadaikan barang, cari dana talangan, mau nggak mau harus ada dana masuk ke rek. Drrupiah, ngancem mau nagih ke rumah, terus ke rumah yang dijadikan kontak kerabat jg. Jd sekarang saya abaikan aja deh telepon dr dr rupiah yang sehari sampai 15x nelp, soalnya kalau diangkat mereka kasar.

    • Sekarang kelanjutanya gimana mbak ?? Masih di tlfn apa Dateng kerumah ?

    • Masih suka nelpon dg nomor yg beda2 dan kalau ditelpon balik itu gak bisa. Trs di sms ngancem mau didatangi agen penagihan tapi sampai sekarang gak ada yg datang.

  • Dr rupiah yang terhormat dan Galak...ini indonesia Semua diatur dalm Hukum bukan Hutan rimba yang maen ngancam mau datengin dept kolektor..silahkan saya menantinya dripada saya nelpon cuma musik yang jawab..sekalian dari bangsa Jin kirim juga.. Kita ngopi bersama..

  • Saya juga punya masalah dengan drrupiah, dimana pada Januari tgl 16. Saya mengajukan pinjaman sesuai yg tertera di iklan yaitu peminjaman 2 juta dengan pengembalian yg sama dlm tempo 30 hari.. tapi tanpa konfirmasi baik itu tlp,sms atau email drrupiah mentransfer kerekening saya secara sepihak. Atau tanpa persetujuan saya sebesar 1.500.000 tentu saja saya bingung karena saya tidak tau batas waktu dan bunga yg harus saya bayarkan berapa.lalu saya mendownload aplikasinya dan memasukkan no ktp. Ternyata disitu pinjaman saya sebesar 1.500.000 dan pengembaliannya sebesar 1.950.000 dalam tempo 20 hari. Jelas saja saya keberatan apalagi drrupiah dengan seenaknya mentransfer dana tanpa persetujuan terlebih dulu. Saya berniat mengembalikan saja dana tersebut.tapi drrupiah tdk memberikan no kontrak atau pun no rekening akhirnya saat itu juga saya coba complain baik melalui email,FB chat,tlp dan wa. Tapi sama sekali gak ada respon. Akhirnya 5 hari sebelum baru ada tlp dari csnya barulah saya menceritakan hal tersebut, dan katanya akan dibantu cek.tapi bukan bantu cek malah berganti2 entah brp puluh no yg mereka pake buat nagih. Dan saat no rekening mereka kirim saya lgsg mengembalikan dana tersebut sesuai yg mereka transfer,karna saya gak merasa salah. Drrupiah yg secara sepihak atau kalo menurutku secara sengaja mentransfer tanpa konfirmasi untuk memaksa membyr bunga tinggi.sampai hari ini pun masih terus menelpon dan saya tetap menjawab dengan penjelasan saya. Dan langkah awal saya men-tweet ke akun resmi OJK. Sebaiknya yg punya masalah yg sama rame2 tweet ditweeter resmi OJK. Biar viral dan di usut

  • Saya baru saja jatuh tempo hari ini untuk pengembalian Rp. 6,300,000. untuk perpanjangan diperlukan Rp. 1,800,000. tapi sampai hari ini tidak ada SMS utk nomor Rek Danamon atas nama saya.
    sudah saya telepon, email namun tidak ada jawaban dan tidak diangkat telp tersebut.
    Saya TIDAK akan bayar DENDA YG BEGITU BESAR untuk hal ini, sepertinya disengaja dari pihak Dr Rupiah agar saya kena denda. LUAR BIASA ini fintech abal2... Ayo kita berjuang agar Fintech ini cepat ditutup!!! Ayo lapor polisi dan OJK.

  • Selamat sore, Mas. Perkenalkan saya Zeviska Obgina, saat ini sedang menulis tugas akhir tentang peer to peer lending dan perlindungan hukum bagi konsumennya. Kebetulan saya melihat postingan mas di atas dan tertarik untuk bertanya lebih lanjut terkait masalah tersebut. Apakah mas bersedia untuk menjadi narasumber? Apabila bersedia, apakah ada platform lain yang bisa saya hubungi? Terima kasih sebelumnya, Mas.

Penulis
ibrahim ibrahim