Surat Pembaca

Bank Bukopin Berbelit-belit dan Menyebalkan

Beberapa hari lalu saya sudah memuat artikel yang mengesalkan untuk iuran annual fee yang ditagihkan di akhir tahun pertama. Karena pada bank umumnya seperti BCA ataupun Bank Mega (yang saya miliki) menagih annual fee di akhir tahun pemakaian. Untuk itu saya merasa keberatan untuk annual fee yang ditagihkan di awal tahun pada Bank Bukopin. Itu artinya begitu kartu kredit disetujui maka nasabah sudah dibebankan tagihan ini itu meskipun kartu belum dipergunakan sama sekali (bahkan saat kartu belum diaktifkan). Pernyataan ini saya dapatkan saat saya mengunjungi Bank Bukopin Gajah Mada pada hari Kamis lalu.

Baiklah, karena tidak adanya solusi dari customer service di sana maka saya minta agar kartu kredit tambahan saya 4211-6801-0379-xxxx a.n. Setiawan Hardianto diaktifkan saja. Lalu dia meminta identitas berupa KTP dan kartu kredit utamanya. Yang membuat kesal di sana adalah, sudah saya sendiri yang datang langsung, memberikan KTP dan Kartu Kredit utama a.n. saya, mereka masih meminta mencocokkan data.

Saat mencocokkan data, ternyata baru diketahui kalau saat pengajuan data yang diisikan oleh marketingnya ada kesalahan tulis 1 angka nomor telepon. Yang seharusnya 0822-7620-**** ditulis 0822-3620-****. Karena 1 angka itu dibilang kartunya tidak bisa diaktifkan dan harus dilakukan perubahan data terlebih dahulu. Dan kartu baru bisa dilakukan setelah 4 hari kerja. Wow banget kan?! Bahkan saat saya meminta 1 angka yang dikatakan berbeda itupun mereka gak mau memberi tahu. Padahal sudah jelas itu data saya, tapi saya gak boleh tau data saya sendiri.

Sungguh mengesalkan dan mengecewakan sekali, karena pada bank lain saya tidak pernah mengalami hal aneh seperti demikian. Sudah dibebankan hutang di awal persetujuan kartu kredit tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu, tidak bisa mengetahui data sendiri walaupun sudah datang sendiri membawa identitas diri dan kartu utama, tidak bisa mengaktivasi kartu tambahannya dan disuruh datang kembali setelah 4 hari.

Sudah tidak tahu lagi harus bagaimana menyampaikan kekecewaan dan kekesalan yang saya alami dengan Bank Bukopin ini. Karena kalau dipikirkan kembali pada saat dihubungi untuk verifikasi data pengajuan, saya pernah disuruh menutup salah satu kartu kredit bank lainnya (BCA/Mega). Tapi karena hal yang saya alami saat ini, ada baiknya Bank Bukopin ini saja yang ditutup nantinya dan bahkan seharusnya ditutup sejak awal saja karena dari awal pun sudah sangat merugikan dan kerugian ini tidak pernah disampaikan oleh pihak marketingnya.

Lilian Santi
Medan

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Belum Ada Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pihak yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Komentar

  • Sy jg dirugikan soal iuran tahunan yg bukan kewajiban saya. Sy ada bukti2 tertulis soal permintaan penutupan kartu. Tagihan akan sy abaikan dan jika kolektibilitas {BI checking) sy diturunkan, sy akan tuntut bank ini. Winarta. 5239.4001.0010.3641

  • Bukopin sih ribet. Apalagi masalah annual fee. Dah banyak yg complaint. Makanya tiap kali gw ditawarin gw tolak. Cari bank yg saling menguntungkan aja. Konsumen adalah raja.