Konsumen Retail vs Konsumen Zaman Now

Di era Bapak Joko Widodo sebagai presiden ada yang bertanya bahwa “apakah daya beli masyarakat indonesia berkurang ?” Pertanyaan inilah yang sempat menjadi viral di medsos beberapa pekan lalu. Lewat pertanyaan Bapak Fadly Zon kepada mahasisswa di salah satu program televisi nasional akhir pekan lalu.

Jika kita melihat dengan kaca mata konsumen retail, memang jawabannya adalah “iya” dengan pertanyaan di atas. Tapi pada sisi lain bila kita tarik lewat kaca mata konsumen online pertanyaan di atas jawabannya adalah “tidak”, karena justru di era pemerintahaan Jokowi saat ini perkembangan E-Commerce sangat luar biasa. Dan konsumen retail pada saat ini dari beberapa survei membuktikan bahwa adanya pergeseran daya beli saat ini yaitu konsumen retail beralih menjadi konsumen online.

Dan tanpa disadari kita tidak bisa membendung perkembangan dunia digital seperti yang terjadi saat ini. Karena kita adalah bagian dari konsumen “zaman now”. Salam sukses all konsumen seluruh Indonesia dalam menghadapi pasar global digital di Indonesia ini.

Indra Jamal, S.Sos.

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.

3 komentar untuk “Konsumen Retail vs Konsumen Zaman Now

  • 7 Desember 2017 - (19:01 WIB)
    Permalink

    Betul sekali Pak Indra, Omset online baru 1% dari total omset. Yang terjadi adalah pergeseran daya beli yang dulu di pusatkan ke Jakarta, sekarang sudah hampir merata.
    Konsumen Jaman NOW memang tidak bisa dipungkiri lagi karena lebih efektif dan efisien bagi mereka yang berbelanja online.
    Salam Konsumen

  • 22 Desember 2017 - (23:25 WIB)
    Permalink

    Wah perkembangan sangat pesat ya pak , makin kesini makin canggih beruntung lah kita skrg ada di zaman now yg apapun serba praktis .

 Apa Komentar Anda?

Ada 3 komentar sampai saat ini..

Konsumen Retail vs Konsumen Zaman Now

oleh indra jamal dibaca dalam: 1 menit
3