Wisata Menjelajahi Negeri Turki – Bagian 7

Bagian 7. Menikmati Sensasi Wisata Wahana Balon Udara Cappadocia

Sambungan dari bagian 6.

Ke Turki tanpa mengunjungi Cappadocia untuk bersafari dengan “Hot Air Balloon” rasanya tidak sempurna. Ungkapan ini menggambarkan betapa pentingnya kunjungan ke Cappadocia sebagai tujuan wisata dengan hamparan batu lahar yang keras dalam aneka bentuk yang menakjubkan akibat letusan dua gunung, Erciyes dan Hasan, pada saat bersamaan jutaan tahun yang lalu.

Warna putih yang dominan pada wujud yang tegak, memanjang, terhampar kadang berbentuk lembah yang dalam mengantar kesadaran kita akan kebesaran Sang Maha Pencipta. Bentangan ini akan tampak sempurna kala kita melihatnya dari udara dengan menggunakan wahana balon udara yang bisa kita naiki melalui operator yang tersedia. Tetapi dengan satu catatan, perjalanan dengan balon udara hanya bisa dilaksanakan pada saat cuaca memungkinkan, karena ketika kecepatan angin tinggi apalagi bila turun hujan perjalanan dengan balon udara dihentikan. Faktor kenyamanan, keamanan dan keselamatan adalah hal yang diutamakan oleh semua operator. Jangan heran bila ada teman yang sudah dua kali mengunjungi Cappadocia untuk bersafari dengan balon udara tapi gagal karena cuaca sedang tidak bersahabat.

Keberuntungan diperoleh penulis dapat kesempatan yang baik naik balon udara pada 13 Oktober 2017 yang lalu, padahal di awal kedatangan di Istanbul tanggal 8 Oktober seharian hujan turun menyambut kami tapi kemudian cerah di hari-hari berikutnya termasuk di Cappadocia. Keluar hotel selepas salat subuh didera udara pagi yang dingin 2 derajat celcius tapi bisa diatasi dengan pakaian khas musim dingin.

Operator menjemput rombongan di hotel untuk menuju lokasi penerbangan di mana para kru darat sedang melakukan pengembangan balon dengan menyemprotkan udara panas.

Setelah balon mengembang dan gondola siap dinaiki peserta mulai bersusah payah memanjat dinding gondola setinggi 140 cm apalagi untuk kaum ibu yang berpakaian agak ribet. Ruang gondola dibagi empat sekat, dua di kanan dan dua di kiri sekat untuk pilot dan perlengkapannya. Penempatan penumpang diatur seimbang, dan gondola yang kami tumpangi sebenarnya mampu membawa 28 orang tapi saat itu hanya diisi 20 saja.

Ketika pengaturan penumpang telah selesai pilot mulai menambahkan udara panas ke balon yang mengakibatkan adanya gerakan pada gondola. Sensasi awal mulai ketika balon naik secara pelahan dan gondola sedikit berayun karena ada gerakan dari penumpang yang agak histeris meski dalam senyap. Suasana gelap pagi yang masih menyelimuti angkasa menambah rasa waswas, tapi ketika pilot sesekali menambahkan udara panas melalui penyalaan alat semacam kompor gas tampaklah wajah-wajah penumpang yang mulai tenang.

Dari ketinggian sekitar 25 sampai 50 meter kami dapat melihat hamparan lapangan penerbangan dengan sejumlah operator yang sedang melakukan “take off”. Indah dan mengagumkan tampak dari ketinggian apalagi ketika balon-balon itu mulai mengudara dan kegelapan mulai memudar menjelang terbitnya sang matahari. Makin tinggi kami berada di udara dan terang mulai mengusir kegelapan tampaklah hamparan indah tanah Cappadocia. Sensasi yang didapat untuk terus dikenang dalam ingatan karena cuaca yang teramat bersahabat sehingga sang pilot bisa mengendalikan balon dengan nyaman.

Setelah matahari terbit dan menyinari dunia, pilot melakukan manuver-manuver yang menarik dengan menurunkan balon seolah hendak mendarat tapi kemudian naik lagi dengan mulus. Manuver yang paling mengejutkan ketika balon pada posisi melayang mengarah ke dinding batuan lahar yang menjulang pongah ke angkasa seakan gondola dan balon kami akan menabraknya. Jerit histeris ibu-ibu terdengar lagi tapi disambut sang pilot dengan ajakan untuk menghadapkan muka ke arah kamera yang tergantung setentang dengan dinding batuan untuk mendapatkan foto bersama di atas gondola.

Berikut adalah cuplikan video pengalaman menaiki balon udara di Cappadocia:

Perjalanan balon udara di atas Cappadocia selama sembilan puluh menit mengitari indahnya alam ciptaan Tuhan tidak terasa lama.

Pilot yang bernama Kemal Kaya dari operator “Discovery Balloons” yang sudah mengantongi lebih dari 650 jam terbang mulai menurunkan ketinggian wahana wisata kami tapi tidak di tempat awal naik. Ia mulai berkoordinasi dengan kru darat untuk menentukan lokasi titik pendaratan.

Tampak dua mobil, satu untuk penumpang dan satunya lagi yang menarik landasan untuk mendaratkan gondola, mendekat. Kru darat ada yang memberikan tanda kecepatan dan arah angin di tempat pendaratan dengan menebarkan pasir berdebu sehingga dapat terlihat dengan jelas dari gondola. Kepiawaian pilot untuk mendaratkan dengan mulus di atas landasan yang ukurannya sama dengan gondola patut mendapat apresiasi. Sementara balon dikempiskan dengan membuang udara panas melalui ventilasi pembuangan yang dibantu ditarik oleh kru darat penumpang bersiap untuk turun.

Setelah semua penumpang turun pilot dan yang mewakili pimpinan perusahaan mengadakan pesta minum anggur (non alkohol) untuk keselamatan penerbangan hari itu. Kemudian setiap peserta mendapat sertifikat sebagai tanda bukti telah mengikuti penerbangan dengan “Hot Air Balloon” di perusahaannya, Discovery Balloons.

Saat penulis menjajal petualangan wahana balon udara ini biaya yang dikenakan adalah US$220/orang. Harga ini bisa bervariasi bergantung pada pilihan operator, jenis tour, musim, dan jumlah penumpang tiap balon.

Sebagai catatan tambahan untuk yang berniat mencoba sensasi naik balon udara yaitu datang pada saat cuaca layak untuk penerbangan. Lalu pemilihan operator akan sangat bergantung ke pihak hotel karena operator dan hotel sudah menjalin kerja sama. Jumlah peserta dalam satu gondola termasuk yang bisa dinegosiasikan tapi tentu dengan harga yang berbeda. Ada gondola berkapasitas 32, 28, 24 dan bahkan untuk yang ingin privasi khusus misalnya pengantin baru bisa memesan khusus.

Selamat mencoba sensasi naik balon udara di Cappadocia.

Balubur Limbangan, 25 Oktober 2017.

Bersambung ke bagian 8

Catatan redaksi: Atas kerja sama dengan redaksi media cetak Majalah Langit Biru (Media Dirgantara STPI), artikel ini juga diterbitkan di Langit Biru vol.I/3 edisi Desember 2017, dengan judul “Menikmati Sensasi Wahana Balon Udara Cappadocia”.

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.

2 komentar untuk “Wisata Menjelajahi Negeri Turki – Bagian 7

  • 26 Januari 2018 - (12:07 WIB)
    Permalink

    Alhamdulillah.. Kereen jurnal perjalanan Ayah Entjep di Turki..
    Tulisannya ringan,, mudah dicerna dan dengan hanya membaca saja sudah sangat mudah membayangkan segala keindahan negara Turki dengan nama nama kota yang keren dan terutama sensasi naik balon udara…
    Tidak bosan meskipun dibaca berulang kali…
    Jadi pengeeeen ke Turki dan naik balon udara,, ntar siap siap bawa dingklik ?????
    4 thumb up ????????
    Ditunggu jurnal perjalanan berikutnya ??
    Terima kasih sudah membagi pengalamannya kepada kami..

    • 16 Februari 2018 - (08:59 WIB)
      Permalink

      Terima kasih apresiasi dokter atas tulisan saya di MK. اَلْحَمْدُلِلّهِ . Semoga bermanfaat dan dapat menjadi acuan dasar untuk rencana perjalanan. Semoga segera bisa mengunjungi Turki dengan sensasi peninggalan masa lalu yang amat mensean. Tulisan dokter di MK juga sangat menarik karena yang ilmiah disampaikan secara populer untuk pembaca awam sehingga mudah dicerna. Selamat berkarya.

 Apa Komentar Anda?

Ada 2 komentar sampai saat ini..

Wisata Menjelajahi Negeri Turki – Bagian 7

oleh Entjep Sunardhi dibaca dalam: 3 menit
2