Surat Pembaca

Sebelum Service Laptop Ada Baiknya Kita Mencari Tahu Terlebih Dahulu

Baru-baru ini laptop saya mengalami kerusakan di bagian wifi karena saya ceroboh menghapus salah satu folder driver yang ada di registry. Jadinya saya tidak bisa meng-install driver Wifi saya. Entah kenapa tanpa pikir panjang saya langsung mem-backup data dan membawa laptop saya ke service center resmi.

Kebetulan laptop saya adalah Acer Aspire 4755G, kemudian saya membawa laptop saya ke Acer Service Center di Fatmawati (Case ID 2813497Y) . Saya berpikir proses perbaikan tidak akan memakan waktu lama, karena saya mengira kerusakan hanya terjadi di software dan hanya perlu install ulang yang benar.

Tapi setelah beberapa hari, pihak Acer menelepon dan saya mendapatkan penawaran untuk mengganti spare part laptop saya yang totalnya sebesar Rp2.999.000. Saya pun kaget dan saya langsung meminta penjelasan kepada CS. CS mengatakan kerusakan wifi laptop saya merembet ke mainboard, maka saya diharuskan mengganti baterai, mainboard, dan keyboard.

Setelah CS mengatakan bahwa kerusakan cukup parah, saya pun langsung menyetujui tawaran tersebut. Karena saya sangat membutuhkan laptop saya. Saya pun panik dan hanya tersirat laptop saya harus benar secepat-cepatnya. CS mengatakan proses pergantian memakan waktu sekitar 2 minggu.

Beberapa saat setelah menyetujui penawaran itu saya pun ragu dan langsung mencari di internet tentang kasus serupa. Ternyata sudah ada beberapa kasus serupa, dan saya langsung menelpon CS Acer tersebut dan meminta untuk membatalkan tawaran itu, namun CS tersebut mengatakan tawaran tersebut tidak bisa dibatalkan karena spare part sudah dipesan. Padahal saya menelepon beberapa saat setelah saya menyetujui tawaran tersebut. Kali ini pun masih saya menuruti perkataan CS.

Beberapa hari kemudian saya ditelepon lagi dan diberitahukan bahwa mainboard sudah tidak diproduksi, jadi saya hanya mengganti baterei dan keyboard saja dengan harga Rp1.800.000. Karena saya mengetahui memang baterei dan keyboard saya memang sudah agak rusak, saya pun menyetujuinya. CS tersebut mengatakan akhirnya akan dilakukan perbaikan pada motherboard saya dan saya menyetujuinya.

Beberapa hari kemudian, saya menelpon Acer Service Center Fatmawati dan menanyakan keadaan laptop saya, saya diberitahu bahwa proses perbaikan laptop saya memakan waktu 1 bulan.

Karena saya harus menyelesaikan laporan saya, saya sangat membutuhkan laptop saya. Dan saya pun berpikir, mengapa kerusakan wifi menjadi separah ini. Karena ragu dan galau, akhirnya saya langsung menanyakan kerusakan saya kepada saudara saya yang kebetulan paham masalah laptop. Saya diberitahukan, kerusakan wifi seperti itu tidak akan mengenai mainboard karena wifi itu ada card terpisah. Itu pasti bisa selesai kalau di-install ulang dengan benar.

Setelah konsultasi dengan saudara saya, saya langsung menelpon SC Fatmawati untuk membatalkan proses servis dan CS tersebut mengatakan proses pembatalan memerlukan 3 hari kerja, karena katanya laptop saya sudah dikirim ke Pulo Gadung.

Karena proses berbelit-belit ini membuat saya kesal, saya pun meminta Ayah saya untuk menelpon SC Fatmawati lagi dan meminta penjelasan untuk mengembalikan laptop saya secepatnya, dan CS itu meminta Ayah saya untuk menelpon ke SC Fatmawati keesokan harinya.

Keesokan harinya saya pun menelepon SC Fatmawati, dan ajaibnya saya diberitahukan bahwa laptop saya sudah bisa diambil. Setelah shalat Jum’at saya pun langsung pergi ke Acer Service Center Fatmawati dengan saudara saya yang kebetulan tukang servis laptop. Setelah saya sampai dan ingin mengambil laptop saya, ternyata laptop saya dikembalikan dalam kondisi mati.

Saudara saya pun langsung mempertanyakan kepada CS ,”Ini pas dateng hidup kan mbak? Tapi ini kenapa mati ?”, CS pun gugup dan langsung membawa laptop saya ke teknisi.

Setelah beberapa lama menunggu, CS pun kembali dan laptop saya masih tetap dalam keadaan mati. Saya dan om saya pun meminta dispensasi, karena saya harus membayar biaya pembatalan sebesar Rp88.000, padahal laptop saya dikembalikan dalam keadaan mati. Karena saya tidak mau repot akhirnya mau tidak mau saya membayar Rp88.000 ke CS dan langsung saya pergi mengambil laptop saya.

Nah, setelah itu saya langsung membawa laptop saya ke abang-abang tukang servis kenalan saudara saya. Ternyata kerusakan semakin merembet. laptop saya tidak mau nyala karena mainboard saya sudah diotak-atik oleh teknisi Acer. Padahal awalnya yang rusak hanyalah driver wifi tidak bisa di-install.

Kasus ini menjadi pelajaran untuk saya dan ingin menghimbau teman-teman sekalian, apabila laptop rusak: Ada baiknya kita bertanya kepada sekitar atau teman yang mengetahui tentang laptop terlebih dahulu untuk memastikan kerusakan.

Saya menyarankan jika garansi laptop kita sudah habis, ada baiknya kita bertanya-tanya dulu ke abang-abang servis yang terpercaya sebelum pergi ke Service Center resmi. Beberapa tempat servis akan membongkar laptop kita di depan kita secara langsung jadi kita bisa mengetahui letak kerusakannya.

Jika sudah terlanjur service di service center resmi dan mendapatkan penawaran pergantian spare part dengan harga yang bombastis, ada baiknya pikirkan dan ditanyakan ke orang sekitar yang paham dengan laptop atau bisa browsing di internet terlebih dahulu.

Jangan panik dan langsung mengambil keputusan. Karena kita tidak harus mengeluarkan biaya besar untuk kerusakan yang tidak seberapa 🙂

Karina Agustin
Jakarta Selatan

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Komentar

  • Hmmm.. Jangan2 memang benar katanya Acer itu singkatan dari "agak cepat rusak".. ?

  • Biasanya kalo software gt, solusinya ya “inul” instal ulang. Sy dr dulu ga percaya dengan servis center. Org lg susah dia mencari untung dr itu. Kalo jd sy, gamau tau laptopnya harus dlm keadaan hidup lg mbak. Sesuai keadaan awal

  • membaca keluhan yang disampaikan memang banyak kejanggalan, saya teknisi laptop mengerti betul dengan proses perbaikan laptop di level mainboard. pada awal nya disuruh mengganti batery , mainboard, keyboard. kemudian utk pergantian mainbaord dibatalkan dengan alasan sdah tidak diproduksi,, ini omong kosong. kerusakan mainboard itulah yang menyebabkan laptop mati jika tidak diganti laptop akan tetap mati, kalau mainboard tidak diganti untuk apa mengganti batery dan dan keyboard?? UNTUNG SAJA itu yang berbuat service centre jadi orang males berurusan dengan servis centre dan langsung cari opsi tempat servis "swasta".

    untuk permasalahan wifi laptop mungkin ini bisa sedikit membuka wawasan orang awam seperti mbak ini : http://www.divrencomputer.com/2018/11/wifi.html dan pastinya tidak ada pengaruh ke mainboard.

    • Kak kalau rusak soket dvdnya apa harus ganti motherboard? soalnya kasus saya begitu lapto baru dua bulan beli dvd ga konek, di bawah SC katanya harus ganti mobo.

      • Bila mana beli laptop bekas..itu ada sebuah kesepakatan antara 2 belah pihak.
        bilamana leptop baru itu trtera garansi resmi dan garansi resmi wajib memperbaiki
        kalo hanya soket dvd.usb.hardis.ram.
        pasti disuruh ganti mesin.bila mana datang ke servis center.(setelah dicek hanya soket)
        tetapi bila mana setelah dicek soket tidak mengalami kerusakan dan trjadi karena iO regulator data tidak membaca itu ada
        3 pilihan.
        1. Diservis 50 % bresiko mesin mati.
        2. Ganti mesin dan 100% menyala.
        3. Coba servis kalo gagal baru ganti mesin.

      • tidak perlu... tapi karena service centre mereka tidak ada jenis perbaiki perbaiki seperit itu mungkin makanya langsung suruh ganti mainboard, jadi labih mudah pengerjaan nya, dan mungkin mereka cuma punya opsi itu untuk laporan keatas. CMIIW

    • maaf mas numpang nanya ya, mntau abang bisa sharing. bagaimana cara kita mengetahui apakah memang benar IC Bios laptop sudah diganti baru dan program ulang??

      • masalahnya kenapa mas?? jikalau keluhan awal laptop sudah terselesaikan sebaiknya hal teknis dirahasiakan oleh teknisi karena untuk menjaga diri dari 'berbohong' kecil hanya untuk menyenangkan konsumen , jadi harga yang dibayar adalah jasa untuk menyelesaikan permsalahan / keluhan awal.. jadi apayang diganti dan tidak pun diganti itu rahasia teknisi begitu cara kerjanya di workshop kami, dan kami rasa begitu labih 'bersih' mungkin lain workshop berbeda,,

        karena kadang permasahalan besar disebabkan hal kecil, namun untuk menemukan hal 'kecil' itu butuh effort yang besar .

  • ihh beneran mba.sama kyk saya. Saya pergi ke HP Service center. pikiran sy kan klo service center pasti terjamin la ga bakal macam2. ni punya saya yg saya kluhkan apa, dikasih solusinya apa. terus saya cek history browsing google chrome nya isinya youtube semua selama laptop saya dititipkan di tempat servis temasuk hari minggu ( yang katanya toko tutup di hari Minggu). ga jamin juga ya yg namanya "service centre",,hmmm.. biarlah klo emang ada faktor kesengajaan Yang Maha Kuasa yang beri hukuman.

    sama kyk saya, karena butuh cepat ni laptop jd buru-buru mengambil keputusan, buru2 mengiyakan kata si teknisi. sepertinya itu yg mnjd kesempatan bagi mereka

    • sebaiknya kita sebutnya oknum.. walaupan rasanya kebanyakan.. hahah

Penulis
Karina Agustin