Surat Pembaca

Debt Collector Bank Mega Mengejar Pihak Referensi

Saya adalah emergency call atau yang disebut orang yang tidak serumah yang bisa dihubungi menurut debt collector (DC) Bank Mega. Padahal saya pun tidak pernah merasa mengiyakan. Pada sekitar 10 Januari 2018 rumah yang saya tinggali bersama mertua saya yang sudah berumur 60 tahun beserta nenek dan kakek yg sudah berusia 85 tahun ditelepon DC Bank Mega menanyakan nama VENDY yang dimaksud DC Bank Mega sebagai yang mempunyai hutang. Sedangkan nama saya SANDY, ada kemiripan jika didengar di telepon. Karena mertua saya sudah tua selalu salah antara Sandy dan Vendy. Ketika saya sedang ke luar rumah dikira Vendy yang sedang tidak ada di rumah sehingga terjadilah salah paham.

Singkat cerita, saat saya yang menerima telepon tersebut, pihak DC Bank Mega mengaku dari PT Tombak Intan atas nama Aanggie mau menagih dan menanyakan tentang keberadaan Vendy. Saya selaku bukan yang berhutang mau menjembatani masalah ini dengan mencari informasi telepon yang bisa dihubungi. Akan Tetapi DC tersebut tidak sabar dan terus menelpon ke sana ke mari, hingga adik dari mertua saya diteror dan disuruh membayar hutang tersebut. Perkataannya pun kasar.

DC tersebut selalu mengganti-ganti nomor telepon dan nama pun berubah-ubah, Anggi, Inggrid, Erlita (kemungkinan orang yang sama). Kejadian ini sangat mengganggu saya dan keluarga saya. Hingga mertua saya pun sekarang trauma menerima telepon rumah dikarenakan pernah dimaki DC tesebut. Namun tidak diakui oleh DC tersebut dengan menantang saya untuk membuktikan rekamannya.

Semua perlakuan tersebut sudah saya laporkan ke Call center Bank Mega. Dengan no Laporan REV4328042, REV4355642, dan REV4326294. Setelah laporan ketiga ternyata ada orang yang mengaku dari bagian collection Bank Mega menelpon saya dan meminta maaf namanya Rifki. Saya menjelaskan duduk permasalahannya, saya siap membantu jika menemukan info keberadaan orang tersebut. Saya kira masalah ini beres dan saya tidak akan ditelepon lagi selama 2 minggu.

Dan ternyata pada tanggal 7-2-2018 saya kembali dihubungi Rifki yang mengaku bagian collection. Saya sudah menemukan nomor telepon baru pihak yang berhutang, dan saya berikan ke Rifki. Saya kira masalah sudah beres ternyata Anggi/Inggrid/Erlita menelepon lagi. Yang pertama ke rumah yang sempat diangkat mertua saya dan memaki lagi. Lalu yang kedua telepon ke nomor saya dan saya angkat. Pertanyaannya sama, gimana si Vendy? Saya sudah bilang sudah saya infokan ke Rifki tetapi Anggi ini seakan memaksa saya untuk mencari si terhutang dan tak bisa diajak bicara selayaknya manusia. Dengan nada teriak menuduh saya tidak mau membantu.

Pertanyaan saya apakah tindakan saya bukan dibilang membantu? Terus saya harus bagaimana lagi? Apakah ini memang SOP DC Bank Mega? Sekali lagi saya BUKAN YANG BERHUTANG. Dan saya selalu angkat telepon dari DC tersebut. Dan saya pun heran jika yang katanya DC tersebut bilang kalau nomornya diblok sama yang berhutang apakah itu salah saya?

Saya mohon pihak Bank Mega menindaklanjuti surat saya. Karena jika tidak saya akan meneruskan ke OJK, BI, YLKI dan ke berbagai surat kabar serta pihak yang berwajib. Terima kasih.

Sandy
Surabaya

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan Bank Mega atas Surat Bapak/Ibu Sandy

Kepada Yth Redaksi mediakonsumen.com Sehubungan dengan surat Bapak/Ibu Sandy di mediakonsumen.com (8/2), “Debt Collector Bank Mega Mengejar Pihak Referensi”, kami telah...
Baca Selengkapnya

Komentar

  • hingga per hari ini tanggal 20 february 2018 saya tetap di teror oleh dc bank mega. dan hingga hari ini pula tidak ada tanggapan dari pihak bank mega tentang masalah ini. laporan2 saya di call center saya rasa juga diabaikan... per hari ini juga saya akan menulis surat untuk OJK, BI dan YLKI supaya saya tidak dianggap gertak sambal oleh DC Bank Mega.

  • Percuma bos emang Bank Mega memiliki sistem administrasi pengecut....
    Cuma bisa meneror orang yg gak punya hutang.....
    Percuma aja ngadu ke Bank Mega paling jawabannya Copy Paste atau pake mesin...
    Mendingan langsung laporin aja Bank Mega nya langsung dengan pasal
    1.Tuntutannya perbuatan tidak menyenangkan
    2.pencemaran nama baik
    3.menganggu ketenangan orang lain
    4. Melakukan teror
    Kalo mau ngelapor langsung aja lapor kepihak kepolisian,BI, dan YLKI
    Karena uda melanggar perturan BI
    Peraturan Bank Indonesia Nomor: 14/2/PBI/2012 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/11/PBI/2009 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu.
    Surat Edaran (SE) No. 14/17/DASP Perihal Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 11/10/DASP.
    Biar pemerintah tahu bahwa Bank Mega memiliki sistem penagihan yang tidak sehat agar ditindak lanjuti dan di beri sanksi kalo perlu tutup aja karena bagian penagihannya bisa jadi dilakukan oleh pihak ketiga yg perturan BI tidak Boleh jd bisa jd melanggar peraturan BI

    • Ini saya sudah email berkali2 saya lagi kena musibah dan nanti setelah ada dana akan dateng ke bank mega langsung tapi ini menerror kakak2 saya gimana yah solusinya supaya tidak di terror kakak2 saya, di WA dan sebagainya.

      Dan yang bingung nya sampe ngomong ke kakak2 saya sering nongkrong dimana dan tidur nyaman dan segala macem pedahal mah saya lagi cari usaha buat cari dana buat lunasin, kalo seperti ini sih selama nya jadi ga bisa cari dana karena seperti di stalking. Bener2 aneh banget ini bank 1 dibilang baik2 malah makin nerror.

  • itulah jelek nya bank mega. kartu saya saja mau saya tutup satu per satu. gk ada benefit punya tuh kartu. malah data saya di share ke debt collector karena temenan difacebook sama orang yang mereka cari. padahal di facebook cuma teman asal teman. DC nya pake nelp bilang saya adalah orang yang di cantumkan tidak serumah pula. bohong nya kurang pintar dan seperti orang gak punya agama, tukang bohong semua.

Penulis
sandy ong