Diabetes Mellitus: Pahami, Cintai dan Kerjakan

Oleh dr. Fathul Djannah, Sp.PA.

Aku diharuskan dokter memakai insulin, aku tidak mau. Aku takut selamanya harus pakai insulin. Menusuk diri sendiri. Mungkin ini juga karena salahku sendiri yang tidak teratur minum obat,  gaya hidup masih seperti orang sehat, tidak olahraga. Apakah benar benar harus pakai insulin? Bagaimana kalau aku tidak mau pakai insulin?” Demikian curahan hati seorang sahabat beberapa waktu yang lalu.

Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit kronik progresif yang artinya bila tidak betul-betul dikontrol kadar gula darah akan menimbukan berbagai macam komplikasi. Diabetes Mellitus kini banyak melanda kaum muda modern. Gaya hidup yang instan, serba cepat, buru-buru, tidak sempat olahraga, stress, dsb.

Hal itu juga diperparah oleh pola asupan makanan dan minuman yang serba-gula dewasa ini. Hampir semua minuman ringan yang tersedia baik di minimarket maupun di restoran mengandung gula yang lumayan tinggi. Begitu juga makanan yang kita makan baik masakan rumah atau membeli di luar pastilah mengandung gula (rasanya hampir tidak ada masakan yang tidak diberi gula).

Sehingga jika konsumsinya tidak kita kontrol akan menyebabkan tubuh kelebihan asupan gula daripada yang dibutuhkan oleh tubuh.

Menurut data WHO pada tahun 2014 terdapat 422 juta orang yang menderita Diabetes Mellitus.

Seperti kisah sahabat di atas, “denial” adalah reaksi pertama saat divonis menjadi seorang penderita DM. Perbaiki cara hidup, olahraga, minum obat tapi tidak bertahan lama. Kembali ke kebiasaan lama hingga suatu waktu harus dicek kembali ternyata HbA1ac (Hemoglobin A1c) di atas 6 yang artinya kadar gula sangat tidak terkontrol dan pada akhirnya diminta untuk terapi insulin.

Menjadi seorang penderita DM atau mempunyai keluarga yang memiliki riwayat Diabetes Mellitus harus memahami segala sesuatunya tentang DM. Informasi saat ini bisa dengan mudah didapatkan. Mulai dari artikel-artikel dengan bahasa yang ringan sampai artikel dari para profesor yang mendalami khusus mengenai penyakit Diabetes Mellitus. Pahami benar-benar seperti memahami musuh yang akan dilawan di medan perang. Jadi tidak akan kalah sebelum berperang.

Kemudian, cintai Diabetes Mellitus yaitu dengan menerima keadaan, menerima kenyataan bahwa dirinya adalah seorang penderita DM.  Sehingga semua anjuran dan larangan bagi penderita diabetes dapat dikerjakan dengan mudah, dengan hati senang dan tidak terpaksa karena perjalanan penderita DM bersama OHO (Obat Hipoglikemik Oral) dan gaya hidup yang baik akan bersama-sama selamanya.

Melawan penyakit DM berarti melawan diri sendiri. Mau menahan semua pantangan dengan sukarela dan mau mengerjakan semua anjuran dengan gembira sehingga dapat mempertahankan normalnya kadar gula darah. Hal-hal tersebut antara lain adalah:

1. Diet/Makanan
Menerapkan pola makan 3T yaitu Tepat Waktu, Tepat Jumlah dan Tepat Jenis. Menjadi seorang diabet artinya “gue – gula pasir, end!” Karena biasanya penderita diabetes adalah pecinta manis dan bila lama tidak konsumsi manis maka akan “sakaw”rasanya, boleh kah? Jangan khawatir, saat ini ada pemanis pemanis rendah kalori. Mulai biasakan konsumsi air putih setelah makan dibanding dengan minuman manis.

Pola makan orang Indonesia dengan nasi putih sebagai menu utama (kita biasa berkelakar, rasanya belum makan kalau belum ketemu nasi) juga harus dikontrol oleh penderita DM. Hal itu karena indeks glikemik (IG) nasi putih tergolong tinggi (IG: 89). Pilihan terbaik adalah menggantinya dengan beras merah  (IG: 50) atau jenis beras basmati (long grain). Makanan dengan indeks glikemik yang tinggi akan meningkatkan gula darah secara cepat, sehingga penderita DM harus mulai memilih jenis makanan dengan indeks glikemik yang rendah. Jenis kacang-kacangan umumnya memiliki indeks glikemik rendah. Sebagai panduan, indeks glikemik rendah adalah: ≤55, sedang: 56 -69, dan tinggi: ≥70.

2. Olahraga
30 menit sehari jalan cepat sudah cukup membantu mempercepat metabolisme gula. Jangan lupa memakai alas kaki agar tidak terjadi luka.

3. Konsumsi Obat Hipoglikemik Oral (OHO) Sesuai Anjuran Dokter
OHO harus diminum setiap hari. Bila kemudian anjuran itu berubah menjadi insulin adalah biasanya karena HbA1c lebih besar dari 7. Tujuan pemberian insulin adalah agar kadar gula kembali normal. Standar pemeriksaan nya adalah HbA1c yang nilainya bisa turun bila kadar gula dalam batas normal minimal 3 bulan. HbA1c harus diusahakan untuk segera ke batas normal karena akan berpengaruh buruk ke pembuluh darah dan organ-organ vital.

4. Jaga Faktor Higienis
Menjaga sanitasi dan higienis tubuh secara lebih baik dibandingkan yang bukan penderita diabetes terutama di bagian rongga mulut.

5. Kendalikan Stres Seminimal Mungkin.

Jadi, jika terpaksa harus hidup dengan Diabetes Mellitus, pilihannya adalah: Pahami, Cintai dan Kerjakan.

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.

 Apa Komentar Anda?

Belum ada komentar.. Jadilah yang pertama!

Diabetes Mellitus: Pahami, Cintai dan Kerjakan

oleh dr. Fathul Djannah, SpPA | Universitas Mataram dibaca dalam: 3 menit
0