Surat Pembaca

Telepon DC Bank Mega ke Kantor BNN dan RSUD Dr Soegiri Lamongan

Kepada Yth Direktur Utama Bank Mega,

Dengan ini saya, Shony Alamsyah Saputra, adalah nasabah kartu kredit Bank Mega, yang sedang mengalami kesulitan pembayaran 3 kartu kredit dengan nomor: 4201 92** **** 4547, 5242 61** **** 9158, dan 4784 87** **** 0718.

Saya beritikad baik untuk melunasi dan saya sedang berusaha melunasi tapi saya benci cara penagihan pihak ketiga yang mengatasnamakan Bank Mega.

Hari ini 18 April 2018 nomor telepon 081312523*** penagih mengaku bernama Rangga menelepon mertua saya di kantor mertua dengan cara menelepon line untuk pasien umum. Saya tidak terima atas pelanggaran ini karena melanggar aturan penagihan dan aturan emergency rumah sakit!

Oknum DC bernama Ran*** juga menagih ke kantor BNN Blitar dengan mencari ibu Aulia Wahyu yang mana beliau adalah teman istri saya, ini pelanggaran penagihan karena tidak ada hubungan sekaligus pencemaran nama baik.

Bahkan saya terima email berisi surat somasi yang saya yakini palsu dari kantor hukum Polmer Sirait yang beralamat di Jl. Sriwijaya Bandung, tel: 022-852401** sedangkan di bawah surat nomor teleponnya berubah jadi 031-991424** dan 0812224232** (surat somasi yang diduga palsu tsb saya lampirkan).

Tolong ditertibkan cara penagihan sangat tidak sopan dengan memaki-maki ibu mertua saya, menelepon berkali-kali ke kantor mertua saya.

Oleh karena itu, saya:

1) Menanyakan maksud dan tujuan oknum Bank Mega Collection berperilaku demikian. Dengan kata-kata verbal yang kurang pantas dan ancaman serta TERUS MENERUS meneror RSUD DR. Soegiri Lamongan tempat mertua saya bekerja. Di mana teror tersebut telah mengganggu pelayanan umum untuk kepentingan pasien.

2) Sampai detik ini, saya pribadi merupakan Customer Bank MEGA dengan itikad baik sudah merespon segala bentuk komunikasi dari pihak collection.

3) Akan memproses ke pihak yang berwajib atas teror telepon yang telah mengganggu layanan publik, dan ancaman yang dilakukan. Dan penagihan terhadap pihak-pihak yang tidak memiliki tunggakan terhadap Bank Mega.

Di Twitter @BankMegaID saya pernah melayangkan komplain kepada bank Mega pada 20 Desember 2017 tapi hanya dapat nomor laporan REV4228912 sementara teror terus berlangsung.

Indikasi terjadinya Tindak perbuatan melanggar Hukum yaitu;

a) Pasal 335 KUHP ayat (1) tentang perbuatan tidak menyenangkan yang rumusannya berbunyi: Diancam dengan pidana penjara paling lama satu tahun atau denda paling banyak tiga ratus rupiah; barangsiapa secara melawan hukum memaksa orang lain supaya melakukan atau membiarkan sesuatu, dengan memakai kekerasan, sesuatu perbuatan lain maupun perlakuan yang tak menyenangkan, atau dengan memakai ancaman kekerasan, sesuatu perbuatan lain maupun perlakuan yang tak menyenangkan, baik terhadap orang itu sendiri atau orang lain.

b) Pasal 310 KUHP ayat (1), Barangsiapa sengaja merusak kehormatan atau nama baik seseorang dengan jalan menuduh dia melakukan sesuatu perbuatan dengan maksud yang nyata akan tersiarnya tuduhan itu, dihukum karena menista.

c) Pasal 315 KUHP, penghinaan dengan sengaja dengan tujuan menista dengan lisan maupun tulisan yang dikirim agar diketahui khalayak umum.

d) Pasal 27 ayat (3) UU ITE
“Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang bermuatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik.

e) Pasal 45 UU ITE
(1) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1), ayat (2), ayat (3), atau ayat (4) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

f) Pasal 36 UU ITE
“Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum melakukan perbuatan sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 27 sampai Pasal 34 yang mengakibatkan kerugian bagi orang lain”

g) Misalnya, seseorang yang menyebarluaskan informasi elektronik yang bermuatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik dan mengakibatkan kerugian bagi orang lain akan dikenakan sanksi pidana penjara maksimum 12 tahun dan/atau denda maksimum 12 milyar rupiah (dinyatakan dalam Pasal 51 ayat 2)

h) Pasal 51 ayat (2) UU ITE

Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 dipidana dengan pidana penjara paling lama 12 (dua belas) tahun dan/atau denda paling banyak Rp12.000.000.000,00 (dua belas miliar rupiah)

Jika email ini tidak ditanggapi maka saya melalui sebuah LBH akan melayangkan gugatan. Karena beberapa kali saya sudah melayangkan keberatan terhadap pihak Bank Mega tidak ditanggapi dan seolah-olah makin menantang dengan telepon tanpa henti ke kantor mertua saya.

Saya tegaskan sekali lagi bahwa saya beritikad baik akan menyelesaikan kewajiban saya terhadap Bank Mega tapi tolong jangan menagih dengan cara-cara melanggar hukum di negeri ini, terima kasih.

Shony Alamsyah Saputra,
Kutorejo, Tuban
Jawa Timur 62311

Tindasan Kepada Yth:

1) Bank Indonesia
2) Otoritas Jasa Keuangan, Anggota Dewan Komisioner OJK. / Divisi Pengawasan Perbankan.
3) Humas Mabes Polri
4) BNN
5) YLKI
6) Ombudsman RI
7) Kemendagri, Divisi Perlindungan Konsumen
8) Lembaga Bantuan Hukum Garuda Khatulistiwa, Tangerang

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Belum Ada Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pihak yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Komentar

  • Iya mas , gulung aja ini bank paling ribet , cara2 mas mirip deh seperti di grup wa kita2 cuman nunggu waktu dan bukti kuat aja deh u bales dendam ke dc2 seakar akarnya

      • pak sony saya dapat surat tapi dia wa nya ke suami saya buka saya. dia ngirimin contoh surat somasi 1
        itu beneran apaa boongan yaa.. saya juga kurang paham. somasi itu apa yaa pak??
        apakah bentuk hukum pidana?
        mohon respon pak
        solusinya
        saya mau pak di undang di grup wa. terima kasih

        • Salam semua,
          Hari ini tgl. 23 juli 2022 saya dan saudara saya mendapatkan surat yang sama dan dari pihak yg mengatasnamakan kantor hukum yg sama yaitu Polmer Sirait, SH.,MH.,CHt & Rekan dan didalam surat bisa juga menghubungi Ibu Tyas ( apakaj nie singakatan dri nama ayuningtyas ataw siapa seperti yg saya baca dri semua komentar bpk/ibu semua diatas ) memang Bank Mega luarbiasa dalam hal penagihan semua cara sudah mereka pakai ke keluarga saya dalam hal penagihan , pelaporan langsung ke Bank Mega Pusat pun sudah dilakukan tapi tidak ada penanganan yg signifikan atas tindakan ini malah bicara "kalau kasus ibu sudah dilimpahkan ke bag.collection" kita sebagai konsumen memiliki niatan baik untuk bisa melunasi dengan cara yg kita bisa karna kita juga tau akan kewajiban kita , tapi jika dengan cara seperti ini apa kita sebagai konsumen jadi merasa direndahkan dan merasa malah lebih baik tidak dibereskan ? Karna dri pihak Bank Mega memakai cara seperti ini ?
          Nah bagaimana sekarang Bpk.Shony Asaputra apakah sudah ada penyelesaian dri kasus bapak ini ? Karna ini sangat meresahkan.
          Saya sangat berterima kasih kalau ada yg bisa merespon komentar saya ini. Terima kasih .

      • Hallo pak soni saya mau tanya untuk kelanjutan ny sperti apa ? Soal nya saya jga dpt surat sperti itu by w trrimakasih ?

      • halo mas sony 19 januari 2024 baru saja saya dapat surat somasi 1 , saya curiga ini palsu karna nomor tlp nya berbeda jugaa tolong info lebih lanjut mas.

    • Malam pak. Saya juga ada masalah dgn bank mega. Apakah saya bisa bergabung di grup wa bapak?
      Terimakasih

  • Parah sekali, memang begitulah penagihan bank satu ini paling buruk sedang bank lain msh sopan dan bertatakrama dlm menagih. Tdk salah jika dilaporkan ke polisi saja jika sdh sngt mengganggu diluar batas aturan penagihan yg ada. Semoga bnyk pembaca di media konsumen ini berpikir panjang jika ingin memiliki kartu kredit dari bank satu ini, msh bnyk bank lain jauh lbh bagus manajemen kartu kreditnya. Drpd di kemudian hari berurusan pahit dgn dc nya, siapa yg tau perputaran roda kehdpan.

      • Pagi pak shony,

        Mohon maaf pak, saya mengalami hal yg sama dg bapak. saya mw nanya kl surat somasi itu asli atau palsu sebenarnya?
        saya juga ragu, saya dapat somasi kemarin (23/5/18).

        • jelas palsunya pak. format surat tidak standar, resolusi sangat rendah, identitas yg bikin surat tidak konsisten, dikirim lewat email umum dan banyak lagi lah kepalsuannya.

  • Sore pak, saya hari ini dpt email berisi somasi ini juga. Padahal untuk no kartu yang tercantum sudah saya lunasi di tahun 2016 lalu. Tapi saya tanya ke call center mega, kartu saya masih berstatus terblokir, yang seharusnya sudah dinon aktifkan setelah saya membayar lunas tagihan saya. Amat sangat kecewa dengan bank mega.

    • itulah buruknya praktik penagihan bank Mega bu. tunjukkan aja surat keterangan lunas bu.

  • Selamat pagi pak.
    saya juga dapet somasi dari bank mega, sy di teror terus menerus via telepon bahkan sampai ke saudara-saudara saya. saat itu kondisi finansial sy kurang bagus, jadi ada tunggakan yang belum dibayar. limit mega Visa 5 juta. saya sebenarnya berniat untuk meyelesaikan perkara ini, namun ybs tidak bisa diajak ngomong baik2. saya pernah tepon ke call center dan disuruh dtg ke bank mega. sy datang ke sana (bagian collection) namun bagian collection tidak ada dit4 dan saya disuruh untuk meninggalkan nomor telepon dan alamat (saya tidak infokan karena baru pindah). mohon sarannya bapak-bapak.

    terim kasih.

    • laporkan ke OJK, BI, YLKI dsb pak. Kita ini konsumen, berhak dilindungi.

      • Parah. Semua org di telponin. Bhkn yg hubunganya jauh. Mereka mengadu domba bilang bhwa nama temen kita di jdikan urgentcy call .jdi temen2 yg ga tau pd marah2. Tpi skrg sdh sy trik. Semua org seindonesia sdh sy kasih tau .hehe

  • udh byk yg dpt surat somasi abal2nya ini, malah ada yg udh dpt 3x surat somasinya, kalau somasi beneran ada tindakan pemanggilan, krn surat somasi kan ada masa berlakunya, abaikan :)

  • Sebaiknya laporkan kolektornya ke polisi pak.Emang tindakan Bank Mega sdh keterlaluan.Saya jg mengalami hal yg sama.Bahkan lebih parahnya saya uda ngangsur tiap bln mulai november 2017.Collector yg ngaku bernama ayu jg sama selalu meneror org lain malah dgn mark up jumlah tagihan.Saya uda konsultasikan sama pihak berwajib dan temen seorang pengacara bhw tindakan ini ada unsur pidana dan bisa dibuatkan LP

  • Malam pak shony saya asep komarudin, kebetulan saya punya kasus yang sama menunggak tagihan cc dan tepat hari ini saya dapat email somasi persis seperti yang di unggah di artikel Bapak. Jadi surat itu di pastikan palsu ya pak ?

  • Selamat malam, Pak Shony, boleh minta no wa, saya juga sama sudah mendapat surat somasi ,dan saya cek di google alamat tsb, tdk ketemu, google maps cuman counter hp, dan saya pura2 tlp, malah langsung ditutup sama cewek, bapak2 jika ada yg ngalamain hal yg sama blh mnt no kontak biar dpt solusi. Trm ksh.

  • Selamat siang pak, mohon maaf hanya sekedar kasi saran atau solusi mgkn bisa bantu... Tahun 2016 saya memang sempat bermasalah dengan bank ini. Cman ya namanya tagihan kita wajib bayar juga, coba sebisa mgkn koordinasi juga dengan OJK terkait Sistem informasi debitur semisal di SID OJK tagihan tertunggak 3000000 biasanya bank ini bisa diatas itu atau bahkan 2-3 kali lipatnya. Anda minta tawaran diskon pelunasan jika ingin bayar lunas biasanya bisa sampai 50 % atau lebih. Jangan minta angsuran karena nanti ga akan selesai. Coba pikirkan untuk take over ke bank lain tagihan tersebut untuk bayar pelunasan atau jual aset sendiri.

  • Saya juga barusan dapat email yg sama dari badan hukum. Polmer Sirait.. padahal CC saya limit 3 juta dan itu sudah sering dicicil. Tapi karna nunggak.. bunganya jadi besar. Waktu saya mau pelunasan saya mau bayar 3 juta saja sesuai limit tapi mereka gamau..

Penulis
Shony ASaputra