Saya adalah nasabah KTA ANZ tahun 28 April 2015. Adapun nomer ANZ VA KTA saya adalah: 3615490520 dengan nilai yang saya terima adalah Rp25.400.000 dan sudah dicicil 29 bulan dengan nilai cicilan per bulan Rp928.800 (terlampir surat resmi ANZ yang masih saya arsip).
6 Februari 2018 saya mengajukan permohonan reschedule untuk diskon keringanan KTA saya yang ingin saya tutup. Terkait hal tersebut dijawab via email bahwa semua akan diproses saat ANZ sudah diambil alih oleh DBS. Akan tetapi saya sangat terkejut karena nilai KTA saya malah menjadi Rp 29.347.417 dan info itupun yang menyampaikan malah orang lapangan yang bernama Didik HB, di mana sebelumnya tidak pernah ada email ke saya.
Ketika saya tanyakan kenapa bisa sebesar ini angkanya alasannya karena kena denda. Dan yang saya tidak mengerti apakah nilai cicilan yang sudah pernah terbayar tidak diperhitungkan untuk menjadi dasar keringanan untuk menutup KTA tersebut. Apakah tindakan seperti ini di peraturan Bank Indonesia diperkenankan? Untuk nasabah bank yang sudah berniat baik membayar?
Dengan tidak mengurangi rasa hormat, saya memohon bantuan agar masalah yang sudah berlangsung lebih dari 2 bulan ini untuk segera diberikan solusinya. Terima kasih.
Hormat Saya
Chairani Muchsin
Tangerang Selatan
Banten
Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pihak yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:
Komentar
Sy turut prihatin dg masalah yg mbak hadapi, Ada yg ingin sy sampaikan mengenai masalah yg mbak sdg hadapi, tolong email sy clarinezling@gmail.com, biar mbak kuat menghadapi masalah ini,semoga nanti sharing sy berguna buat org2 yg mengalami Hal yg sama.
Saya sepertinya mengalami masalah yang sama mbak....sampai sekaramg kalau minta perincian pembayaran selalu dipingpong...dr CS DBS suruh ke Collection, sementara collection ga pernah menjawab dengan jelas...
Entahlah....
Oh pernah saya bicarakan dengan collection.
Katanya tidak ada program keringanan walau bayar lebih cepat malah kena penalty, akhirnya pasrah saja nyicil sampai dua tahun lagi...padahal kantor sudah mau meminjamkan dana buat pembayaran...
Alhamdulillah untuk kasus saya mereka sudah merespon dengan benar disertai dengan surat resmi dibulan mei 2018 lalu, saat itu saya memproses dengan email dan telp ke DBS beberapa kali. Sampai pada akhirnya mendapatkan jawaban serta solusi yang masuk akal.
semoga Bapak Hendra juga segera mendapatkan solusi yang positif. Aamiin