Surat Pembaca

Debt Collector Bank Mega Menelepon ke Kantor Pihak Referensi

Hari ini, 4 Juli 2018 pihak debt collector dari Bank Mega menelepon saya ke kantor, Dari awal bahasa, tone dan cara bicara sudah tidak sopan, berteriak, menekan dan mengancam saya soal tagihan kartu kredit kakak saya. Saya hanya pihak REFERENSI SAUDARA TIDAK TINGGAL SERUMAH. Jangankan untuk menjelaskan permasalahannya, saya tidak diberikan kesempatan berbicara apapun, karena si debt collector berteriak-teriak sampai rekan saya yang satu ruangan mendengar meski tidak jelas.

Saya diancam akan diteror terus menerus, sampai kakak saya atau saya mau menyelesaikan tagihan. Apapun yang saya sampaikan tidak digubris, dan terus menerus diteriaki. Saya juga diancam akan diadukan kepada atasan, dengan maksud mempermalukan saya. Sekali lagi, posisi saya hanya sebagai referensi, dan saya juga sudah menyampaikan kepada kakak saya tentang masalah ini. Karena kondisi keuangan yang memang belum memungkinkan keluarga sedang mencari solusi terbaik, bahkan sudah mempertimbangkan untuk menyatakan pailit.

Saya betul-betul merasa terganggu, terancam dan tidak nyaman. Mohon segera ditindaklanjuti. Saya akan terus posting setiap kali saya diteror. Semoga pihak Bank Mega segera merespon dan menindaklanjuti. terima kasih.

Ayu Mirandhani
Biotrop, Bogor
Jawa Barat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan Bank Mega atas Surat Ibu Ayu Mirandhani

Kepada Yth Redaksi mediakonsumen.com, Sehubungan dengan surat Ibu Ayu Mirandhani di mediakonsumen.com (5/7), “Debt Collector Bank Mega Menelepon ke Kantor Pihak...
Baca Selengkapnya

Penulis
Ayu Mirandhani