Wawasan

5 Tips dan Trik Tetap Kuat Ketika Dimarahi Atasan Kerja

Oleh Joseph Dotulong

Jika berbicara mengenai bos atau atasan, maka akan ada banyak hal yang bisa dibahas. Salah satunya mungkin adalah mengenai karakter atasan yang cenderung pemarah. Sebenarnya, atasan atau bos biasanya tak akan menjadi marah apabila tak ada sebab. Namun memang akibat watak pemarah yang dimiliki, bisa jadi si bos dengan watak tersebut sangat mudah marah meskipun kesalahan yang dilakukan karyawannya hanya sepele.

Jika Anda mengalami permasalahan yang sama, tak perlu khawatir karena di bawah ini ada beberapa tips yang bisa dilakukan agar anda tetap tangguh ketika dimarahi sang Bos di kantor.

  1. Bekerja dengan Lebih Keras

Setelah dimarahi sang Bos, lebih baik jangan menjadi down atau jatuh. Namun sebaliknya, bekerjalah dengan lebih giat dan teliti lagi agar kesalahan kesalahan tak terjadi lagi di masa depan. Dengan cara ini bukan tak mungkin si bos akan kagum dengan Anda dan sedikit demi sedikit akan berubah wataknya melihat anda yang mau untuk belajar dan memperbaiki kesalahan. Ibaratnya, ini merupakan salah satu cara untuk membuat sang atasan menjadi luluh. Anggaplah amarah Bos anda menjadi sebuah pendorong yang kuat bagi anda untuk membuktikan bahwa anda jauh lebih baik dari apa yang Bos anda pikirkan.

Janganlah membela diri Anda dengan bantahan kata-kata tetapi biarkanlah prestasi Anda yang menjadi pembela atas diri anda, sebab PRESTASI MEMILIKI KEKUATAN UNTUK MEMBELA DIRINYA SENDIRI. Kesadaran untuk memberikan yang terbaik dalam bekerja tanpa harus menunggu sebuah alasan yang tepat akan membawa anda jauh lebih siap disaat kesempatan besar datang dihadapan anda. Sebab bukanlah kesempatan yang menunggu Anda, melainkan diri andalah yang menciptakan kesempatan itu datang.

Belajarlah untuk melakukan lebih dari apa yang diharapkan, memiliki Spirit Of Super Excellent dapat menjadi pemacu anda untuk melakukan di atas rata rata. Jika anda diminta berjalan 10 kilometer oleh Bos anda, berjalanlah 11 kilometer. Artinya jika anda melakukan segala sesuatu sama dengan apa yang orang lain lakukan pada umumnya, di mana nilai lebih anda? Melakukan lebih dari apa yang diharapkan sesungguhnya menjadi sebuah investasi bagi Anda dimasa depan. Mungkin saja upahnya tidak anda terima dari perusahaan di mana Anda bekerja, tetapi ketahuilah bahwa upah Anda tidak hilang karena Tuhan dapat memberikannya kepada Anda dari tempat yang tidak pernah terpikirkan oleh Anda.

  1. Selalu Berpikir Positif

Tak bisa dipungkiri bahwa setelah dimarahi atau ketika sang bos marah-marah, pasti banyak dari kita yang kemudian akan sentimen dan berpikir negatif tentang si bos. Namun ternyata, berpikir buruk justru tak baik karena dapat membuat diri kita menjadi lebih tak tenang, emosi dan lain sebagainya. Oleh karena itu, ada baiknya untuk selalu berpikir positif ketika sang bos sedang marah-marah. Cobalah pikirkan mungkin saja si bos atau atasan Anda sedang mengalami beberapa permasalahan di rumah seperti anak yang sedang sakit sehingga mood-nya tak terlalu bagus di kantor. Ketahuilah bahwa tanggung jawab Bos Anda sangatlah besar, khususnya secara psikologis.

Jika anda berada dalam sebuah perusahaan kecil di mana Bos sebagai pemilik usaha turut terlibat secara langsung dalam operasional usaha, sadarilah bahwa Bos anda TIDAK MENERIMA GAJI! Justru kewajibannya adalah membayar upah kerja seluruh tenaga kerja yang dipekerjakannya. Apalagi jika dukungan finansial perusahaan didapat dari pinjaman bank, investor atau badan keuangan lainnya, tentu hal ini dapat menambah tekanan psikologis Bos yang terluap melalui ketidakstabilan emosinya karena tekanan tuntutan pembayaran hutang perusahaan.

Belum lagi jika perusahaan dalam kondisi merugi, tentu anda tidak akan menanggung beban kerugian perusahaan dimana Anda diwajibkan bertanggung jawab secara finansial bukan? Cobalah Anda berusaha untuk berempati dan menempatkan posisi anda sebagai Bos, hal ini tentu dapat membuat Anda dapat menghadapi amarah Bos Anda dengan lebih bijaksana. Memahami peperangan dan perjuangan mentalitas dari Bos anda dapat membuat Anda belajar serta memperoleh hikmahnya di saat suatu hari nanti anda mungkin akan menjadi Bos bagi diri anda sendiri dengan tanggung jawab yang sama seperti Bos anda terdahulu yaitu kewajiban membayar gaji karyawan sekalipun kondisi perusahaan anda tidak sehat.

Berpikirlah sama dengan apa yang Bos anda pikirkan, sebab mempelajari pola dan cara berpikirnya mungkin saja dapat membuat Anda memahami pelajaran yang baru di mana hal tersebut tidak mungkin Anda dapatkan saat anda berada di bangku akademis. Pengalaman-pengalaman yang Bos Anda miliki dapat menjadi sebuah modal utama anda bahkan sebuah pelajaran berharga untuk kesiapan anda menghadapi masa depan.

  1. Tetap Bersyukur akan Pekerjaan yang Kita Miliki

Ketika sedang dimarahi sang bos, pasti banyak dari kita yang jengkel dan sebal kepada kondisi yang dialami. Secara tidak langsung, hal ini akan membawa kita ke dalam perasaan tidak mensyukuri nikmat telah diberikan pekerjaan oleh Tuhan. Padahal di luaran sana, masih banyak sekali orang yang sulit mencari pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Bahkan ada dari mereka yang terpaksa jauh dari keluarga hanya untuk bekerja dengan gaji yang mungkin tidak seberapa.

Oleh karena itu, dalam kondisi senang ataupun susah, tetaplah bersyukur karena Anda memiliki pekerjaan yang baik dan halal. Hal ini akan membuat Anda tetap kuat menjalani dunia kerja dengan segala tuntutan dan tantangan di dalamnya. Jika Anda kesulitan untuk mensyukuri akan pekerjaan yang anda miliki saat ini, cobalah Anda bayangkan diri anda dalam kondisi di mana Anda berada pada sebuah titik terendah kehidupan di mana Anda tidak tahu harus berbuat apa ataupun harus kemana? Di tengah-tengah tuntutan kebutuhan hidup yang tidak dapat Anda hindari. Seburuk maupun sekeras apapun tuntutan dan tantangan dalam sebuah pekerjaan tentu jauh lebih keras tuntutan dan tantangan kebutuhan hidup yang harus Anda penuhi.

  1. Menunjukkan Respon Sikap yang Baik

Tahukah Anda bahwa dimarahi Bos bukanlah masalah terbesar dan sebenarnya hal itu wajar terjadi di dalam sebuah dunia kerja. Yang paling penting adalah bagaimanakah respon sikap Anda akan kejadian tersebut? Bukan soal salah atau benar, melainkan bagaimana memberikan respon yang benar sekalipun di tengah situasi dan kondisi yang tidak benar. Sebaiknya, tetap kendalikan emosi dan berikan respon yang tenang dan tepat saat ataupun sesudah dimarahi oleh atasan. Dengan begitu, kejadian tak mengenakkan tersebut tak akan mengganggu pekerjaan dan tak akan menimbulkan masalah ke depannya.

Selanjutnya belajarlah untuk mengenali konflik yang terjadi dan belajarlah untuk mengelolanya dengan baik dan benar. Bagaimana kita dapat mengelola sebuah konflik dengan benar, tentu pertama-tama kita harus dapat memahami pengertian sebuah konflik.

Setiap hal berpotensi menimbulkan masalah, hingga kita mampu melihat masalah dengan cara pandang yang benar.”

 Mari kita perhatikan penjelasan gambar pengertian mengenai pengelolaan konflik berikut dibawah ini;

Pengelolaan konflik adalah sebuah kemampuan untuk membedakan konflik berdasarkan sumbernya masing-masing. Semua konflik yang terjadi dalam kehidupan umat manusia bersumber dari 5 hal berikut ini, konflik data, konflik nilai, konflik kepentingan, konflik struktur dan sumber konflik yang terakhir adalah konflik hubungan.

Kelima sumber konflik inilah yang harus dikelola dengan cara mengantisipasinya melalui respon yang benar dan dewasa. Oleh sebab 5 sumber konflik dengan potensi terjadinya kerusakan yang tinggi inilah setiap individu khususnya dalam dunia kerja wajib memiliki kemampuan dalam mengelola konflik (conflict management skill) guna penyelesaian setiap terjadinya konflik dapat segera ditangani dengan tepat untuk kemajuan bersama.

  1. Menyadari Tujuan akhir Anda

Selalu ada hikmah dari kejadian apapun yang ada di dalam hidup kita, termasuk saat sedang dimarahi oleh atasan sekalipun. Cobalah untuk mencari sisi positif dari kejadian tersebut. Alih-alih merenungi ketidakmampuan kita, akan lebih baik jika kita mencari apa hal baik dari semua ini. Misalnya saja ini merupakan tanda bagi kita untuk lebih baik lagi saat bekerja, lebih teliti lagi dan lain sebagainya. Hal ini akan membuat anda lebih tenang.

Kemudian ambilah waktu sejenak untuk kembali merenungkan bagaimana awal mulanya proses Anda bergabung dengan perusahaan, kesadaran yang kuat akan motivasi serta semangat mula mula anda dalam menerima pekerjaan di awal tentu akan kembali memperkuat apa yang menjadi tujuan anda mengambil keputusan untuk bergabung dengan perusahaan di mana Anda bekerja. Atas dasar keyakinan dan harapanlah keputusan Anda ambil, oleh sebab itu kuatkan kembali tekad dan niat anda dalam menjalani semua prosesnya.

Keteguhan Anda dalam mempertahankan keyakinan Anda dalam mencapai tujuan menjadi kesadaran utama di saat menaklukan setiap tantangan dari tujuan Anda. Semakin besar tantangannya semakin besar pula kemuliaan tujuan yang akan anda capai. Tetaplah berdoa memohon kekuatan dan ketabahan kepada Tuhan agar Anda diluputkan dari kesalahan pengambilan keputusan akhir, yaitu keputusan untuk menyerah dan mengakhiri perjuangan anda, karena sesungguhnya Tuhan tidak pernah menciptakan kegagalan, manusialah yang membuat keberadaannya. Sebuah keputusan untuk menghentikan proses perjuangan adalah wujud asli dari kegagalan itu sendiri, ia menjadi sirna di saat Anda kembali bangkit dan memutuskan untuk melanjutkan perjuangan yang sempat terhenti karena ketidakpahaman.

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Komentar

  • Ketika saat atasan marah maka sebaiknya kita diam,dengarkan dan pahami
    Kalo perlu ambil sisi baiknya dan buang sisi buruknya serta jangan sampai kita mengulangi hal tersebut lagi.

Penulis
Joseph Dotulong