Oleh dr. Fathul Djannah, Sp.PA.
Bila mendengar kata “usus buntu” pastilah terbayang usus sepanjang 6-8 cm dengan salah satu ujungnya yang buntu. Secara ilmu kedokteran pun fungsi usus buntu ini masih belum jelas. Namun menjadi fenomenal dan sangat dikenal bahkan pada orang-orang non medis karena komplikasi yang dapat terjadi bila terjadi radang pada usus buntu.
Bila terjadi radang di permukaan kulit hanya berupa benjolan, merah, panas dan terasa nyeri maka radang pada usus buntu dalam beberapa hari saja dapat terjadi pecah yang menyebabkan infeksi di seluruh rongga perut yang sangat mengancam keselamatan nyawa seseorang. Appendisitis adalah radang pada appendiks vermicularis/usus buntu/umbai cacing. Usus buntu yang pecah atau perforasi adalah salah satu keadaan bedah emergensi yang harus segera dioperasi yang sering ditemui termasuk pada anak dan remaja.
Usus buntu disebabkan karena bengkaknya jaringan permukaan/mukosa usus buntu sehingga terjadi pembuntuan pada rongga/lumen sehingga sangat mudah menyebar sampai keluar lapisan yang paling luar/serosa yang akhirnya dapat menyebabkan pecahnya usus buntu. Pembuntuan dapat disebabkan karena:
Infeksi menduduki penyebab terbesar pada appendicitis pada remaja dan orang yang lebih dewasa
Penyebab usus buntu pada anak yang paling sering adalah fecolith yang bisa dipicu oleh:
Gejala appendisitis akut tidak spesifik terutama pada anak. Pada anak gejalanya antara lain adalah :
Pada orang yang lebih dewasa gejalanya antara lain adalah sebagai berikut:
Menegakkan diagnosis apendicitis akut meliputi anamnesa (tanya jawab tentang keluhan dan riwayat penyakit) pemeriksaan fisik yang ditandai dengan nyeri perut sebelah kanan bawah, nyeri perut meningkat bila kaki kanan diangkat mendekati perut serta didukung pemeriksaan penunjang yang terdiri dari pemeriksaan kimia darah untuk menilai jumlah darah putih yang biasanya meningkat dan juga pemeriksaan radiologis yaitu usg perut dan ct scan yang akan menyingkirkan keganasan pada usus buntu.
Terapi pada appendicitis adalah operasi/pengangkatan appendiks untuk mencegah terjadinya perforasi/pecahnya usus buntu. Bila terjadi perforasi maka operasi akan menjadi lebih sulit dan lebih berisiko yang kemudian dilanjutkan dengan pemberian antibiotika.
Komplikasi yang dapat terjadi pada usus buntu antara lain adalah pecahnya usus buntu yang dapat menyebabkan Kematian dan Appendicular infiltrate yaitu massa yang terbentuk akibat mikro atau makro pecahnya dari usus buntu yang meradang yang kemudian ditutupi oleh lemak atau usus yang menyebabkan nyeri yang hilang timbul.
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya appendicitis adalah sebagai berikut: