Debt Collector Bank Mega Menagih ke Rumah untuk Hutang yang Bukan Milik Saya

Kronologinya hari Jumat sore tanggal 04/08/18, waktu itu saya tidak di rumah, suami telepon ada 3 orang dari Bank Mega depan rumah kami teriak-teriak sambil pagar rumah kami digedor-gedor, dan agar dicatat ini menagih hutang saudara suami.

Setelah dekat rumah saya berinisiatif minta bantuan ke pos polisi di sekitar rumah. Kami dan polisi ke rumah. Debat lah kami, karena yang punya hutang siapa kenapa bikin kegaduhan di depan rumah kami. Dari 3 orang ini yang arogan bernama D**i (sayangnya foto mereka terhapus). Dedi alasanya berbelit katanya karena KTP alamatnya di rumah kami, dan suami adalah saudara tidak serumah. Singkat cerita kami semua dileraikan di pos polisi.

Saya merasa tidak nyaman,terancam, dan dipermalukan nama baik saya. Saya mau BAP mereka bertiga, dan debt collector yang bernama D**i ini dengan arogan berkata “silakan, saya hubungi saudara yang polisi, dan saudara banyak yang polisi ,TNI, tentara.”

Kata saya, “Silahkan panggil semuanya, saya tidak takut, kamu datang ke rumah saya bikin keributan.” Dan anehnya di pos mereka ngakunya hanya pelan mengetok pintu rumah saya. Dengan perdebatan panjang masalah ini diselesaikan oleh Pak Polisi .

Tp masalah ini masih berbekas di hati dan pikiran saya:

  1. Apakah Polisi dan Tentara/TNI memang mendukung debt collector?
  2. Bagaimana saya minta keadlian atas perbuatan tidak menyenangkan ini?
  3. Di mana etika Bank Mega???????

Foto-foto mereka terhapus, namun saya masih menyimpan nomor HP-nya.

Deva
Tangerang, Banten

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Tanggapan Bank Mega atas Surat Bapak/ Ibu Deva

Kepada Yth Redaksi Media Konsumen, Sehubungan dengan surat Bapak/ Ibu Deva di mediakonsumen.com (6/8), “Debt Collector Bank Mega Menagih Ke Rumah...
Baca Selengkapnya

 Apa Komentar Anda mengenai Penagihan Kartu Kredit Bank Mega?

Belum ada komentar.. Jadilah yang pertama!

Debt Collector Bank Mega Menagih ke Rumah untuk Hutang yang Bukan Mili…

oleh deva saputera dibaca dalam: 1 menit
0