Surat Pembaca

Permohonan Keringanan KTA Standard Chartered Bank

Saya memiliki hutang KTA Standard Chartered. Tagihan terakhir saya bulan Mei 2018 sebesar +/-15 jutaan dengan pokok pinjaman Rp18 juta. Saya single parent karena saya baru saja melahirkan dan suami saya juga sudah meninggal. Dan saat ini sedang mengalami kesulitan finansial sejak suami meninggal pada 15 September 2017. Tapi saya tetap punya itikad baik untuk bertanggung jawab dalam membayar tagihan cicilan KTA saya. Sampai Mei 2018 adalah cicilan ke 10.

Sebelumnya di bulan April saya sudah telepon ke CS dan memohon bantuan pihak Standard Chartered Bank untuk membantu saya memberikan solusi, karena bulan depan (Mei) belum tentu bisa bayar karena keuangan sudah semakin parah. Bahkan saya minta agar diberikan keringanan dengan program cicilan atau potongan sehingga saya dapat melunasi tagihan saya. Tapi CS SCB mengatakan kalau saya memiliki histori yang bagus jadi tidak bisa masuk ke proses keringanan, kecuali jika saya telat atau menunggak baru bisa masuk ke bagian penagihan dan bisa mengikuti proses selanjutnya.

Saya sempat jelaskan lagi kalau saya bulan depan cuti melahirkan dan saya semakin tidak bisa membayar karena keuangan saya yang sudah benar-benar parah. Karena saya juga terlilit hutang kartu kredit dari bank lain yang saya selesaikan juga dan biaya kontrak rumah serta biaya untuk hidup sehari-hari. Bahkan persiapan untuk biaya melahirkan masa saya harus kena histori jelek dulu baru dibantu?? Ini aneh menurut saya

Akhirnya karena tidak bisa dibantu saya pasrah, bulan Mei saya masih usahakan bayar sampai harus gestun dari kartu kredit. Juninya saya sudah benar benar tidak ada uang untuk bayar. Saya juga sedang cuti melahirkan. Di awal bulan Juli Ternyata saya dengar dari rekan di kantor ada yang datang bagian penagihan cari saya dari Bank SCB. Karena saya tidak ada (sedang cuti melahirkan) jadi pihak SCB hanya titip pesan agar diberitahukan akan kedatangan pihak penagih.

Saya sempat komplain pada saat pihak penagih telepon dan mengatakan kalau sistem mereka seperti itu kalau nunggak 1 atau 2 bulan. Akibat dari penagihan ke kantor itu pun sayapun jadi kena SP dari kantor.

Saya kecewa dengan pihak SCB karena tidak ada konfirmasi, baru 1 bulan sudah didatangi. Makanya setelah itu telepon tidak saya angkat karena saya lelah setiap saya angkat dan saya jelaskan tetap tidak ada solusi peneleponnya selalu bicara seperti hal yang sama seakan seperti bicara dengan mesin operator saja dan hanya bisa minta saya bayar saja. Saya bahkan sempat angkat telepon dan bicara dengan pihak penagih bernama Lina saya jelaskan berulang ulang alasan saya tidak bisa bayar dan dampak saya didatangi ke kantor bisa merugikan saya. Bagaimana kalau saya kena SP dan dipecat? Bukankah akan lebih susah saya dalam membayar hutang saya. Lina hanya bilang jika tidak membayar maka akan tetap didatangi.

Dan akhirnya 1 Agustus saya angkat telepon yang dari pihak penagihan bernama Pak Youndri dia berikan saya solusi yaitu harus membayar minimal 1 bulan saja dengan biaya keterlambatan 2 bulan (Juni dan Juli) supaya bisa dia bantu masukan ke proses reschedule (keringanan) karena syaratnya harus sudah 1 tahun cicilan. Makanya saya harus bayar yang 1 bulan dulu saja plus biaya keterlambatannya dan saya juga harus bayar per hari itu juga. Setelah dia tutup telepon dan dikasih batas sebelum pukul 5 sore Supaya masuk dalam cicilan 1 tahun dan dibantu proses keringanannya. Akhirnya saya pun lakukan lagi gestun dari kartu kredit karena memang saya benar-benar tidak ada uang lagi.

Dengan senang dan tenangnya saya menunggu prosesnya dan ternyata 2 hari setelahnya saya ditelepon dengan petugas bernama Diana dan ditagih kembali. Saya bingung dan saya jelaskan soal yang dijanjikan Pak Youdri dan Diana ini bilang katanya saya ditolak reschedule-nya dengan alasan baru masuk 1 tahun cicilan. Dan saya diharuskan membayar lagi cicilan KTA nya dan tidak menerima alasan saya. Padahal untuk bisa ikuti proses tersebut saya sampai jadi menambah hutang lagi di tagihan kartu kredit saya.

Saya jadi semakin gak ngerti dengan syarat-syaratnya. Mau itikad baik saja kok susah ya? Saya merasa SCB kurang bijak. Saya sudah ikuti proses reschedule KTA saya sesuai syarat yang diharuskan tapi ternyata proses reschedule ditolak. Seakan saya dipermainkan, padahal punya itikad baik untuk mau melunasi dengan meminta keringanan. Saya tidak ada niat untuk kabur malah saya menelepon lebih awal ke pihak terkait di SCB untuk minta keringanan tersebut agar tidak sampai saya nunggak, ternyata tidak ada kebijakan atau solusi sedikitpun.

Mohon tanggapan dari pihak Standard Chartered dan semoga bisa diselesaikan secara baik-baik, karena debt collector benar-benar telah meresahkan saya di rumah dan kantor dan menelepon saya setiap hari. Terima kasih

Susan
08989150***
Tangerang

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan Standard Chartered Bank atas Surat Pembaca Ibu Susan

Kepada Redaksi Media Konsumen, Menanggapi surat yang disampaikan Ibu Susan (“Nasabah”) melalui mediakonsumen.com pada tanggal 12 Agustus 2018 dengan judul...
Baca Selengkapnya

Komentar

  • Selamat siang bu susan..apa boleh saya bertanya dengn bu susan secara pribadi krn sy juga sama ada masalah dgn scb dan berbelit2 penyelesaian nya....ingin tahu pengalaman dan cara ibu menuntaskan...sbg pelajaran buat sy menghadapi scb.trmksh bu susan