Ilustrasi Keluhan Surat Pembaca Kartu Kredit Bank Mega 14 Agustus 201817 September 2018 Derry Indria 1 Komentar Cicilan pelunasan kartu kredit, Kartu Kredit Bank Mega, Kredit Macet Ikuti kami di Google Berita Sebelumnya saya sudah pernah menulis surat mengenai perilaku penagih Bank Mega kepada saya, dan pihak Bank Mega telah menghubungi saya namun disayangkan bukan yang bersangkutan langsung yang menelpon saya melainkan petugas pada bagian tersebut. Dijelaskan orang yang menghina-dina dan mencaci-maki bahkan menyuruh saya jual diri pada saat saya menunggak bayar katanya sudah dikeluarkan (Allahu’alam karena disebutkan Bank Mega menggunakan pihak ketiga untuk penagihan). Hal ini pula yang menjadikan trauma untuk saya berurusan dengan Bank Mega. Oleh sebab itu saya memberikan kuasa kepada paman saya untuk mengurus segala proses hingga pelunasan kartu kredit Bank Mega. Selama ini saya mengikuti program cicilan pelunasan yang dibantu oleh Bpk. Adit, hingga saat ini keuangan kami belum stabil dikarenakan suami saya belum bekerja sehingga beban keuangan ada di saya. Sedangkan pendapatan saya tidak pasti setiap bulannya. Beberapa hari yang lalu dengan bantuan paman saya konfirmasi kepada Bapak Adit mengenai hal ini, (paman saya membawa surat pernyataan yang berisikan saya minta keringanan). Namun yang terjadi Bapak Adit tidak menanggapi hal ini, bahkan berkata kasar kepada paman saya. Yang saya tanyakan, apakah tidak bisa Bank mega memberikan keringanan lagi kepada saya? Saya hanya minta cicilan lebih ringan. Dan apakah karyawan Bank Mega selalu temperamental dalam menghadapi customer kartu kredit terutama yang meminta keringanan dalam pembayaran??? Saya paham atas kesalahan saya menggunakan kartu kredit hingga lepas kontrol oleh sebab itu saya ingin membayarnya namun mohon bantuannya untuk memberi keringanan dan perlakuan yang pantas karena kita masih manusia kan???? Derry Indria DKI Jakarta Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Vibria Sani15 Agustus 2018 - (10:59 WIB)Permalink saya turut prihatin bu..saya jg mengalami hal yg sama. Namun beda kasus,kalo saya,kartu saya benar2 tidak saya pakai,namun dipakai teman saya. Saya mendatangi bank dan menjelaskan kronologisnya baik2. Dan alhamdulillah ada keringanan dan cicilan. saran saya,mungkin ibu sendiri yg harus menghadap ke bank. Namanya kita minta tolong ya bu…mungkin kita bisa menceritakan keadaan keuangan kita dengan rendah hati. Sya lihat,ibu kan jg sudah ada itikad untuk membayar. Insya Allah…bank mau memberi keringanan. jgn lupa untuk terus berdoa ya bu…semoga badai cepatberlalu:) Log masuk untuk Membalas