Surat Pembaca

AIA yang Tidak Profesional dan BCA yang Tidak Bertanggung Jawab

“Habis Manis Sepah Dibuang”, mungkin ini pribahasa yang paling cocok untuk menggambarkan keadaan kami saat ini.

Untuk teman-teman yang ingin tahu kronologi lengkapnya bisa klik link berikut:

Jadi sekitar 8 tahun yang lalu, Ayah saya berinvestasi di 2 produk AIA (katanya investasi, setelah saya selidiki ternyata Unit Link) ditawarkan oleh seorang staf BCA bernama Lily K*****. Produk yang ditawarkan sbb.

1. PROVISA PLATINUM MAX
Nomor Polis: 25912054
Premi: 100 juta per tahun.

2. PROVISA SYARIAH
Nomor Polis: 26604141, Premi: 14 juta per tahun
Nomor Polis: 26603942, Premi: 14 juta per tahun
Nomor Polis: 26604108, Premi: 14 juta per tahun
Nomor Polis: 26603896, Premi: 14 juta per tahun
Nomor Polis: 26604051, Premi: 14 juta per tahun

Beberapa bulan lalu kami melakukan komplain ke pihak BCA dan AIA cabang Kisaran terkait Produk “PROVIA SYARIAH” Karena “tidak sesuai” dengan yang dijanjikan Saudari Lily K*****. Yang katanya hanya BAYAR 7 Kali (Tahun) ternyata 8 kali. Yang katanya untungnya bisa 25%-35% ternyata omong kosong belaka.

Kami mengajukan komplain “Pengembalian Modal Awal Kami” dan disetujui pihak AIA. Pada tanggal 15 Oktober 2018 modal awal kami sudah dikembalikan seluruhnya.

Kami pikir masalahnya sudah jelas dan selesai, ternyata belum. Pada tanggal 15 Oktober 2018 kami mengajukan komplain terkait produk ” PROVISA PLATINUM MAX ” meminta dikembalikan “Modal Awal Kami tanpa Adanya Tuntutan Sedikitpun”. Kasus yang sama, orang yang sama, janji yang sama (yang katanya hanya bayar 7 kali ternyata 8 kali. Yang katanya untungnya bisa 25%-35% ternyata hanya omong kosong!”)

Lalu, Ayah saya dihubungi pihak AIA ditanya perihal kronologinya, dan disuruh menunggu selama 20 hari kerja terkait putusan pihak AIA. 2 minggu lebih kami menunggu belum ada jawaban.

Kemudian, pada tanggal 9 November 2018 kami pergi ke Kantor AIA di KCU BCA Kisaran. Dan masih belum ada jawaban. Kami diminta menunggu paling lama 19 November 2018 pasti sudah ada keputusan dari Pihak AIA.

Pada hari yang sama tanggal 9 November 2018, Ayah saya dihubungi pihak AIA ditanya perihal kronologinya (lagi) dan ditanya apakah bersedia kalau nanti siang sekitar pukul 2/3 dipertemukan dengan saudari Lily K***** via telepon. Ayah saya setuju karena sudah sangat muak dengan sikap saudari ini dan ingin bicara langsung. Tetapi itu hanya mimpi karena pihak AIA tidak menelepon kita lagi.

Sampai saat surat ini ditulis pada tanggal 14 November 2018, sekitar pukul 5:35 sore hari. Pihak AIA menelepon kami dan permintaan komplain kami “ditolak”.

Ayah saya tanya kenapa di tolak? Pihak AIA menjawab, bahwa staf BCA bernama Lily K***** berkata “tidak pernah menyebutkan hal-hal di atas” dan menyebut kami “berbohong”.

Ayah saya tanya lagi beberapa waktu lalu kalian (pihak AIA) mengatakan akan mempertemukan kami dengan saudari Lily K***** via telepon, tapi mana? Pihak AIA hanya “diam”. Lalu menyuruh kami agar menemui pihak BCA (sumpah saya tidak ngerti maksudnya apa?).

Akhir kata saya ada banyak sekali pertanyaan untuk pihak AIA dan Bank BCA.

1. Bagaimana anda mengetahui seseorang itu berbohong atau tidak !?!? (Ayah saya bahkan tidak tahu kalau saudari ini adalah pembohong saat menawarkan produknya).

2. Kenapa komplain saya yang pertama “disetujui” !?!? Tapi, yang kedua tidak !?!? (padahal kronologinya sama, orang yang menawarkan juga sama).

3. Kalau komplain saya yang pertama disetujui, bukankah itu artinya sudah melalui proses investigasi!?!?

4. Buat apa pihak AIA menelepon kami sampai 2 kali menanyakan pertanyaan yang sama tapi secara sepihak mengatakan kami “berbohong” !?!?

5. Apakah “agen-agen/orang yang menawarkan “produk kalian memang bermental tempe dan tidak bermoral !?!?”

6.Bagaimana tanggapan pihak BCA terkait masalah ini !?!? Staf kalian sendiri yang dengan gampangnya berkata “kalau ada apa-apa cari BCA saja”. Kalian berkata kami berbohong. Tapi kenyataannya kalian bukan hanya berbohong tapi juga memfitnah kami berbohong!

Analoginya gini:

1. Lily K***** menawarkan produk asuransi jiwa (unitlink) ke ayah saya, berkata: “Pak saya mau menawarkan produk asuransi jiwa/unit link Rp100 juta/tahun UP nya Rp500 juta + sepeda motor tapi ada biaya bulanan (sangat besar) dan ada pajaknya,

Bayarnya 7 tahun, itu kalau uang investasinya berkembang atau naik sehingga bisa menutupi biaya tahun berikutnya. Kalau tidak ya harus bayar lagi.

Tahun pertama uang Rp100 juta bapak tidak langsung masuk ke investasi tapi dipotong sekian persen tahun berikutnya juga sama sampai tahun ke sekian baru tidak dipotong lagi.

Kalau Bapak berhenti/surrender di antara tahun pertama sampai ketujuh preminya akan dipotong sekian persen, kalau berhenti tahun kedelapan premi bapak tidak akan dipotong.

Nilai investasi bisa naik bisa turun, jadi tidak pasti untung. Ada resikonya. Bagaimana Pak? Bapak tertarik?

*Kalian (pembaca ) tertarik tidak?

2. Lily K***** menawarkan produk asuransi jiwa AIA (unit link ) ke ayah saya, berkata:

“Kalau mau investasi di AIA saja pak. Ini produk investasi; bonus asuransi jiwa + dapat sepeda motor; bunganya lebih besar daripada deposito; dalam kurun waktu 3 – 4 tahun bisa untung 25%-35%; pembayarannya hanya 7 kali (7 tahun) “.

*Tertarik tidak? Lebih besar dari deposito lho. Yang pada tahun itu di kota saya hanya deposito yang memberikan imbal hasil yang lumayan, tapi ini ada yang lebih dari deposito. Paham?

Saya kasih contoh lain soal “berbohong”

1. Seorang pria tertangkap basah saat sedang “mencuri” , dia (pria itu) lari lalu ditangkap warga. Ditanya kamu “Maling ya?”, apakah si pria (pencuri) ini akan bilang iya?

2. Seorang koruptor yang sudah terbukti bersalah. Pada saat pengadilan yang pertama. Apakah dia akan langsung mengaku korupsi?

FYI ayah saya ini pebisnis dari dulu (deposito) sampai sekarang (obligasi, SUN, ORI, Bluechip, Deposito, SBR) hanya tertarik berinvestasi di tempat yang benar-benar menguntungkan dan aman.

Tapi saudari Lily K***** ini benar-benar tidak berperasaan. Dengan tega dan sengaja membohongi dan memanfaatkan kepercayaan ayah saya.

Sampai surat ini dibuat, kami pertama-tama akan mengikuti instruksi pihak AIA yaitu pergi ke cabang BCA terdekat. Kalau tidak menemukan solusi permasalahan ini, kami terpaksa melapor ke pihak yang berwajib.

14 November 2018.

Herry Tan
Kisaran – Sumatera Utara

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan AIA Financial atas Surat Bapak Herry Tan

Kepada Yth Redaksi Surat Mediakonsumen.com Sehubungan dengan masukan Bapak A Tjian dan Bapak Albert Tan, di MediaKonsumen.com yang berjudul “AIA...
Baca Selengkapnya

Komentar

  • Saya juga ikut AIA SDH berjalan 6 tahun ,kmrin bulan Desember iseng ² telp CALL center tanya saldo,ada di kisaran 31 jt'an,rugi pikir saya mngkin masih blm genap 7 tahun sesuai perjanjian polis,dan bulan ini saya baca² komen dari saudara² banyak yg ngalami kerugian di AIA, akhirnya saya pun telp call center utk menanyakan saldo investasi,dan benar ternyata saldo di bulan ini malah merosot jadi 23 jt'an..ini gmn ,kalau seperti ini sama aja kita ngasih makan pegawai AIA..

  • Sama persis dengan kasus saya, saya ikut AIA MULAI AGUSTUS 2014,,,karna ragu saya minggu kemaren coba tanya ke kantor bca KCP Pondok chandra, Surabaya..dan ternyata saldo saya selama setor 5 tahun lebih dengan premi 500000/bulan cuma 16 jt sekian...BLAAAAARRRRR...kepala sya langsung nyeng2.....padahal uang yang sya setor sudah 30 jt lebih....
    setelah itu sy minta langsung tutup polis....dah ga mikir lagi kerugiannya ..sekarang tgl 4 mei 2020...ga tau ntar cair berapa uang saya..
    intinya jangan sekali kali ikut AIA...INI PROGRAM SYETAN, BERKEDOK SYARI'AH....bagi agen yang nawarin saya dulu (Natalia*****sir)dengan iming2 dana akan cair + pengembangan dananya semoga dapat Hidayah..jangan anda teruskan pekerjaan ini...karna berapapun yang anda dapat dari menipu nasabah...hasilnya tidak akan berkah bagi anda dan keluarga...

    • Nah, sy sudah masuk tahun ke 7 ini. Dandan yg sdh masuk 36jt..ngecek dana hnya ada 19jt...

  • Bagi nasabah KORBAN JEBAKAN AIA SILAHKAN GABUNG DI FB saya..
    saya buat grup FB dengan nama grup "KORBAN JEBAKAN AIA SYARIAH" agar viral dan tidak ada lagi yang jadi korban

  • saran saya, sebelum tertarik dengan asuransi, sebaiknya cari tau terlebih dahulu tentang asuransi.. dan yang paling penting baca dan pahami illustrasinya... atau kalau sudah terlnjur byar premi pertama, baca dan pahami buku polisnya sampai akhir.. krena ada masa pembelajaran polis selama 14 hari... kemudian jika tidak sesuai keterangan antara buku polis dengan agen asuransinya, maka nasabah bisa membatalkan polisnya.. jika belum 14 hari dibatalkan maka akan ada biaya sebesar 50 ribu saja, sisanya akan dikembalikan.

    • Ortu saya ikut asuransi AIG LIPPO katanya sudah selesai tapi dan uangnya tidak masuk.. dan yang terakhir ortu minta penutupan asuransi AIA sampai sekarang pun uang juga belum ditf seperti yang di janjikan.

  • saya juga mengalami hal yang sama.dgn nilai investasi 6jt/tahun dan bayar selama 7 tahun,dan bisa di cair kan di tahun ke 8.kronologi nya sama persis dgn yg di ats si pihak marketing menawarkan inestasi aia syariah dgn setoran 6jt/tahun dan bayar selama 7 tahun,alih alih mendapat kan untung dri investasi yg saya setor,mulai bergabung 13-08-2015 dan di tahun 2020 saya iseng2 tlp cs nya,krna sudah berjlan 6x pembayarn.guna menanyakan sisa saldo yg ada di aia syariah,setlah dengar sisa saldo nya syok berat,dana yg masuk tidak sesuai yg di setor kan,6jtx6 tahun=36jt ,dan yg tertera di system mereka hya Rp.22.617.890; di sini sudah nyusut sekitr Rp.13.382.110; maju tambah dalam buntung nya,apalgi mundur lbh dlam lagi,sya menanyakan knp bisa byk bgtu nyusut nya,si cs hnya menjawab ini smua krna pedemik corona (covid-19)dan apa hubungan nya dengan investasi?saya berasumsi kita di giring untuk main saham yg kita tidak tau medan perang nya,shingga nasabah yg di rugikan.

  • Dr sekian banyak komentar yg saya baca, rata2 banyak yg menyebutkan ini merupakan produk INVESTASI. Berarti seharusnya para nasabah sudah paham yg namanya INVESTASI selain UNTUNG bisa juga RUGI, tergantung nilai saham perusahaan tsb lagi naik atau turun pada saat mencairkan produk AIA. Jd seharusnya dlm berinvestasi sdh tau dulu risikonya. Jd jgn hanya berpatok dan tergiur dgn keuntungan nya saja. Karena biasanya pada saat menawarkan AIA, salesnya menunjukkan tabel nilai investasi setelah 7thn yg terbagi 3 yaitu rendah (disini nilainya akan rugi) , sedang(memperoleh keuntungan sedikit) dan tinggi (nilai investasi tinggi).
    Kecuali CS nya menjelaskan bahwa produk AIA merupakan tabungan yg akan mendapatkan bunga setelah 7tahun. Nah baru itu bisa disebut penipuan. Karena yg namanya tabungan nilainya akan sama tdk akan berkurang. Tp beda hal sama Investasi, yg namanya INVESTASI pasti selain UNTUNG bisa juga RUGI.
    Dan ketika mengikuti AIA bpk ibu sekalian menerima buku polis, jgn lupa DIBACA dan dipelajari mengenai asuransi yg diambil. Termasuk biaya2 yg dikenakan selama mengikuti produk tsb. Jgn hanya dijadikan pajangan saja buku polis nya. Karna nasabah diberikan kesempatan mempelajari polisnya 14 hari, jika keberatan bisa membatalkan dengan pot 50 rb saja dr premi yg sdh dibayarkan. Selain itu biasanya pihak asuransi akan menelpon kembali nasabah, dan menjelaskan kembali mengenai produk yg diambil. Jd kalau ga sesuai msh bisa batalkan. Jd jgn beralasan kena tipu pdhal sdh dijelaskan beberapa kali.
    Jd saran saya, sebelum mengikuti suatu produk:
    1. Pahami apa yg menjadi kebutuhan kita. Apakah sesuai dgn produk yg ditawarkan.
    2. Pahami terlebih dahulu mengenai produk yg akan diambil.
    2. Cari referensi atau review mengenai produk yg akan diambil.
    3.Cari tau kelebihan dan kekurangan produk tsb, sama hal seperti kita akan membeli barang.
    4. Jika ragu2 atau kurang jgn segera mengambil keputusan, pastikan paham mengenai produk tsb terlebih dahulu.

    • Adalah benar Yang anda katakan Yth? Bpk/ibu Septi. Tapi Ada bbrp HAL Yang harus Anda ketahui.
      1. Tidak Semua Agen menjalaskan poin2 seperti Yang anda tulis Di atas. Org yg menawarkan produk ini ke ayah saya Tidak pernah menjalaskan adanya resiko dll. Dan kenapa ayah saya percaya ? Karna org yg menawarkan punya jabatan cukup tinggi lho bukan Agen biasa.

      2. Anda harus nya sadar kapan produk ini Di beli, apakah tahun lalu? Produk ini Di beli 10 tahun lalu. Ya 10tahun lalu alias 2011. Apakah pada tahun itu Di tempat saudara/i sudah menikmati internet kencang nan murah?, Apakah INFORMASI sangat murah Di dapat Di tmpt Saudara/I ? Kalau iya Lucky You, Karna Di tmpt saya Tidak, Saya bahkan baru kelas 1 SMA saat itu, apa Yang anda harapkan Dari ABG Yang Msh belajar Cara kerja Dunia ini, Dan Orang Tua Yang blm berkenalan dengan Internet. Jadi Hanya bisa dpt informasi Dari Koran Dan mulut orang.

      Anda berbicara soal INVESTASI blablabla, Adalah Benar Yang anda katakan sebelum investasi Kita harus tau Yang namanya resiko, Dan Yang Tidak kalah penting Kita juga harus tau profil resiko Kita sendiri.

      Dan Terima Kasih Berkat kejadian ini saya belajar Banyak sekali. Saya Tidak takut dengan namanya " INVESTASI " Dan malah sudah menjadi " INVESTOR " Di pasar saham Indonesia atau BEI maupun Obligasi Pemerintah Dari bbrp tahun lalu.

      Sebaliknya Anda harusnya menambah literasi membaca Anda. Agar tau maksud tadi tulisan seseorang.

      Terima Kasih sampai mau repot2 Komen Di sini ??

  • Dan buat Yang bertanya Kasusnya bagaimana ?

    Kasus nya sudah Selesai Dari tahun 2019 lalu

    Apakah Uang/modal awalnya Di kembalikan semua ?

    Jawabannya tidak, tetapi saya menjual semua aset AIA ayah saya. Kebetulan Ketika dijual NAB / nilai unit saat itu hampir menyentuh modal awal . Jadi ya Tetap rugi Dan Di ikhlaskan.

    Kalau Ada teman2 Yang memiliki masalah serupa Dan binggung. Saran saya lakukan seperti yg saya lakukan. Sudah saya contohkan Dari 3 tahun lalu. Yaitu buat artikel Di media konsumen. Jgn hanya Komen Di sini tapi sebaiknya buat artikel nya jg.

    Maaf Karna Baru sekrang balasnya, saya jg punya kesibukan sendiri ?.
    Terima Kasih untuk Teman2 Yang sudah Komen sampai sekarang. Semoga bisa Di jadikan pelajaran pengalaman saya ini.