Ilustrasi Keluhan Surat Pembaca Penagihan Kartu Kredit Bank DBS atas Kartu Kredit ANZ yang Sudah Ditutup 11 Desember 201818 Desember 2018 Andi H S 5 Komentar Bank DBS Indonesia, Kartu Kredit Bank DBS, Peralihan unit bisnis dari ANZ Indonesia ke DBS Indonesia, Sistem penagihan bermasalah Ikuti kami di Google Berita Tanggal 2 Januari 2018 saya MENUTUP Kartu Kredit ANZ (sekarang jadi DBS) dengan bukti surat email resmi dari ANZ dengan no laporan: COI0201182465 tentang kartu telah ditutup dan kartu telah saya gunting. Saat penutupan, SUDAH TIDAK ADA tagihan apa pun bahkan ada saldo lebih di kartu kredit saya sejumlah Rp25.647 CR. Awal Desember 2018: Muncul surat dan terlampir tagihan STATEMENT PRINTING FEE dari kartu kredit yang SUDAH DITUTUP sejumlah Rp15.000- (yang lucunya saya tidak memiliki satupun kartu kredit dari DBS, hanya dari ANZ yang seperti awal saya katakan yaitu sudah digunting). Tanggal 7 Desember 2018: Telepon CS (1500327) saya komplain karena ada tagihan, yang lucunya CS tersebut mengatakan tidak bisa mengakses data ANZ sebelumnya. Sangat tidak masuk akal menurut saya yang notabene sebuah bank besar. Dan sempat CS-nya mengatakan kalau bagian penutupan harus telepon ke bagian collection (021-30432288) dikarenakan tagihan Desember 2018 tsb lewat sehari jatuh tempo (WHAT….. apa-apaan ini…..). Akhirnya saya mencoba telepon ke bagian collection tapi beberapa kali tidak diangkat. Karena saya tidak mau berlarut-larut akhirnya saya menelepon ke CS (1500327) kembali, dan oleh CS (ibu Lila) diberikan no pelaporan: 20181207-2885. Sampai saat ini BELUM ADA itikad baik dari DBS! Jujur saya merasa sangat dirugikan karena saya tidak merasa memakai kartu tsb bahkan memilikinya pun tidak. Sungguh sangat disayangkan, sebagai sebuah bank ternama ternyata tidak sebanding dengan kinerja dan etika kerjanya yang menurut saya tidak profesional sekali. Mohon penyelesaian tuntas dari DBS segera! Saya siap melampirkan bukti-bukti yang lengkap dan jelas via email apabila diperlukan. Terima kasih. Andi H. S. Jakarta Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Taufik Rahman12 Desember 2018 - (08:35 WIB)Permalink Klu menurut saya sih,pak andi siapin aja bukti dan klu bank dbs nya masih ngotot minta bayar,bapak bawa aja masalah ini lewat jalur hukum kemudian tuntut balik aja biar bank dbs nya kapok,kejadian seperti ini jangan sampai terulang baik di bank dbs atau di bank lain. Log masuk untuk Membalas
Andi H SPenulis artikel12 Desember 2018 - (20:03 WIB)Permalink Siap pak taufik, trima kasih atas sarannya. Log masuk untuk Membalas
SOTYASARI DHANISWORO13 Desember 2018 - (13:49 WIB)Permalink Bank DBS emang bangs**t kok. Saya juga punya tanggungan, tapi KTA, bukan kartu kredit. KTA DBS saya sebenarnya udah mau selesai, tp tau-tau di top up oleh pihak DBS tanpa persetujuan saya. Mending top up klo ada dana masuk ke rekening saya, ini aja saya nggak terima dananya, malah nambah hutang!! Yg tadinya udah mau selesai tinggal 5 juta, malah jadi 11juta lagi. Gimana sih??!! Pengen rasanya saya misuhin org DBS. Mana neror ke HRD saya di kantor pula. Log masuk untuk Membalas
elia13 Desember 2018 - (15:55 WIB)Permalink sudah tlp ke dbsnya mbk…terus hasilnya gmn? Log masuk untuk Membalas
Taufik Rahman13 Desember 2018 - (16:34 WIB)Permalink Klu mbak sotyasari dhanisworo ga merasa menerima dana topup KTA nya bisa mbak print out aja rekening yang buat terima dana KTA nya dan tunjukin buktinya klu dana topup nya tidak masuk dan bawa aja lewat jalur hukum,tuntut lewat pengadilan cari cara bagaimana proses jalur hukumnya lewat pengacara atau tanya ke yang pengalaman atau bisa searching di google lalu tuntut balik aja biar jadi pembelajaran. Klu mbak benar ga usah takut,,,berani karena benar takut karena salah,itu aja prinsifnya. Log masuk untuk Membalas