Wawasan

Memahami Perkembangan Konsep Perilaku Manusia

Oleh Joseph Dotulong

Konsep Empodocles (444 BC): Api, Udara, Air dan Bumi

Konsep Perilaku manusia berikutnya kali dikenal pada tahun 444 BC, yang umumnya tetap dikenal bahkan diyakini oleh sebagian masyarakat hingga saat ini. Konsep perilaku manusia dengan mengacu kepada 4 elemen dasar yaitu Bumi, Api, Udara dan Air yang dikenal dengan nama konsep Empodocles. Sebagai seorang filsuf, Empedocles terkenal karena teorinya bahwa dunia terdiri dari empat elemen atau, lebih tepatnya, ‘akar’ – api, udara, bumi, dan air.

Dalam salah satu fragmen Empedocles, tertulis sebagai berikut: “dengarkan terlebih dahulu empat akar dari semua hal: Zeus yang bersinar (umumnya diidentifikasi sebagai api) dan Hera yang membawa kehidupan (diidentifikasi sebagai udara) dan Aedonius (diidentifikasi sebagai bumi) dan Nestis (diidentifikasi sebagai air).” Ini mungkin kontribusi terbesar Empedocles, karena menjadi “dogma” standar bagi sebagian besar untuk dua millennium berikutnya.

Carl Gustav Jung (1921): Pikiran, Perasaan, Sensasi dan Intuisi

Carl Gustav Jung adalah psikiater Swiss dan perintis psikologi analitik. Pendekatan Jung terhadap psikologi yang unik dan berpengaruh luas ditekankan pada pemahaman “psyche” melalui eksplorasi dunia mimpi, seni, mitologi, agama serta filsafat. Bagi Jung, kepribadian merupakan kombinasi yang mencakup perasaan dan tingkah laku, baik sadar maupun tidak sadar. Meskipun ia adalah seorang psikolog teoretis dan praktis dalam sebagian besar masa hidupnya, kebanyakan karyanya mengeksplorasi bidang lain, seperti filsafat Timur vs Barat, alkimia, astrologi, sosiologi, juga sastra dan seni. Jung juga menekankan pentingya keseimbangan dan harmoni. Ia memperingatkan bahwa manusia modern terlalu banyak mengandalkan sains dan logika dan akan mendapat manfaat dari pengitegrasian spiritualitas serta apresiasi terhadap dunia bawah sadar.

William M Marston (1926): Dominant, Influence, Steadiness dan Compliance

William Marston sangat menarik dan mengesankan. Beberapa akan menggambarkannya sebagai Bapak Teori DISC, tetapi kisah Dr. Marston tidak berakhir di situ. Dia dikenal sebagai akademisi, filsuf, pengacara, psikolog, penulis, dan pembela hak-hak perempuan. William Marston juga menemukan Mesin Polygraph (atau Lie Detector) dan menciptakan karakter Wonder Woman untuk DC Comics. William Marston menemukan korespondensi antara berbohong dan peningkatan tekanan darah selama masa studi awalnya.

Dia kemudian membangun alat yang akan mengukur perubahan tekanan darah seseorang saat mereka ditanyai pertanyaan tertentu. Dia menerbitkan temuannya pada tahun 1917, setelah dia membangun mesin poligraf pertama pada tahun 1915. Selama tahun 1920-an dan 30-an, William Marston adalah dosen aktif dan berkonsultasi dengan kelompok pemerintah. Dia menemukan topik tentang populasi umum dan orang setiap hari, jauh lebih menarik daripada topik psikologi abnormal. Pemerintah federal memperhatikan penelitiannya, dan ia menawarkan jasanya dengan mesin poligraf dan deteksi kebohongan umum selama penculikan bayi Lindbergh tahun 1930-an.

Pada tahun 1924, meskipun karyanya masih sangat signifikan di pengadilan & sistem hukum, ia mulai mempelajari konsep-konsep kehendak seseorang, perasaan berkuasa, dan pengaruhnya terhadap kepribadian dan perilaku manusia. Karyanya telah diakui secara luas di bidang psikologi, dan akhirnya mengarah ke profil DISC yang umum digunakan saat ini. Bukunya, “Emosi Orang Normal” diterbitkan pada tahun 1928 dan menyajikan temuannya. Dia menerbitkan buku kedua pada tahun 1931 berjudul, “DISC, Integrative Psychology.” Meskipun Marston tidak mengembangkan Tes DISC yang sebenarnya, Penilaian DISC, atau Profil DISC, temuannya dalam dua buku ini tentang ukuran perilaku manusia dan kesadaran yang mengarah pada teori di balik pengembangan selanjutnya dari tes yang sebenarnya.

DR. Jakoep Ezra, MBA, CBA (2005): Merah, Kuning, Hijau dan Ungu

DR. Jakoep Ezra adalah seorang “Character Specialist” yang menciptakan konsep analisa perilaku manusia berdasarkan warna karakternya dengan focus analisa berdasarkan penemuan dan mendorongnya serta mempercayai bahwa setiap manusia memiliki keunggulan dalam setiap keunikan karakternya masing-masing. Melalui pengalaman analisa sebagai seorang praktisi lebih dari 30 tahun di dunia bisnis maupun konsultan ahli dengan sertifikasi internasional sebagai seorang Behavior Analyst, Mediator, Counselor dan Character Coach. Dalam 23 tahun terakhir konsentrasi dan focus ilmu yang dikembangkan beliau mulai menekankan pentingnya unsur “karakter Unggul” dalam setiap pribadi manusia dapat dikembangkan dengan maksimal agar memperoleh kebermanfaatan bagi sesamanya manusia.

Penanaman dan pengembangan nilai keunggulan melalui buah karakter unggul dapat menolong banyak orang bahkan perusahaan serta institusi dalam pencapaian secara maksimal dalam proses interaksi. Proses penemuan untuk pengembangan sebuah karakter unggul dimulai dari proses pengenalan sebuah integrasi Personality, Character & Temperament (PKT) yang disertai dengan grafik segmentasi dan patron perilaku manusia (1296 patron kuantitatif).

Sebagai tahap awal dalam memaparkan konsep perilaku manusia melalui warna karakter, maka dapat dijelaskan sebagai berikut; dengan menggabungkan 3 konsep perilaku manusia maka gambaran awal untuk sebuah pemahaman yang terbilang belum tersosialisasi secara umum dimasyarakat dapat lebih dipahami;

  • Empodocles (444 BC): Api, Udara, Air dan Bumi
    William M Marston (1926): Dominant, Influence, Steadiness dan Compliance
    DR. Jakoep Ezra, MBA, CBA (2005): Merah, Kuning, Hijau dan Ungu
  • Api – Dominant – Merah
    Udara – Influence – Kuning
    Air – Steadiness – Hijau
    Bumi – Compliance – Ungu
Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Komentar

  • tolong dong sya jga ada msalah pinjaman onlen niat byar tpi terus si hubungi smua kontak gmana cara nanggapin nya