Surat Pembaca

Pelayanan Buruk Antrian di Rumah Sakit Medika Permata Hijau

Selamat malam Redaksi Surat Pembaca Mediakonsumen,

Jumat tanggal 15 Maret 2019 pukul 20.15 WIB, saya bersama suami datang ke RS Medika Permata Hijau untuk mengecek penyakit yg saya alami. Singkat cerita saya mendatangi admission untuk mendaftar dan bertemu admin (bernama GinGin). Setelah kita menyelesaikan administrasi saya melakukan pengecekan ke dokter internist dan mendapatkan hasil dari dokter untuk dirawat.

Dengan badan lemas, kepala pusing saya Bersama suami kembali mendatangi admission di lantai dasar untuk mengurus rawat inap. Pada saat itu suami saya yang mendaftarkan untuk mengurus rawat inap dan kembali bertemu dengan admin (bernama GinGin), dari kejauhan di kursi tunggu saya duduk terlihat ada 1 bapak-bapak yg sedang mendaftar dengan informasi yang didapat dari admin (bernama GinGin) bapak-bapak itu nomor urut 1, suami saya mendapatkan nomor urut 3.

30 menit kemudian, admin (bernama GinGin) memanggil nomor urut 2.Waktu berjalan hingga hampir 1 jam, tiba-tiba ada seorang ibu-ibu menghampiri admin 2 (namanya tidak diketahui), dilihat dari percakapannya orang tsb juga mendaftarkan rawat inap. Lalu admin 2 (namanya tidak diketahui) menerima pasien tersebut dengan menyalip nomor urut saya. Secara penglihatan saya sempat terjadi diskusi antara admin (bernama GinGin) menegur admin 2 karena dia menerima orang tsb yang bukan urutannya.

Sontak akhirnya saya memutuskan untuk menghampiri admin 2 dan bertanya, “Mas, ko orang ini sudah langsung aja daftar? Saya kan nomor urut 3”, admin 2 (namanya tidak diketahui) pun jawab, “Ibu ini nomor urutnya sesuai, Ibu nomor berapa? Kan sudah ada nomor antriannya bu” sambil mengeras nada bicaranya yang sangat tidak sopan.

Saya menunggu kembali hingga orang itu selesai dengan keadaan hampir pingsan, sampai akhirnya saya ditangani admin (bernama GinGin).

Walaupun akhirnya dirawat, saya tidak terima perlakuan admin itu sebagai pelayan rumah sakit, tidak ada permohonan maaf sampai-sampai sempat tertawa dengan pasien tersebut. Saya minta pihak rumah sakit atau admin tersebut punya itikad baik untuk menjelaskan kepada saya. Bagaimana kalau saya tiba-tiba mati pada saat itu, apa admin 2 itu masih menerima pasien lain yang bukan urutannya?

Saya tunggu jawaban dari pihak Rumah Sakit Medika Permata Hijau.

Terima kasih.

Ajeng Prandina Rachmawati
Jakarta Barat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Belum Ada Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pihak yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini: