Surat Pembaca

Surat Terbuka untuk Telkomsel soal Pemakaian Kartu Halo di Luar Negeri

Surat terbuka ini saya tujukkan kepada Telkomsel.

Saya adalah pelanggan Telkomsel Kartu Halo dari tahun 2011. Sampai pada hari (26 April 2019) saya sangat kecewa dengan kebijakan Telkomsel atas konsumen yang sudah menggunakan layanannya selama hampir 9 tahun dan sama sekali tidak memiliki solusi atas masalah yang timbul kepada saya saat ini dan lebih memutuskan untuk memblokir layanan yang saya gunakan saat ini. Otomatis Kartu Halo saya akan tidak bisa digunakan kembali nantinya.

Pada tanggal 30 Maret 2019 s/d 06 April 2019 Saya dan keluarga melakukan perjalanan ke luar negeri di mana saat itu saya mengalami musibah pada tanggal 04 April 2019 kehilangan passport di layanan taxi online. Kemudian saya melakukan aktivasi paket telepon melalui MyTelkomsel sebanyak 2 kali untuk bisa melakukan panggilan telepon ke operator taxi online yang membawa passport saya. Selama saya melakukan panggilan telepon, saya selalu memperhatikan limit telepon di MyTelkomsel.

Ibarat jatuh tertimpa tangga lalu masuk mulut buaya itulah yang saya alami saat ini. Pada tanggal 25 April 2019 muncul tagihan saya sebesar Rp2.077.XXX,-.Padahal yang saya tahu selama ini limit maximal pemakaian saya adalah Rp500.000,- dan tidak ada notif dari Telkomsel ke saya ketika sudah mencapai limit tersebut. Sebagai provider yang sudah puluhan tahun di Indonesia seharusnya bisa menganalisa pemakaian konsumen tiap bulannya. Ketika ada pemakaian yang tidak wajar, provider sama sekali tidak ada notif apapun untuk peringatan pemakaian yang tidak wajar.

Dengan kejadian ini, terpaksa saya memutus hubungan dengan Halo dan juga langganan Indihome yang saya gunakan di rumah. Dan saya sangat kecewa dengan Telkomsel dan jajarannya yang tidak memberikan win win solution kepada konsumen tetapnya selama hampir 9 tahun.

Surat terbuka ini saya tujukan juga kepada semua pelanggan Telkomsel. Harap berhati-hati bila menggunakan provider Telkomsel. Karena Telkomsel selama ini tidak pernah memberikan informasi terkait apapun penggunaan telepon di luar negeri secara detail kepada pelanggannya. Aplikasi MyTelkomsel pun tidak bisa dijadikan patokan terhadap penggunanya/aplikasi yang sia-sia.

Semoga pengalaman saya ini tidak terjadi kepada pelanggan lain. Saya hanya berharap Telkomsel bisa memberikan win win solution dan tidak merugikan satu pihak saja.

Terima kasih.

Anggitya Wulandari
081197833**
Cikarang Baru, Bekasi 17550

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan Telkomsel atas Surat Ibu Anggita Dewi

Merujuk pada surat pembaca di Mediakonsumen.com pada tanggal 29 April 2019 oleh Ibu Anggita Dewi W mengenai “Surat Terbuka untuk...
Baca Selengkapnya

Komentar

  • Saya rasa kualitas pelayanan terhadap konsumen dari perusahaan ini memang semakin mengalami penurunan. Mungkin karena merasa sudah besar & tidak lagi "membutuhkan" pelanggan (khususnya pelanggan pascabayar yang kelas "teri") karena sudah bejibun pelanggan pascabayar kelas kakap (termasuk corporate) maupun juga bejibun pelanggan prabayar.

    Lihat saja kejadian di sini:
    https://mediakonsumen.com/2019/04/18/surat-pembaca/perubahan-kepemilikan-kartu-halo-tanpa-persetujuan-pelanggan-oleh-telkomsel
    Tidak ada solusi yang berpihak kepada pelanggan yang sebetulnya sah secara hukum (karena pelanggan ybs mendapatkan nomor tersebut resmi, bukan dapat dari calo), tapi malah berpihak kepada pelanggan corporate.
    Boro-boro mau mengakui kesalahan SOP dirinya sendiri.

    Btw, saya juga pelanggan pascabayar kelas teri.

    • Terima kasih Pa Sam atas sharingnya., mungkin memang benar demikian... Win win solution yang saya harapkan ternyata tidak terjadi sama sekali., padahal selama ini saya tidak pernah sekalipun telat membayar tagihan... Tapi nampaknya sedikitpun tidak bisa dijadikan pertimbangan... Konsumen memang selalu dipihak yang dirugikan., padahal kelas teri seperti kita ini justru yang paling taat dan yang menjadikan mereka besar saat ini...

      Semoga bisa menjadi pelajaran untuk pelanggan2 lainnya...

  • Saya jg kartu hallo Telkomsel saya telat bayar karena covied yg memaksa untuk di rumah ga ada pemasukan dan karena itu kartu buat aplikasi ojol akhirnya saya bayar tapi blom aktif jg

  • Saya pernah mengalami kejadian, kartu halo saya di luar negri, entah bagaimana, ada tagihan yg bukan dari saya. Dan seperti artikel ini, tagihan itu melebihi limit bulanan saya, tapi masih tetap tertagih. Dan seperti artikel ini tidak ada pemberitahuan apapun tentang melebihi limit bulanan tersebut saat kita di luar negeri. Cuma bedanya, saat saya komplain ke grapari masalah saya tersesaikan, mungkin karena tagihan tersebut memang bukan saya yg pakai, entah ada kesalahan apa, karena tagihannya sejumlah sama berkali2. Akhirnya semua tagihan tersebut dikembalikan lagi ke kartu halo saya. Memang disayangkan karena saat diuar negeri, limit bulanan seperti tidak berfungsi. Tapi untuk kasus saya, setidaknya ada itikad baik dari telkomsel untuk mengembalikan semua tagihan yg memang bukan dari saya.

Penulis
Anggitya Dewi Wulandari