Surat Pembaca

OVO Tuntut KTP-Selfie untuk Ambil Uang Salah Transfer dan Tutup Akun

Saya adalah pengguna OVO di nomor 0858929xxxxx. Awalnya saya daftar OVO secara bebas dan mudah tanpa perlu melampirkan persyaratan yang ribet. Namun keanehan muncul saat hendak mengklaim uang saya yang salah transfer, di mana ternyata untuk mentransfer kembali uang tersebut, akun OVO saya perlu di-upgrade yang membutuhkan KTP, selfie bersama KTP, juga nama ibu kandung. Bahkan syarat-syarat yang diajukan lebih kompleks dari pendaftaran CPNS, sampai meminta nama ibu kandung segala yang semestinya adalah standar pembukaan rekening bank.

Saya sudah berusaha untuk menghubungi customer service (CS) OVO untuk berkompromi karena syarat-syarat ini cukup memberatkan sementara jumlah uang yang salah ditransfer sangat besar bagi saya. Namun sepertinya CS OVO kurang memiliki empati juga tidak membaca email saya, jadi banyak yang hanya meng-copy-paste template yang terus diulang-ulang, entah mengejar performa semata atau bagaimana.

Pernah ada satu CS OVO yang memberikan jawaban berbeda dan menyarankan agar saya melakukan penarikan uang salah transfer tersebut di booth OVO yang terdapat pada daftar yang dia berikan. Tapi setelah mendatangi salah satu booth yang dimaksud di Pejaten Village, Jakarta, PIC (person in charge) yang bersangkutan menolak untuk mencairkan uang tersebut karena fitur itu tidak umum dilakukan. Kalau begitu kenapa hal ini disarankan? Itu kan merugikan pelanggan yang sudah jauh-jauh datang kesana baik dari segi waktu dan biaya.

Sangat kecewa, saya berniat menutup akun OVO sekalian dan ternyata lagi-lagi saya diminta untuk mengunggah KTP dan foto selfie. Padahal baru beberapa bulan lalu saya menutup akun OVO lama saya tanpa tetek-bengek merepotkan seperti upload KTP terlebih selfie. Terus terang layanan OVO sekarang ini seakan-akan menjebak pelanggan untuk memberikan data-data yang sangat privasi dengan cara “menyandera” hal-hal yang dibutuhkan.

Saya harap OVO bisa segera menutup akun saya dan mengembalikan sisa uang yang salah transfer karena menurut saya tidak etis menuntut pelanggan untuk memberikan data-data pribadi hanya demi mengakses layanan yang semestinya sudah menjadi bagian dari kewajiban mereka untuk memberikannya.

Untuk para pembaca sekalian, harap sangat berhati-hati dengan uang elektronik semacam OVO. Karena menurut saya, sangat tidak sepadan untuk menukarkan data yang amat privat untuk cashback yang tidak seberapa, sementara sistem keamanannya tidak jelas. Padahal data-data tersebut sangat penting dan bisa jadi disalahgunakan oleh oknum tertentu untuk hal-hal yang tidak diinginkan. Jangan sampai hal yang terjadi pada saya juga dialami oleh Anda.

Rosa Y.
Jakarta

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan OVO atas Surat Pembaca Ibu Rosa

Dengan hormat, Berikut kami sampaikan tanggapan terkait surat pembaca yang dikirimkan oleh Ibu Rosa. Sebelumnya kami memohon maaf atas ketidaknyamanan...
Baca Selengkapnya

Komentar

  • @ovo_id Indahnya nggak pakai OVO. #KorbanOvo

  • Saya sih memang sudah hati-hati sama doi hehehe.
    Bikin akun 1/2 terpaksa demi menampung cashback saja, & tidak pernah sampai menumpuk banyak sudah langsung dipake lagi buat bayar & belanja.
    & sama sekali gak pernah top-up.
    So far sih aman2 saja wkwkwk.

    Btw, "salah transfer" maksudnya apa ya? Gak sengaja ke top up ya.

    Kalau ribet buat ditarik, dipake aja buat bayar-bayar tagihan bulanan, beli pulsa dll. Gak perlu KTP kan. Gak tahu lagi ya kalau kemudian akunnya di-suspend secara sepihak oleh ybs...

  • Bahkan sama sekali tidak ada perwakilan OVO yang muncul, padahal dulu masih ada setidaknya yang balas setiap surat pembaca. Apa karena sudah terlalu banyak komplain sampai tidak sanggup menangani dan akhirnya lepas tangan? Membiarkan masalah konsumen begitu saja? Sangat mengecewakan!