Surat Pembaca

Penutupan Kartu Kredit BRI Master Card

Dengan hormat,

Karena ada penagihan belanja dan iuran tahunan, yang ternyata ketika saya telepon ke CS BRI tidak dapat dihapuskan, maka saya ingin menutup kartu kredit BRI Master Card tersebut. Namun saya disuruh bayar dulu iuran tahunan, baru dapat diproses penutupannya.

Saat ini tanggal 15 September 2010, jatuh tempo pembayaran tgl 27 September. Tolong info solusinya, saya ingin menutup kartu tersebut.

Terima kasih.

Willy Sasmita
Surabaya, Jawa timur

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Komentar

  • Kalo mau tutup Kartu Kredit emang harus 0 dulu tagihannya, kalo msh ada taguhan harus dibayar dulu..

    • Masalah nya adalah iuran tahunan Rp 600rb HARUS ikut di lunasi, padahal kartu BRI mastercard ini awal nya dijanjikan gratis pada tahun 1, bila tidak mau dilanjutkan tahun ke 2, menurut marketing bisa di tutup.
      Tidak seperti kartu kredit lain nya, bila sebelum jatuh tempo kondisi nya sudah 0, kartu bisa ditutup.

        • Yahhh memang seperti nya online marketing nya punya kata2 yang menghanyut kan....:))....Kalau kartu kredit lain, penghapusan iuran tahun an biasa nya memakai opsi, potong poin, melakukan pendaftaran tagihan PLN Telkom bulanan, atau opsi minimum belanja dalam jangka waktu tertentu

        • @gabriel_rm Apakah masalah nya juga iuran tahunan ?
          Tadi pagi ada telp dari CS BRI , yg merespon soal keluhan saya diatas, kata nya sih akan datang tindak lanjut i.
          Moga2 kasus @gabriel_rm juga akan mendapatkan solusi pada diskusi kita di MK ini

  • Barusan ada telpon dari BRI Call untuk membahas soal iuran tahunan kartu Mastercard saya...akan di follow up, semoga ada solusi tidak harus bayar Rp 600rb/tahun, padahal yang BRI Visa Touch iuran tahunan nya Rp 200rb / bebas iuran (??)

  • Merk2 KK yang ketika muncul iuran (tahunan/bulanan) & kemudian nasabah tidak berkenan & berniat menutup namun kemudian diberitahu bahwa "iuran harus dilunasi dulu *baru* bisa diproses penutupan" patut untuk di-blacklist oleh para calon nasabah/mangsa sales/telemarketing KK ybs.

    Sejauh ini saya sudah mengumpulkan beberapa merk KK yang sempat di-mention di MK ini dengan keluhan seperti tersebut di atas, & sudah saya catat & blacklist supaya tidak tergoda menjadi pemilik KK2 tersebut...

    • Saya juga mengalami perlakuan yang sama oleh BRI. Sudah 3 x saya menghubungi customer care mereka dan minta permasalahan saya disampaikan ke Manajemen, tapi nihil respon. Tiap kali saya call, balik lagimenjelaskan dari awal. Mohon bantuan ke siapa ya untuk penyelesaiannya....

      • @gabriel_rm Apakah masalah nya juga iuran tahunan ?
        Tadi pagi ada telp dari CS BRI , yg merespon soal keluhan saya diatas, kata nya sih akan datang tindak lanjut i.
        Moga2 kasus @gabriel_rm juga akan mendapatkan solusi pada diskusi kita di MK ini

  • Ibarat nya, saya di ajak masuk resto, waktu mau keluar, " dipaksa" beli makanan Rp 600rb, baru di ijin kan keluar resto tsb.

  • Wah sama kasusnya seperti saya. Saya dikenakan iuran tahunan 600rb. Saya mau tutup tapi disuru lunasin iuran yg 600rb yg adalah untuk iuran 1 tahun ke depan. Sangat tidak masuk akal. Customer service di telpon hanya bisa muter2 ngomongnya sama saja. Tidak ada solusi. Bagaimana ini?. Dari tahun 2017 pakai bri ga masalah minta pengahapusan iuran. Paling disuru belanja nominal berapa. Kali ini kecewa berat dengan bri.

    • ah....ada yang senasib juga :)
      sampai hari ini, pihak BRI call yang telah menghubungi saya (setelah kelhan ini mncul di MK), belum ada update lagi, bila telah ada update, pasti akan saya sharing disini

  • Akhir nya setelah menunggu selama 1 minggu, pihak BRI call pusat menghubungi saya, dan mengatakan, TIDAK bisa menutup kartu kredit sebelum SELURUH tagihan lunas, termasuk tagihan annual fee nya.
    Jadi bila menutup nya HARUS 1-2 bulan dari masa berakhir nya kartu kredit, sebelum tagihan tersebut muncul di tagihan.
    Semoga pengalaman belanja (TANPA dapat apa2) Rp 600rb pada kartu kredit BRI Mastercard saya, menjadi pelajaran bagi kita semua untuk menilai nya.

  • Turut bersedih. Saya juga sudah bayar tagihan saya beserta iuran tahunan yg 600rb. Karena sudah akan jatuh tempo. Saya sudah telpon berulang kali dengan emosi untuk minta penghapusan tapi hasilnya nihil dan juga ingin mengajukan penutupan tanpa membayar iuran tahunan juga tidak berhasil. Sepertinya akan saya tutup kartu bri saya ini walaupun sudah saya bayar iuran tahunannya. Sangat kecewa dengan bank bri. Bank lain masih memberikan opsi untuk penghapusan iuran tahunan. Dan itu sangat masuk akal. Heran bank sebesar bri sangat aneh aturannya.

  • saya juga mengalami hal yang sama. diminta unutk melunasi dl.
    padahal tagihan itu adalah untuk satu tahun ke depan nya. Kemudian saya minta tutup kartu yang JCB
    ada kelebihan bayar, tetapi bisa ditutup
    yang visa, tidak bisa ditutup karena ada minus Rp. 338.
    sistem yang aneh, suruh transfer kelebihan bayar, tetapi harus pengajuan dulu.
    Yang aneh adalah, kenapa harus membayar tagihan untuk satu tahun kedepan, padahal belum digunakan.

  • Saya juga kena kasus tidak bisa tutup kartu kredit BRI karena iuran tahunan sudah tercetak di tagihan tanggal 20/9/19 dan akan jatuh tempo di tanggal 10/10/19.

    CS BRI bilang bahwa untuk menghapus iuran tahunan, berdasarkan peraturan bulan Juli 2019, nasabah kartu kredit harus transaksi minimal 21,200,000 dalam kurun waktu 1 tahun sebelum ditagih iuran tahunan. Tidak ada opsi lain.

    Saya minta bicara dengan bagian penutupan kartu kredit, dihalang-halangi oleh CS BRI dengan berbagai macam alasan. Lalu dibuatkan laporan penutupan kartu kredit oleh CS, yang hasilnya nihil alias harus bayar iuran tahunan dulu bila mau tutup kartu kredit.

    https://m.detik.com/finance/moneter/d-4694795/rp-80-juta-raib-dari-bank-bumn-ini-gara-gara-skimming?_ga=2.221376728.1159074830.1569946254-1963711408.1551847174

    Mungkin ini nih penyebab kartu BRI sekarang tidak bisa ditutup bila sudah tercetak iuran tahunan.
    Ada 1 nasabah BRI kecurian uangnya 80 juta, jadi iuran tahunan kartu kreditnya dijadikan ganti kerugian BRI.

    Sebagai tambahan info, hanya BRI yang saya ketahui mengenakan biaya transfer untuk fasilitas transfer uang ke sesama rekening BRI melalui ATM atau mesin EDC Teller kepada nasabah BRI sendiri.

    Bila transfer melalui ATM dikenakan biaya 750 rupiah per transfer. Kalau 1 nasabah BRI mau transfer 5x ke rekening nasabah BRI yang lain, ya dikali 5 saja...5x750=3,750 rupiah (total biaya transfer untuk 1 orang nasabah BRI yang transfer uang ke rekening BRI yang lain sebanyak 5x)

    Perkiraan saya, total nasabah BRI bisa mencapai jutaan orang. Misalnya ambil contoh ada 500ribu nasabah yang transfer uang lewat ATM dalam 1 hari...tinggal dikali 750 rupiah per transfer, BRI sudah dapat untung 375 juta per hari dari biaya transfer lewat ATM saja.
    Belum dari biaya transfer mesin EDC Teller (1000 rupiah per transfer) atau biaya transfer yang lain.
    Bank BUMN lainnya tidak ada yang mengenakan biaya transfer, bila transfer uang ke rekening sesama bank melalui ATM bank itu sendiri.

    BRI mempunyai satelit komunikasi sendiri (BRISat) , tapi banyak nasabahnya yang kena kasus uangnya raib dari rekening.

    Sekarang BRI tambah aturan tidak bisa tutup kartu kredit bila sudah tercetak iuran tahunan.

    Dalam hati saya, BRI = Bank Rampok Internal, bukan Bank Rakyat Indonesia.

  • wah ada yang sama juga ya, barusan telpon cs kartu kredit BRI minta dihapuskan annual fee tahunan mastercard, biasanya mudah cuma tlp dan seminggu kemudian lalu di hapuskan, tapi untuk tahun 2020 ini katanya gak bisa di hapuskan annual fee nya, aneh banget padahal marketing nya bilang bisa di hapuskan tiap tahun tinggal tlp ke CS. GAK SINGKRON nih