Surat Pembaca

Seller di Tokopedia Rugi 13 Juta Rupiah Lebih akibat Sindikat Kartu Kredit dan Tidak Ada Pencegahan Sejak Awal

Pada tanggal 07/09/2019 sekitar pukul 20.00 WIB mendapatkan orderan Samsung S10 melalui toko megaelectronic179 dengan transaksi no INV/20190907/XIX/IX/365565605 untuk dikirimkan ke Karlina 083801641237 melalui Grab. Pada saat order masuk saya tidak bisa mengirimkan karena Grab batas pengiriman sampai pukul 6 sore.

Keesokan harinya saya berinisiatif mengirimkan melalui J&T dengan resi JD0048108962. Perubahan Grab ke J&T diizinkan Tokopedia. Saat sudah dikirim dan saya ingin input resi namun toko terblokir dan gak bisa dibuka.

Pada tanggal 8/09 saya konfirmasi melalui pusat bantuan Tokopedia.com. Saya disuruh menunggu 2×24 jam atau maksimal tanggal 10/09/2019 pukul 14.57 WIB.

Pada tanggal 10 saya konfirmasikan kembali melalui email. Betapa terkejutnya saya bahwasanya toko saya melanggar ketentuan dan suruh mengonfirmasi ke pembeli. Saya menanyakan pelanggaran apa namun jawabannya suruh menunggu. Saat itu paket sudah sampai ke pembeli dan toko tidak bisa dibuka.

Pada tanggal 10 belum ada pemberitahuan pelanggaran apa yang saya lakukan. Pada tanggal 10 saya masih disuruh nunggu lagi sampai tanggal 14/09/2019 pukul 09.03 WIB.

Pada tanggal 15 saya menanyakan kembali lagi melalui email namun jawabannya masih menunggu. Pada tanggal 18/09 saya ditelepon melalui nomor 021.80648777 mereka mengonfirmasikan bahwa transaksi tersebut adalah penyalahgunaan kartu kredit BNI (sindikat).

Saya konfirmasikan kembali mengenai barang yang saya kirimkan dan saya tanyakan melalui email namun mereka menyuruh menanyakan ke pembeli. Sedangkan si pembeli sudah kabur. Nomor telepon tidak aktif lagi dan alamat rumah bukan sesuai lagi nama yang menempati. Pembeli kabur.

Saya tetap berjuang dan pada tanggal 19/09 mendapatkan email bahwasanya saya mengonfirmasi ke pihak BNI.

Yang menjadi pertanyaan saya adalah:

  1. Kenapa pihak Tokopedia pada saat kejadian tidak mengatakan itu transaksi fiktif atau penipuan kartu kredit dan malahan suruh menunggu hingga 1 minggu?
  2. Kenapa pihak Tokopedia tidak langsung memberikan email, sms atau telepon pembatalan transaksi ke seller pada saat kejadian???
  3. Tokopedia tidak sama sekali memberikan pemberitahuan pembatalan transaksi dan sekarang melempar masalah ke BNI ?
  4. Mana tanggung jawab Tokopedia sebagai market place sebagai perantara?
  5. Saya mempertanyakan SOP yang berlaku di Tokopedia. Pada saat kejadian tidak ada pemberitahuan apapun mengenai pembatalan transaksi namun ketika pembeli sudah kabur malahan suruh menanyakan ke pembeli?

Saat ini Tokopedia mempermasalahkan invoice di resi J&T. Pada saat pengiriman pihak konter tahu itu handphone Samsung S10 dan dibungkus di konter J&T. Dikarenakan sesama Kota Medan pihak konter mengatakan isi dibuat di keterangan aksesoris aja biar gak kena asuransi. Saya menuruti pihak J&T dan keterangan dibuat aksessoris.

Saya berharap pihak Tokopedia, J&T dan BNI dapat menemukan solusi buat saya!!!

Ady
Medan, Sumut

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Belum Ada Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pihak yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Komentar

  • Kalau pesanan disuruh pakai Grab, jangan inisiatif sendiri digonta-ganti ke ekspedisi lain karena risiko pengiriman tidak diklaim oleh Tokopedia sangat besar

      • Kalau ekspedisi tidak diganti, Anda tidak perlu kehilangan barang seperti sekarang ini karena Grab tidak perlu memasukkan nomor resi dan otomatis terlacak

      • Kalau Grab tidak diganti, meskipun keesokan harinya, akun Anda dimoderasi, Anda tidak akan bisa memencet "Request Pickup" dan barang tsb tetap aman di tangan Anda.

        • Iya saya paham maksud agan, namun kondisinya saat saya mau krm barang susah dapat driver dan saya juga sudah izin melalui pusat resolusi pergantian kurir grab ke j&t dan sudah di setujui...

  • Kalau ada "kejadian yang disangkakan" penyalah-gunaan KK (gestun), sistem tokped "membiarkan" saja transaksi "pelanggaran" tersebut hingga sukses, & kemudian otomatis mengutip "biaya jasa" 15%.
    Sekarang ada kejadian "penipuan penggunaan KK secara tidak sah" (tapi bukan gestun nampaknya?), sistem tokped pun "membiarkan" saja transaksi "tidak sah" tersebut sehingga akhirnya penjual mengalami kerugian.

    Ini sebetulnya fungsi tokped sebagai apa sih? Hanya mau mengambil keuntungan saja, tapi sama sekali tidak ada fungsi perlindungan maupun pembinaan ya?
    Kalau ada iming2 bonus 15% sistemnya sangat cepat tanggap & preventif sekali. Lah kalau sebaliknya, ada potensi merugikan penjual, malah bergerak santai2 saja, pakai berapa x 24 jam lah.
    Sudah terlihat jelas lah apa yang menjadi prinsip dasar dari bisnis tokped.

    • Benar kata agan info terakhir suruh tunggu sampai batas tgl 26/09/2016 pukul 03.02 WIB ( sesuai di email) dengan catatan si tokopedia tidak minta penambahan waktu lagi...

      Ribet ternyata jualan di tokopedia. Sistem tokopedia yang lemah saller yang dirugikan.

      • Sebetulnya sih kalau lancar ok2 aja (ya iya lah wkwkwk).

        Tapi memang di mana2 sistem pasti menempatkan owner nomor 1. Tinggal pintar2nya kita sebagai user nyari tempat di mana kepentingan kita tidak ditaruh bawah2 amat...
        Kalau menurut saya, memang minus nya tokped di yang begini2 ini (urusan yang berhubungan dengan "potensi merugikan dia"), sangat mau menangnya sendiri & cari aman supaya dia zero losses.
        Kalau untuk masalah yang lain, seperti mediasi antara seller & buyer, masih lumayan lah kalau dibanding dengan tempat2 lain.

        Yah semoga bisa ada win2 solution.

        Btw, kalau saya lihat, ini kejadian "apes" gara2 seller "terlalu beritikad baik" untuk menyelesaikan transaksi & melaksanakan pengiriman barang, betul/tidak?
        Yah memang beginilah dilema nya, kadang2 kalau "terlalu beritikad baik" malah kena makan orang yang berniat buruk.

  • Coba aja lebih bersabar sedikit menunggu driver dan tidak buru2 mengambil inisiatif, ga akan begitu kejadiannya. Padahal asalkan sudah request pickup dan ternyata belum ada driver yg mau ambil, ya biarkan saja daripada harus mengambil risiko kehilangan barang belasan juta.

  • Betul toped tidak ada niat memperbaiki systemnya. Saya slh satu korban yg dituduh gestun dan main potong sebelah pihak 15% padahal sudah diberi penjelasan. Tetap tidak pengaruh apa2... padahal sudah pernah ada kejadian ini tapi tidak ada perbikan dati tokopedia. Jdi saya putuskan todak pakai tokopedia lagi !!!!