Surat Pembaca

Masalah dengan Debt Collector Bank Mega dan Pengajuan Rescheduling Pembayaran Kartu Kredit

Kepada Yth. Divisi Penagihan Kartu Kredit Bank Mega,

Suami saya pengguna kartu kredit Bank Mega dengan nomor 4890**********38 dan telah menunggak pembayarannya dalam 2 bulan terakhir. Suami saya sudah datang ke Bank Mega, tapi diminta untuk menghubungi layanan kartu kredit. Akan tetapi nomor telepon yang diberikan tersebut (021-29533999) selalu tidak tersambung ke operator ataupun petugas Bank Mega. Belakangan, setiap hari suami saya ditelepon, di-SMS dan di-email bertubi-tubi oleh orang-orang yang mengaku tim debt collector dari Bank Mega untuk menagih pembayaran yang tertunggak tersebut.

Mengetahui hal tersebut, saya mencoba menghubungi PIC penagihan pembayaran kartu kredit suami saya tersebut untuk meminta solusi berupa rescheduling pembayarannya dan keringanan dari pihak Bank Mega. Akan tetapi dikatakan oleh bapak Arif sang PIC tersebut (0822*****683) bahwa pihaknya tidak dapat membantu sama sekali karena adanya cicilan yang masih jauh dari tenor. Akan tetapi saat saya tanyakan tenornya itu berapa, karena suami saya cicilan yang ada di surat penagihan tersebut terbesarnya adalah tinggal setengah lagi, bapak tersebut tidak dapat menjelaskan dan hanya mengatakan pokoknya harus lunas dulu seluruh cicilannya dan tidak ada pemakaian kartu selama 3 bulan terakhir.

Mohon maaf, tapi saya rasa itu tidak masuk akal. Karena jika nasabah tidak menggunakan kartunya selama 3 bulan, lantas untuk apa nasabah tersebut harus mengajukan keringanan pembayaran dan reschedule? Kami mengajukan hal tersebut karena kami sedang ada keperluan lain yang lebih urgent dan saat ini sampai beberapa waktu tidak dapat melunasi tepat waktu pembayaran kartu tersebut, tapi kami punya itikad baik untuk tetap membayar meski dengan cara mencicilnya. Untuk masalah ini,saya mohon ada solusi dari pihak Bank Mega yang meringankan pembayaran kami dan dapat di-reschedule.

Untuk masalah yang telah saya jelaskan diatas, adanya teror oleh pihak yang mengaku tim debt collector Bank Mega. Merujuk pada Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/17/DASP tentang penyelenggaraan kegiatan alat pembayaran dengan menggunakan kartu (APMK), yang didalam Surat edaran ini berisi aturan pelaksana dari Peraturan Bank Indonesia No. 14/2/PBI/2012 tanggal 6 Januari 2012 tentang Perubahan Atas PBI No. 11/11/PBI/2009 tentang Penyelenggaraan Kegiatan APMK. Dan di butir peraturannya terdapat peraturan yang menyatakan bahwa debt collector hanya boleh menagih utang macet.

Pasal ini menegaskan bahwasanya sesuai aturan BI bahwa penagihan kartu kredit dengan menggunakan perusahaan penyedia jasa penagihan hanya dapat dilakukan terhadap tagihan kartu kredit yang telah macet berdasarkan kriteria kolektibilitas sesuai ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai kualitas kredit.

Hal ini berarti utang kartu kredit yang ditagih oleh debt collector ialah utang yang telah macet, bukan utang kartu kredit yang terlambat dibayar di luar jadwal jatuh tempo. Dan kategori utang macet adalah ketika keterlambatan cicilan sudah lebih dari 6 bulan. Sementara tunggakan suami saya baru 2 bulan. Selain itu diperaturan ini juga diatur agar tim debt collector harus dijaga etikanya dan tidak diperbolehkan menggunakan kekerasan baik verbal ataupun fisikal. Untuk hal ini,saya juga meminta bantuan pihak Bank Mega agar dapat membantu menyelesaikan teror dari tim debt collectornya.

Demikian yang dapat saya sampaikan. Mohon untuk dapat diperhatikan dan dibantu untuk masalah ini. Terima kasih.

Best Regards,

Dhea Cathereyna Zarret
Jakarta Barat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan Bank Mega atas Surat Ibu Dhea Cathereyna

Kepada Yth. Redaksi mediakonsumen.com Sehubungan dengan surat Ibu Dhea Cathereyna Zarret di mediakonsumen.com (26/9), “Masalah dengan Debt Collector Bank Mega...
Baca Selengkapnya

Komentar

  • Selama BI nya sendiri adem ayem, setelah sekedar bikin tulisan aturan sebegitu panjang, kemudian tinggal duduk diam saja sementara tidak ada kejelasan apa konsekuensi bagi pihak2 yang melanggar "aturan" tersebut, maka percuma saja mengutip segala macam aturan tanpa taji penegakan tersebut. Bank maupun DC tinggal tetap saja melanjutkan tingkah laku mereka bak tidak ada peraturan apa pun, karena toh peraturan tersebut tinggal tulisan tanpa penegakan.
    Tidak ada tertulis kan apa sangsi yang akan diterima oleh pihak yang melanggur "aturan" tersebut? Siapa yang akan melaksanakan penegakan sangsi tersebut?

    Harusnya yang beginian ini yang dibikin revisi undang2nya oleh para pemangku jabatan legislatif.

  • Bapak Samuel,
    Saya mengutip berpanjang-panjang peraturan tersebut bukan sekedar bikin tulisan pak.Saya ingin mencari solusi untuk masalah saya dan suami saya. Baik solusi untuk dapatkan keringanan dari Bank Mega maupun solusi untuk masalah cara penagihan oleh DC yang sangat mengganggu. Kalo bapak bilang siapa yang bisa memberikan sanksi, tolong browse atau coba cari tahu isi lengkapnya dari peraturan tersebut pak. BI memiliki team hukum perdata pak dan peraturan yang mereka keluarkan ada sanksi hukumnya. Dan disini adalah forum konsumen yang menampung, menghubungkan pihak konsumen dengan pihak pelaku usaha, jadi apa yang saya tulis bukan 'sekedar' tulisan pak.
    Terima kasih sudah menanggapi, tp ma'af, yang saya perlu adalah tanggapan dari pihak pelaku usaha yang dalam hal ini adalah pihak Bank Mega.

    Regards,

    • Memang gak pernah belajar dr pengalaman orang2 bank mega. Kenapa harus dgn intimidasi & kata2 tidak santun.

      Saya dihubungi pihak yg mengaku dr bank mega meminta saya membayar tagihan kartu kredit Bapak saya yg belum dibayar dr th. 2008, itu tagihan sudah 10 tahun lebih, kenapa baru ditagih lagi? Saya dihubungi krn dibilang saya ahli waris. Saya sdh bilang dtg saja ke rumah yg tertera ditagihan, tapi tetap sj menghubungi saya.

      Orang tsb tau nama ibu kandung, transaksi saya & no. tlp. kantor. Saya curiga itu diambil dr data kartu kredit bank Mega saya yg akan segera saya tutup. Dia meneror ke Hp, lalu kantor tempat saya kerja sampai saya ditegur atasan. Apakah bank mega mau tanggung jawab kalau saya dipecat? Atau mau kasih saya gaji / kerjaan yg sama kalau saya dipecat? Mau ganti kerugian kantor kalau klien penting pergi gara2 saya sedang meeting diganggu terus oleh orang bank mega?

      Saya dengar orang dr bank mega sdh teleponan Bapak saya, dgn nada tdk sopan & membuat Bapak saya marah2. Sbg info Ibu saya belum lama pulang dirawat dr rumah sakit, kalau gara2 hal ini membuat Ibu saya kepikiran & penyakitnya kambuh lagi, atau terjadi hal2 yg tdk diinginkan dg Ibu & Bapak saya, saya tidak akan diam, saya akan laporkan bank mega ke lembaga hukum terkait.

      Saya sudah buat laporan keluhan dr kemarin ke website bank mega, tapi belum terima sms no. laporan s.d. sekarang, apakah itu disengaja bank mega?

      Saya harap bank mega juga segera Jawab pertanyaan2 saya itu. Saya juga akan laporkan hal ini ke OJK. Saya heran kenapa bisa lembaga perbankan yg diawasi OJK bisa bertindak/berlaku seperti ini, apakah memang hal itu diperkenankan OJK?

      Hubungi saya juga segera bank mega!!

    • Tenang Bu, jangan emosi & dibaca pelan2 tulisan saya.
      Memang saya menulis balasan di SP Anda, tapi sebetulnya "balasan" tersebut lebih ke arah masukan/pertanyaan ke pihak BI (sebagai *pihak yang bikin tulisan*).
      Ibu cuma mengutip kan, BI yang bikin.
      Jadi yang saya bilang "bikin tulisan" itu ya BI, bukan Ibu. Keenakan dong BI nya kalau Ibu yang kemudian memberikan respon "mewakili" mereka...

      Nah, bagus kalau memang benar BI ada tim hukumnya.
      Yang jadi masalah, umur Bank Mega sudah berapa lama? Sudah berapa lama divisi KK Bank Mega berdiri? & sudah berjalan berapa tahun lamanya keluhan soal tingkah laku DC yang kurang beradab itu? Kok bisa terus saja berjalan berkesinambungan keluhan yang muncul?
      Maka mohon maaf kalau saya kurang percaya kalau BI melakukan penegakan peraturan yang mereka buat.
      Sekali lagi, saya bukan tidak percaya pada perkataan/tulisan Ibu, tapi pada BI-nya. Teori boleh ada, praktiknya yang belum tentu ada.
      Silakan saja Ibu bikin tulisan di sini. Saya pun sudah menulis beberapa SP di sini.

  • Hari ini saya dan suami kerja divisi penagihan CC Bank Mega di Kuningan lt. 3 karena merasa pengaduan disini tidak ditanggapi dan DC yang telp suami saya malah menantang dengan bilang kalo siapapun di Bank Mega tidak akan ada yang bisa bantu kami. Hanya DC tersebut yang dapat membantu. Kami datang Dan coba buktikan, ternyata memang pihak bank Mega tidak memberikan solusi apapun. Ada yang telp saya saat saya disana dan berkata bahwa mereka terlambat dapat data saya dari redaksi Media Konsumen ini. Tp tetap saja mereka tidak dapat memberikan solusi. Kami mo bayar dan bertanggung jawab kok...hanya kami minta keringanan dan penjelasan mengapa pembayaran tersendat sebulan sudah diteror DC? Mohon tanggapan dan bantuannya untuk masalah ini. Terima kasih.

  • Saya telat 2 minggu dc bank mega malah sudah datang ke rumah Bu, kata orang rumah nangihnya sambil teriak2

    • DC mereka terkenal sekali untuk urusan seperti ini bu...Saya masih upayakan untuk membuat laporan resmi ke pihak Bank Indonesia agar ada tindakan tegas untuk masalah DC yang over acting seperti itu. Pola pengancaman dan mengganggu privacy seperti itu katanya sudah di atur oleh pemerintah dan ada sanksinya. Saya hanya ingin membuktikan kalau Bank Indonesia masih dapat dipercaya masyarakat. Seperti yang dimaksud pak Samuel juga kalo Bank Indonesia harus lebih tegas terhadap bank-bank yang ada di Indonesia.

  • saya telat 14 hari sudah di datangin dc k rumah dan ke kantor sambil teriak teriak cari bos saya suruh bayar hutang saya,mksdnya apa jatuh tempo tgl 4 oktober tgl 16 oktober sudah k kantor lagi ga sesuai SOP penagihan di rumah,ini sudah mempermalukan saya di depan teman teman saya,sy ada rekaman videonya dc k kantor saya,sy telpon ojk hy di suruh telpon datangin kantor bank mega bagian Penerbit Kartu Kredit dengan Bp. dedy dan saya lapor dia maksdunya apa dc sudah dtg k kantor sy,kalau sy mau sy sudah viralkan Bank Mega biar semua tau BankMega kaya Pinjol,bilangnya dc akan di tarik sementra samapai macet,solusi ga ada sy di suruh bayar min paymen,padahal sy ada niat u membayar min reschedule,jadi bank mega nya yg ga mau di bayar,sy ada niat u bayar tapi pihak mereka mempersulit ,malah neror terus,mba

  • Iya betul sekali, dc bank mega itu spt setan yang terus2an meneror nsbh yg menunggak byr..sms pun dgn kata2 yg tdk sopan!!
    limit ga seberapa tp tagihan denda dan biaya overlimitnya sangat luar biasa..percuma byr min payment juga krn hny byr denda dan biaya overlimitnya aja, bukannya mengurangi malah bikin nambah terus tiap bln

  • Iya betul sekali, kita laporkan saja ramai2 ke BI cara penagihan dc bank mega yg kyk preman...suami sy pun minta reschedule dr bln juli di PHP doank, surat sdh diterima oleh pihak terkait tp diulur2 tdk diproses dgn alasan msh tggu atasan nya. Dan bln nov ini mrka baru hub kita lg dgn jumlah tagihan yg makin bengkak. Pintar sekali cara mrka mengulur2 wkt agar tagihan kita bengkak dulu baru mrka tagih lg. Cara penagihan nya pun kyk preman, teriak2 tlp ke ktr, gak pnya etika. Sekelas bank besar sewa dc org preman smua, smga segera hancur ini bank.

  • Kapan bank ini kena azab? Apalagi debtcollectornya sdh tdk ada yg berprikemanusiaan.seolah2 mereka yg punya hak.kita ini ga lari, mau bayar.tp minta keringanan.nyari duit sampai segitunya.anda dapat duit dr fee dgn kelakuan preman ga bakal jd berkah, yg ada jd penyakit utk kalian dan keluarga,ibu bpk kalian, anak sodara2 kalian jg kalo tau kelakuan kalian malu.mau2nya dibegoin bank mega.

  • Bagaimana caranya melaporkan ramai2 ke OJK atau Bank Indonesia?? Saya juga pny masalah yg sama, diteror oleh DC bank mega, padahal bukan hutang saya. Ayo kita ramai2 aja laporin spy bank mega ga semena-mena