Tidak Adanya Keringanan KTA DBS untuk Nasabah yang Kesulitan

Saya nasabah KTA DBS dengan Nomor Pelanggan 7800442209, tenor 1 tahun dan sudah berjalan kurang lebih 7 bulan. Pada saat ditawari pengajuan KTA awalnya saya ragu karena saya pikir belum butuh, tapi karena saya pikir belum tentu di-acc akhirnya saya ajukan saja. Karena saya tidak mau lama-lama berhutang saya pilih tenor 1 tahun karena kebetulan saat itu kondisi keuangan saya sedang bagus. Ternyata siapa yang tahu, nasib 5 bulan kemudian suami saya di-PHK sepihak, pesangon pun sampai detik ini belum dikirim. Akhirnya suami saya kerja sebagai Grab Bike dan akhirnya saya mulai menunggak tagihan KTA saya selama 3 bulan.

Waktu awal saya di-WA oleh pihak DC dari DBS orangnya baik dan sopan. Saya jelaskan kondisi saya dan saya coba untuk meminta keringanan. Ternyata menurut orang tersebut pada bulan itu sedang tidak ada program keringanan, tapi coba bayarkan dulu 1 bulan nanti mereka akan bantu. Saya coba cicil 1 juta dan akhirnya terpenuhilah pembayaran 1 bulan. Tidak berapa kemudian mereka telepon kalau ada program keringanan tapi hanya untuk tenor di atas 1 tahun, tapi mereka akan menghubungi saya lagi nanti katanya.

Selang bulan berikutnya saya kembali menerima telepon penagihan dari DC DBS, kali ini orangnya memaksa. Saya jelaskan keadaan saya kembali dan saya minta tunggu sampai saya gajian, dan saya kembali menanyakan mengenai pengajuan keringanan saya. Saya shock tanggapan mereka adalah: “Ibu memang punya uang untuk minta minta keringanan ke kami ?”. Loh gimana sih orang minta keringanan malah ditanya seperti itu.

Kemudian ketika tanggal saya gajian, ternyata nominal gaji yang saya terima sangatlah pas Rp5,9 juta (saya bekerja sebagai resepsionis), saya bayarkan dulu untuk kontrakan saya dan saya belikan untuk keperluan anak saya. Akhirnya sisanya kurang dari nominal cicilan saya yang seharusnya saya bayarkan. Saya minta maaf kepada DC yang menagih saya tersebut dan saya minta waktu untuk kembali mencicil tagihan saya selama 1 minggu ini. DC tersebut malah mengintimidasi saya dan menyalahkan saya. Saya jelaskan uangnya saya bayarkan kontrakan dan untuk anak saya, beliau tersebut tidak mau tahu dan malah menyuruh saya melunasi.

Terus terang saya sakit hati, karena saya sudah menjelaskan panjang lebar tapi beliau tetap mengintimidasi dan menyalahkan saya, bahkan beliau ingin berbicara dengan atasan saya untuk minta ditalangin. Setahu saya dalam peraturan OJK tidak diperbolehkan penagihan selain ke customer kan (maaf kalau saya salah)? DC itu juga menginterogasi saya lewat teman kerja saya sesama resepsionis dan beliau bilang saya harus melunasi tagihan saya dalam hari ini juga sebelum pukul 16.00. Saya telepon ke call center saja tidak ada jawaban.

Mohon Bank DBS kebijakannya, saya tidak lari dari tanggung jawab saya. Saya hanya minta keringanan karna nominal cicilan saya sebulan itu sama seperti gaji saya sebulan. DC tersebut juga bilang, mereka bilang saya mau datang ke kantor DBS pun tetap tidak ada program keringanan. Saya disuruh mencari ke keluarga atau talangan ke teman saya. Saya sudah usaha pinjam ke orang tapi kalau tidak ada yang mau kasih, apakah saya lantas bisa memaksa? Apakah seperti itu standar DC dari Bank DBS? Saya juga punya cicilan dari bank lain tapi tidak pernah saya diintimidasi dan disalahkan begini, bahkan mereka dengan baik hati menawarkan program keringanan.

Tolong dari pihak Bank DBS agar bisa memberikan solusi, saya rasanya mau mati saja kalau caranya seperti ini.

Dea Leoni Debora
Jakarta Selatan

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pelaku usaha yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Kirimkan Tanggapan

13 komentar untuk “Tidak Adanya Keringanan KTA DBS untuk Nasabah yang Kesulitan

  • 27 September 2019 - (13:37 WIB)
    Permalink

    Ikut prihatin & semoga segera bisa mendapat jalan keluar.

    Semoga setelah kejadian ini selesai di kemudian hari bisa lebih tahan godaan dari rayuan telemarketer KTA.
    Saya sendiri tidak pernah mau menanggapi telepon dari telemarketer, & kalaupun kebetulan terangkat, tidak pernah saya mau menuruti bujuk rayu mereka.

    Apalagi dalam kasus Ibu, awalnya “tidak merasa membutuhkan” bukan? Yah namanya juga duit, begitu nampak nyata ada di tangan, benda/hal yang kemarin terasa “tidak/kurang penting” (karena memang tidak ada dana berlebih) sekarang jadi terlihat “amat penting” & harus dibeli. Belum lagi kalau di kemudian hari (amit2) terjadi musibah (PHK, sakit, kecelakaan dsb). Pasti mempengaruhi kondisi keuangan keluarga.

    Ya itu juga sebabnya saya tidak mau terima penawaran telemarketer.
    Kalau saya bener2 butuh dana, saya akan ajukan sendiri pengajuan pinjaman/KTA, tidak perlu nunggu ada telemarketer nawarin.

    Fyi, saya juga nasabah DBS Ind (awalnya ANZ Ind), & memang IMO tergolong berbiaya tinggi (suku bunga, tenor dll). Memang sudah ada penurunan di banding awalnya (yang jauh lebih memberatkan nasabah), tapi kondisi sekarang pun tetap tergolong tinggi dibanding lembaga keuangan kompetitornya.

    • 30 September 2019 - (11:57 WIB)
      Permalink

      iya pak makanya saya ambil tenor 1thn karna mikir gamau lama lama berhutang. saya gak nyangka kondisinya dalam 5 bulan berbalik drastis. saya tahu mereka hanya menjalankan pekerjaan mereka tapi saya gak kuat diancam dan didesak terus menerus. saya jadi ikut panik dan gak bisa mikir. semoga surat saya ini dibaca oleh pihak dbs. karna saya gak ada niat untuk mangkir sama sekali, tapi kalau dari mereka gak ngasih solusi dan terus minta dilunasi saat ini juga saya jadi bingung. mana mereka seenaknya mau bicara dengan hrd saya untuk dipinjamkan uang, itu kan udah keterlaluan, bisa bisa saya dipecat sama atasan saya.

      • 11 Desember 2019 - (23:24 WIB)
        Permalink

        Mba apa sdh ada pemyelesaian dgn dbs nya? Kasus ku mirip sm mba. Minta keringanan dibilang gk ada trs

  • 26 Januari 2020 - (21:59 WIB)
    Permalink

    Haloo mba gimana penyelesaian dengan DBSnya?saya jg udah ga sanggup membayar cicilannya tenor 3 tahun..nyesel banget kenapa mau ambil kta di dbs ini,katanya dana bantuan sahabat tapi giliran nsb kesulitan langsung diteror dan ga bisa dibantu..saya harus lapor ke OJK kah?atau ke perindungan konsumen?saya ada niat bayar cuma tolong dibantu

    • 26 Januari 2020 - (22:02 WIB)
      Permalink

      Komentar saya tentang DBS indonesia?ini bank ga ada perubahan sama sekali dari dulu mengenai penagihan selalu ga sopan dan meneror..klo debitur sampe dipecat dari pekerjaannya bagaimana mereka bisa membayar?mikir makanya bukannya malah mendesak dan mengancam

      • 31 Januari 2020 - (08:53 WIB)
        Permalink

        mereka malah bandingin diri mereka sama fintech, ktanya kalau saya ga bayar juga mereka mau buat saya dipecat. katanya hidup itu keras, saya cuma bisa pasrah. semoga mereka jangan sampe merasakan ada di posisi saya.

    • 27 Januari 2020 - (08:42 WIB)
      Permalink

      Masih belom ada tanggapan juga Mba sampai saat ini. Sepertinya mereka gak perduli. Kemarin akhirnya semua gaji saya transfer semua untuk nutup 1 bln cicilan, hidup dari uang ojek suami aja. kemarin pas anak saya dirawat karna pneumonia aja mereka tetep kekeuh nagih, bukannya ngasih keringanan. ya sudah lah saya juga udah pasrah. Mau dipenjara juga udah biarin aja. Yang saya pikirin cuma anak saya kasian ga ada dosa tapi jadi kekurangan gara gara saya berhutang.

  • 27 Januari 2020 - (12:55 WIB)
    Permalink

    Halo mba,klo dipenjara ga mungkin mba ini bukan pidana,justru klo mereka melakukan kekerasan,ancaman dan pengambilan barang secara paksa qt bisa nuntut balik..mba dimana?qt datengin aja ke kantor DbSnya minta keringanan bawa dokumen,saya bawa dokumen smua tunggakan CC di bank laen..skalian klo mau qt mediasi ke bank indonesia atau OJK mba. Qt kan ada itikad mau bayar kok cm gimana mau bayar ga ada uangnya apa qt harus smpe jual diri?

    • 31 Januari 2020 - (08:51 WIB)
      Permalink

      barusan saya di telp lagi, mereka malah ngancam saya ngatain saya pemalas. bahkan ngancam saya untuk silakan lapor ojk. percuma mba, katanya orang kayak saya gak pantes untuk diberi keringanan. sepertinya mereka sudah kebal hukum.

  • 31 Januari 2020 - (10:06 WIB)
    Permalink

    Mba Dea,
    saya turut prihatin. saya pun juga ada KTA DBS dan ada keterlambatan pembayaran sehingga nunggak 1 bulan. tapi kalau boleh tau, itu yang kasar DC desk collection atau debt collector lapangan? kalau sampai kayak gt mba lapor ke manajemen DBS nya saja. manajemen DBS nya itu sbenernya baik dan responsive mba. biasanya yang kasar atau gatau diri ya pihak ke 3 yg dibayar oleh bank DBS untuk menagih. klo mba sampai di pecat krna ulah DC yg kurang ajar, ya nanti mereka rugi sendiri.mau nagih gimana coba. kudu d complain sih klo sampe ekstrim gt. saya pun mengalami pas Deskcoll atas nama Meli klo nagih kayak saya mau kabur aja. itu saya komplen, saya ga trima karna saya masih aktf bayar.

    • 31 Januari 2020 - (14:44 WIB)
      Permalink

      desk collection Mba, dia nantangin saya juga kok, katanya tlp mereka itu direkam silakan kalau mau komplain. makanya saya dikatain pemalas dan lembek. ya saya pasrah udah.

      • 5 Maret 2020 - (09:41 WIB)
        Permalink

        Selamat Pagi Ibu Dea. Saya Nico. Saya juga nasabah KTA dari Bank DBS, Rp. 4,6 jt tenor 3 tahun. Sudah setahun saya melakukan pembayaran Lancar. Namun nasib saya sama dengan suami Ibu Dea. Dibulan April 2020 ini saya akan dikeluarkan dari tempat saya bekerja secara sepihak, dengan minimnya pesangon. Sementara istri saya hanya usaha catering kecil kecilan. Saya sudah telpon 2x kepada pihak call center DBS untuk menginfokan bahwa dibulan depan saya sudah tidak bisa melakukan pembayaran full, tetapi saya ada itikad baik untuk membayar perbulannya hanya bisa Rp. 2jt. Setelah saya membaca artikel Ibu Dea ini, saya jadi takut akan kebijakan collection dari bank DBS bilamana saya mengajukan keringanan & kekurangan pembayaran. Bagaimana saran terbaik dari Ibu Dea mengenai kondisi saya berdasarkan pengalaman Ibu terkait masalah di bank DBS ini ? Mohon tanggapannya Bu. Terimakasih

  • 28 Maret 2021 - (18:27 WIB)
    Permalink

    Kalo sudah dikata2in gak usah bayar mba ,aku jg dulu gitu dikata2in udh gt dikeroyok lewat telp yg ngomong bukan 1 orang aja ke saya,sampe dimaki2 sampe saya nangis dl,tp kalo orang lapangannya lbh baik si malah,malah debt coll nya kasih tau saya kalo di telp dbs gak usah angkat aja katanya ??

 Apa Komentar Anda mengenai Bank DBS Indonesia?

Ada 13 komentar sampai saat ini..

Tidak Adanya Keringanan KTA DBS untuk Nasabah yang Kesulitan

oleh Dea Leoni Debora dibaca dalam: 2 menit
13