Ojek Pangkalan vs Ojek Online

Ojek online dimasa kini sangatlah bermanfaat bagi semua orang terutama di indonesia yang memiliki banyak penduduk. Dari perkembangan zaman yang sangat pesat ini bisa dibilang ojek online sangat merajai hati para pengguna ojek. Harga, promo dan kenyamanan amat sangat didapat dari ojek ini dan memudahkan masyarakat. Namun, dari kesuksesan ojek online ini tidak membuat ojek pangkalan takut untuk tetap menjalani pekerjaannya.

Konflik antar ojek pangkalan dan ojek online ini sangat terasa terutama bagi mahasiswa seperti saya dan yang kebetulan tinggal ditempat yang rawan konflik ini yaitu Cibiru Manisi Bandung. Saya sebagai mahasiswa yang sangat membutuhkan fasilitas transportasi yang nyaman dan murah tentu saja akan memilih menaiki ojek online. Namun tinggal di sini bukan salah satu tempat yang aman untuk asal saja memesan ojek online. Dalam pertikaian ini mungkin saya (sebagai konsumen) merasa sangat dirugikan.

Menolak teknologi dan perkembangan zaman, ini cocok untuk semua para ojek pangkalan. Setiap hari saya melewati ojek pangkalan di Manisi dan yang saya lihat mereka hanya minum kopi dan sangat jarang memiliki penumpang. Namun jika ojek online tertangkap sedang mengantar penumpang di daerah itu langsung lah terjadi baku hantam yang dimulai oleh ojek pangkalan.

Resah menjadi rasa yang timbul jika melewati jalur itu. Sampai seorang ojek online bercerita tentang pengalamannya kepada saya, mereka lebih baik tidak mengambil orderan yang berada di daerah ini atau mereka lebih aman jika tidak memakai jaket ojek online mereka dan mematikan aplikasi yang ada di handphone untuk mencegah adanya konflik. Mungkin ada benarnya pernyataan si ojek online demi kenyamanan bersama harus ada yang mengalah dan saya sebagai pemakai transportasi online juga harus menghargai pekerjaan ojek-ojek pangkalan.

Indira Octavia Pancawangi
Bandung, Jawa Barat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.

2 komentar untuk “Ojek Pangkalan vs Ojek Online

  • 7 Oktober 2019 - (10:39 WIB)
    Permalink

    saya setuju mba, saya juga pernah ngalamin hal tersebut. saya merasa dirugikan karna sangat sulit untuk memesan ojek online di daerah daerah tertentu

  • 7 Oktober 2019 - (11:12 WIB)
    Permalink

    Tergantung dari sisi apa kita melihatnya.. Kita lihat ojek pangkalan biasanya bapak2 yg sudah berumur.. Jadi mereka mau daftar ojol ditolak sama perusahaan ojol nya.. Sampai skrg masih banyak didaerah lain konflik seperti ini.. Salam bojong gede

 Apa Komentar Anda?

Ada 2 komentar sampai saat ini..

Ojek Pangkalan vs Ojek Online

oleh dira pcw dibaca dalam: 1 menit
2