Ilustrasi Keluhan Surat Pembaca Debt Collector Bank Mega Bicara Kasar kepada Pihak Ketiga 29 Oktober 20198 Januari 2020 ares.Satya 6 Komentar Bank Mega, Debt Collector, Kartu Kredit Bank Mega, Penagihan, Penagihan Kartu Kredit, penagihan ke pihak ketiga, Sistem penagihan bermasalah Ikuti kami di Google Berita Hari ini saya dapat telepon dari teman kantor, langsung teman saya itu berbiacara dengan nada kesal dan marah. Teman saya itu ternyata dapat telepon dari pihak debt collector Bank Mega. Saya bingung, setahu saya, kartu kredit Bank Mega saya itu sudah saya non-aktifkan. Tidak lama, berdering telepon saya, ternyata itu dari debt collector Bank Mega. Tanpa basa basi debt collector itu langsung berbicara kasar, tanpa henti. Saya hanya diam dengan sabar, sambil berpikir. Ternyata itu tagihan kartu kredit dari adik ipar saya. Saya bingung, kenapa saya yang ditagih? Dengan kasar debt collector itu berbicara: “KAPAN MAU BAYAR? SUDAH MAKAN UANGNYA LALU KABUR? DASAR MALING! MANA NO IBU KAU? IBU KAU BEGO, NGAJARIN ANAKNYA MALING!”. Mendengar kata-kata itu saya sudah mau teriak dan membalas debt collector tsb, tapi saya sadar saya sedang dalam kantor. Cukup lama saya berbicara dengan debt collector tsb, yang saya bingung kenapa tagihan atas nama adik ipar saya, jadi saya yang dikejar-kejar untuk membayar? Dia bilang dia akan ke kantor saya biar saya malu, biar saya dipecat, “Mampus anakmu nanti tidak bisa sekolah”, begitu katanya. Apakah benar debt collector tersebut akan datang ke kantor? Apakah ada tempat pengaduan dari cara debt collector tsb? Aries Satya P Bekasi, Jawa Barat Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Donny G30 Oktober 2019 - (07:24 WIB)Permalink Bank Mega ini sakti juga yah, udah banyak pelanggaran kek gini tapi seperti gak ada sanksi tegas dari OJK dan Bank Indonesia. ? Ini sudah bisa dilaporkan ke polisi atas dasar perbuatan tidak menyenangkan. Log masuk untuk Membalas
christiano sahetapy31 Oktober 2019 - (09:03 WIB)Permalink Itulah Bank Mega, kasusnya sama seperti saya. Tapi kalo diajak ketemu gak pernah mau, itu banci berani cuma lewat tlp. Untung sudah lunas, tapi mereka bilangnya mw kirim surat lunas sampe skrg gak dikirm2. Udah lunas aja bego, laper galak. Log masuk untuk Membalas
bunda_raysa30 Oktober 2019 - (10:49 WIB)Permalink Lagi2 bank mega … sy mengalamin hal yg sama..dikejar2 tagihan adik saya..hampir tiap hari overdosis telpnya dg no yg berbeda2..pdhl mereka kontak adik sy juga…trus tmn sy ga punya utang mo tutup cc nya aja susahnya minta ampun…haduh ga banget kinerja sdmnya…jauh dah sama bank yg lain Log masuk untuk Membalas
Evlyne Supratman4 November 2019 - (14:55 WIB)Permalink saya juga senasib, bukan saya yang berhutang tapi saya yang dipermalukan dan dimaki-maki bahkan sampai pekerjaan banyak yang dicancel. Bank ini sepertinya sudah terkenal dengan tindakan biadab nya, tapi kebal hukum.Saya jadi berasumsi kalau Bank Mega sudah habis uangnya untuk sewa debt collector dan biaya KKN jadi tidak bisa gaji CS maupun SDM lain yang kompeten sehingga kejadian ini terulang terus tanpa pernah ada niat tanggung jawab dari Bank Mega yang telah merusak hidup orang yang tidak ada hubungannya. Log masuk untuk Membalas
NurulA13 November 2019 - (13:13 WIB)Permalink Juli 2019 suami mau tutup kartu krn sdh tdk mau pake lg, dan dia minta reschedule krn sdh tdk mampu byr lg. Surat recshedule sdh dikirim dr juli 2019 & sdh di terima oleh pihak collection, ditunggu2 tdk ada konfirmasi baik email maupun tlp dgn alasan blm ada apprv dr atasan nya. Tiba2 baru ada email nov 2019 ini dgn tagihan yg smula 7jt jd 11jt, knp baru di konfirmasi skrg??bank mega itu sengaja biar tagihan nasabah nya menggulung dulu sampe bengkak baru di konfirmasi total tagihan nya, pdhl kita udh minta reschedule dr juli dgn tagihan msh di angka 7jtan. Pinter skali permainan mrka, baru di ksh keringanan setelah tagihan sdh menggunung, smga kalian cpt hancur!! Log masuk untuk Membalas
comen kri7 Januari 2020 - (15:13 WIB)Permalink Saya juga kena kasus seperti ini. sepupu saya yang punya hutang. saya yang dipermalukan. di telpon melalui kantor setiap menit (padahal tidak pernah memberitahukan nomor). Mengancam, membentak, dan memaksa saya harus mengkonfirmasikan. padahal saya sudah mengkonfirmasikan namun tidak dapat dihubungi. ternyata sepupu saya selalu mengangkat telponnya berkali-kali tetapi pihak debt collector mengatakan tidak pernah diangkat. saya sampai dipulangkan dari kantor. jika ini terus terjadi mungkin saya bisa di PHK. pihak penagihan hutang tidak punya etika sama sekali, merusak hidup orang. diajak berbicara baik-baik tapi tidak bisa. Log masuk untuk Membalas