Surat Pembaca

Pre Order Redmi Note 8 Pro Tidak Jelas, Kecewa dengan Xiaomi dan Mi Store Indonesia

Kepada Xiaomi Indonesia dan Mi Store, saya sudah Pre-Order HP Redmi Note 8 Pro sejak tanggal 29 Oktober 2019, bahkan saya yang pertama kali PO untuk di Mi Store DP Mall Semarang. PO pun dengan bayar full payment, tidak ada DP-DP-an, tapi sekali lagi full payment, dan dijanjikan tanggal 3 November 2019 ready. Namun ternyata pada tanggal 3 November 2019 saya menghubungi Mi Store DP Mall Semarang, barang belum ready juga, ada keterlambatan dan dijanjikan tanggal 6 November 2019.

Tanggal 6 November 2019 saya datang ke Mi Store untuk menanyakan kejelasannya dan ternyata belum datang juga bilangnya baru datang tanggal 11 November 2019. Kemudian saya bilang udah saya tidak jadi PO karena sudah terlanjur kecewa, saya minta uang saya kembali. Namun jawabnya tidak bisa diminta kembali uang, disuruh bersabar menunggu sampai tanggal 11 November 2019. Itu pun nanti saya tidak tahu apakah beneran datang barangnya atau cuman janji-janji seperti sebelumnya.

Dan anehnya, yang sudah PO tidak ada terus barangnya, tapi bisa ngadain flash sale di Shoopee sampai ribuan dan ready stock. Mohon solusi Xiaomi Indonesia dan Mi Store Indonesia, bagaimana kejelasannya kami yang sudah PO (Pre Order) dan membayar secara full payment tanpa DP-DPan.

Terima kasih.

Aditya Surantaka
Semarang, Jawa Tengah

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Belum Ada Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pihak yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Komentar

  • Kalau soal barang yang buka PO namun kemudian konsumen PO kalah cepat dapatnya dibanding yang non PO, ini sih sudah cerita lama & bukan hanya di merk ini. Contoh kasus yang terbaru yang baru saja saya alami sendiri adalah R34lm3 5 Pro, di mana saya beli langsung dari website resmi mereka di tanggal 19 September, tujuan pengiriman ke Jakarta, & barang baru dimasukkan ke ekspedisi pada tanggal 26 SEPTEMBER.

    Sementara tentu saja sebelum tanggal 26 September tersebut barang termaksud sudah dijual bebas di toko2 offline, & bahkan produsennya mengadakan tukar tambah di Roxy dll.

    Praktik yang begini2, selama tidak ada campur tangan kontrol dari regulator, bakal terus dilaksanakan oleh produsen2 yang tamak2, yang tujuan utamanya hanya sekedar ngumpulin kuantitas jumlah penjualan. Kalau perlu yang sudah PO ataupun beli secara onli -- pokoknya yang duit sudah disetor -- ditunda dulu, yang ready diberikan ke para pembeli di hari launching.

    • Lupa nulis, itu saya beli bukan kondisi PO ya, itu memang dijual duluan secara online, baru beberapa hari kemudian penjualan offline.
      Jadi sudah sangat jelas sekali bahwa saya dikadalin, karena beli offline jauh lebih cepat dapatnya.
      Saya tanya ke CS mereka (sebelum tanggal 26 tersebut) cuma dijawab "akan dimaksimalkan." Saya desak, ya cuma itu kalimat andalan mereka.
      Masih mending kalau memang stok gak ada alias sold out, ya mereka gak jualan lagi sebelum semua order online yang masuk sudah terselesaikan, betul gak? Ya memang ketamakan lah satu2nya motivasi mereka.

      • Hari ini tdi pagi langsung direspon, langsung di telpon mistore kalo barang sdh ready dan dapat kompensasi earphone sebagai permintaan maaf. Terimakasih dewan redaksi media konsumen, Xiaomi serta mistro Indonesia

  • Kalau menurut saya ini hanya akal2an mereka dalam menjalankan taktik dagang yaitu memaksa retail alias toko untuk melakukan pembelian sebagai stock, serta memaksa sebagian end user untuk membeli dari toko dahulu sehingga toko bisa mendapatkan untung yang membuat mereka mau menyetock unit tsb.

    Selain itu harga mereka akan tetap terlihat lebih murah 300-500 dari harga pada lapangan, jelas2 stock yang dikirimkan sudah sekian banyak, namun mereka tahan untuk melangkakan product agar harga naik, sebelas dua belas lah sama yang biasa nimbun beras.

    Kalau mengikuti logika saja, apabila sebuah produsen sedang mengalami kekurangan stock, mereka tentunya akan coba memenuhi permintaan end user dahulu, sejak kapan stock kekurangan namun melakukan flash sale setiap minggunya?

    Bahkan kalau saya lihat saja stock yg terjual di shopee itu fiktif ntah hanya brp persen yang benar2 dijual dan tentunya yg beli para toko juga, saya coba posting soal issue ini di forum mereka namun lgsg di hapus sama moderatornya tanpa babibu dan di bilang off topic wtf, ini forum perusahaan untuk customer apa forum kominitas server pribadi?

    Mending kita rame2 masukin ke surat pembaca kompas aja gan, google aja, kl media konsumen gini kurang ditanggapi sepertinya.