Surat Pembaca

Pulsa Telkomsel Terpotong Tidak Sesuai Tarif, CS Mempersulit Pengembalian Pulsa

Saya pengguna nomor As Flexi 085100*****8. Hari Rabu, 6 Oktober 2019 pukul 08:38 WIB, saya melakukan panggilan ke nomor PSTN selama 5 menit. Sesuai tarif, biayanya cuma Rp285 (5 menit x Rp57/menit), tapi pulsa saya terpotong Rp3.000,- (10x lipat lebih banyak??).

Saya mengajukan komplain via Twitter @Telkomsel supaya kelebihan pemotongan pulsa Rp2.715 tersebut dikembalikan ke saldo saya. Kemudian CS @Telkomsel mengajukan pertanyaan konyol pertama, “Berapa nominal pulsa sebelum dan sesudah melakukan panggilan?” (Padahal seharusnya sudah tercatat pada sistem Telkomsel). Saya bisa menjawab karena kebetulan memang saya catat pulsanya. Jika tidak, tentu saya tidak tahu terjadi kesalahan pemotongan pulsa.

Muncul pertanyaan kedua yang lebih konyol, “Kapan atau berapa nominal top up pulsa terakhir yang saya lakukan?” (kembali seharusnya sudah tercatat pada sistem Telkomsel). Saya jawab lupa. Dan CS Telkomsel tidak mau memproses keluhan saya sebelum saya bisa jawab pertanyaan konyol yang sama sekali tidak berkaitan dengan kasus saya tersebut. Sudah jelas terjadi kesalahan sistem Telkomsel dalam memotong pulsa, kok CS Telkomsel malah mempermasalahkan pengisian pulsa?!?!

Kejadian pemotongan pulsa yang tidak sesuai ini sudah sering saya alami. Anehnya setiap kali komplain via Twitter Telkomsel selalu tidak ada penyelesaian. Tapi jika saya mau bersusah payah buang waktu dan uang bensin/parkir ke Grapari, komplain dapat diselesaikan tanpa ada pertanyaan-pertanyaan konyol macam CS @Telkomsel! Sama-sama Customer Service Telkomsel tapi standardnya berbeda 180⁰??

Bukan nominal yang menjadi masalah di sini tapi keanehan betapa seringnya pemotongan pulsa Telkomsel yang tidak sesuai dan CS Telkomsel yang tidak pernah menyelesaikan keluhan konsumen. Berapa banyak konsumen yang mau ke Grapari cuma demi komplain pulsa/uang Rp 2.000? Bayangkan jika terjadi pemotongan pulsa/uang rata-rata Rp 2.000 /pengguna dikalikan (anggap) 100 juta pengguna nomor Telkomsel, hasilnya ratusan milyar tuh. Sebuah kesalahan sistem yang sangat menguntungkan?

Apakah kesalahan sistem dan layanan cacat CS Telkomsel cuma sebuah kebetulan yang berulang? Mohon penjelasan dari Telkomsel.

Djuwanda
Surabaya, Jawa Timur

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan Telkomsel atas Surat Bapak/Ibu Djuwanda

Merujuk pada surat pembaca di Mediakonsumen.com pada tanggal 7 November 2019 oleh Bapak/Ibu Djuwanda mengenai Pulsa Telkomsel Terpotong Tidak Sesuai...
Baca Selengkapnya

Komentar

  • Berdasarkan apa yang pernah saya alami, CS di Twitter memang begitu: dengan dalih verifikasi identitas pelapor, tapi adanya mempersulit konsumen. Verifikasinya, kalau boleh saya katakan, lebih "secure" (baca: lebih ribet) daripada verifikasi CS bank.

    Berhubung saya pelanggan kartuHalo, sekarang kalau komplen saya langsung call saja, karena bebas biaya untuk pelanggan pascabayar. Lebih to the point & langsung terverifikasi selama saya call dari nomor ybs.

    Kalau CS via Twitter mah untuk main2 saja. Kalau soal yang lebih serius & penting, untuk kondisi sekarang memang demi kewarasan kita sendiri, lebih baik menghindari CS Twitter.

  • Kritik yang bagus, bukan soal nilai uang 2000 an tapi soal biaya yang tidak sesuai tarif. Memang kelihatan nilai 2000 an kecil, banyak konsumen merasa enggan komplain, tetapi seperti tulisan di atas, jika dikalikan sekian juta pelanggan nilainya bisa ratusan miliar per tahun.

    Sama seperti belanja di toko yang dikembalikan dengan permen, terkadang malah tidak dikembalikan karena nilainya ratusan rupiah, tetapi jika dikalikan sekian pembeli, dalam satu bulan penjual bisa untung jutaan rupiah.

    Kembali ke topik diatas, konsumen berharap kepada pelaku usaha komunikasi untuk bersikap jujur dalam memotong biaya komunikasi, jangan menggelabui konsumen dengan biaya siluman. Bukankah tindakan ilegal?

    Untuk CS, kalian bekerja melayani konsumen, secara tidak langsung konsumen yang bayar kalian. Coba kalian para CS sedikit menggunakan akal sehat, jika tidak ada konsumen apakah kalian bisa bekerja dan dapat gaji? Tidak akan!

    • persis sama gan (@Agip)
      Telkomsel mengaktifkan tarif promo tanpa persetujuan dari konsumen. sehingga pulsa terkuras jauh lebih banyak daripada tarif asal.
      Salah satu modus untuk maling pulsa konsumen.