Surat Pembaca

Putus Mitra GoJek, Gara-gara Order Fiktif oleh Oknum Driver Lain

Saya mitra GoRide GoJek Indonesia, dimana dulu saya pernah menjadi mitra GoJek dalam waktu 2 bulan saja. Namun dalam waktu 2 bulan itu saya jarang sekali mendapat orderan, sampai suatu ketika pukul 22:00 di malam hari saya mendapatkan orderan dari Terminal Pulogadung Jakarta Timur tujuan Kuningan, Jakarta Selatan. Lalu saya chat posisi jemputnya di mana, namun tidak ada jawaban atau balasan dari chat-an saya tersebut.

Saya pun mencoba menghubunginya langsung melalui telepon, tapi itu pun tidak ada jawaban dari pihak pemesan tersebut. Setelah beberapa lama lalu saya cancel orderan tersebut dan saya save nomornya lalu saya chat melalui whatsapp karena saya sudah kesal. Ternyata orang tersebut adalah mitra GoJek juga sebagai driver GoRide.

Keesokan harinya WA saya direspon dan terjadilah perdebatan di antara saya dan pihak pemesan tersebut hingga terjadi cekcok/ribut melalui telepon. Si pemesan tersebut screenshot WA saya dan dikirimkan ke email GoJek dan akhirnya akun saya pun di-suspend tanpa pemberitahuan sebelumnya.

Setelah saya coba untuk verifikasi ke kantor GoJek Bekasi dan saya pun membuat surat perjanjian. Petugas pelayanan kantor GoJek pun bilang agar menunggu 1 kali 24 jam. Namun setelah beberapa jam kemudian saya menerima telepon dari kantor GoJek yang mengatakan bahwa akun saya tidak bisa dibuka lagi.

Saya ingin menanyakan kenapa akun saya sampai di-Putus Mitra? Sedangkan yang saya terima adalah orderan fiktif/palsu. Kenapa saya di-PM secara sepihak? Nomor telepon saya terdaftar 0813164931** (nomor lengkap ada pada redaksi). Jika pun ada kesalahan seharusnya ada peringatan karena ini hanya gara-gara orderan fiktif.

Tolong akun saya dibuka kembali.

Robert Petrus Panjaitan
Jakarta Timur

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Belum Ada Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pihak yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Komentar

  • Aplikasi ojek online sebenarnya adalah marketplace sebagaimana toko online seperti Toped, BL, Shopee, dll. Bedanya, jika toko online mempertemukan penjual barang dengan pembeli, ojek online mempertemukan penjual jasa dengan pengguna jasa. Jika dilihat dari sudut pandang ini, maka driver ojek online juga adalah "konsumen" atau "user/pengguna" dari layanan aplikasi online ini, karena mereka juga "membayar" layanan yg disediakan oleh penyedia aplikasi dalam bentuk potongan (persentase) dari tarif yg dibayarkan oleh penumpangnya. Maka dalam hal ini driver ojol juga berhak mendapatkan perlindungan sebagai konsumen. Istilah mitra itu hanyalah akal2an aplikator ojol aja supaya mereka bebas dari UU Perlindungan Konsumen. Jika mereka benar2 menganggap driver sebagai mitra, seharusnya posisinya setara, tidak sewenang2 mengambil keputusan sepihak, termasuk dalam masalah "putus mitra" seperti ini.

  • kalo konsumen brengsek...cancel aja...mau tunai ato nontunai driver ga dpt byran...saldo jg kembali ke konsumen
    konsumen terlalu dimanja...TAPI BNYK KONSUMEN YG PINTAR DAN MENGHARGAI DRIVER
    cm ada yg tolol nya kelewatan
    minta cepet dijemput..sampai titik jemput malah blm siap.....ya terpaksa chat ke konsumen...."Mbaknya/mas nya sehat....???"

  • Ya sudahlah, percuma jg ngomong ini itu ttg aplikator yg berat sebelah, kyknya semua ojol sama aja deh. Sy setuju bgt tuh, klo kata "MTRA" itu akal2an aplikator ke driver biar ngerasa setara, padahal tau sendiri lah yg ngerasa driver. Yaah namanya driver yg butuh kerjaan, kyknya suka ga suka, mau ga mau ngikutin maunya aplikator. Mau jd driver ojol yg ga pernah diliat aplikator, itu pilihan. Klo ga ya mending cari kerjaan lain yg lebih fair.
    #salamsatuaspaldancorcoran

  • Hallo bang,
    Kalau saja tempo hari abang tidak terbawa emosi saat itu tidak terbawa emosi dengan selalu mengabaikan setiap order fiktif, tentu tidak begini. Khan lumayan kl masih di GO-JEK...
    Memang sih seperti itu aplikatif... Dan Saya juga begitu, sempat beberapa waktu lalu plat nomor motor saya copot gara2x ketendang sama konsumen. Dah gitu konsumennya diam dan saya baru tahu setelah dikasih tahu tukang parkir Holand Bakery.
    Kalau saya mau emosi sesaat malam itu, dah saya samperin. Tp saya mikir panjang dan lapor ke CS minta kebijaksanaan jika hal ini tidak beres secepatnya saya bawa debt collector ke rumah konsumen buat menyelesaikan masalah ini.
    Karena dari sekian banyak penumpang yg saya bawa, hanya 1 orang ini yg tendang plat nomor saya.
    Tp dengan pertimbangan matang dan terus menekan cooling down emosi, akhirnya GO-JEK menaikan skema perfoman saya.
    Jadi saran saya bang, abang datangin ke kantor kemang, naik banding dengan ditemani korlap GO-JEK bekasi. Mudah2xan masih bisa diselamatkan akunnya.
    Tentu dengan kepala dingin dan merendah saja saat banding sama DSU kemang pusat. Segera dicoba ya bang sebelum 2 minggu.
    Tapi kl kgk bisa jg, minta bantuan korlap wilayah bekasi untuk bantuannya.
    Tetap semangat!!!

  • Apapun alasannya, Mereka Selalu Benar(G...K). Citra nya Karya Anak Bangsa,Nyatanya Penjajah di Bangsa Sendiri. Katanya Membantu ribuan orang,nyatanya yang dibantu adalah kalangan menengah ke atas(customer). Mereka tidak akan pernah berani mediasi antara customer dengan driver dalam setiap permasalahan, karena sistem mereka Berantakan. Mereka belum bisa menghargai hak driver. SDM (karyawan) nya pun belum mumpuni. Kemasan nya saja manis tapi dalamnya busuk seperti bangkai. Cepat atau Lambat perusahaan ini akan hancur bagai boomerang Karena Doa Orang Orang Terzolimi(driver), amin insya allah

  • kenapa ada orderan fiktif..???

    itu dikarnakan adanya sistem bonus poin.
    hilangkan semua yg sifatnya bonus.. dan sesuaikan tarif berdasarkan jarak dan waktu tempuh.
    In sya Allah pasti tidak ada lg yg melakukan ordera fiktif.

    untuk pemesanan gofood..
    diharuskan pemesan mempunyai saldo gopay.
    tanpa saldo gopay.. pemesanan gofood tidak dapat dilakukan.
    In Sya Allah pasti tidak ada yg dirugikan.

    pihak gojek harus banyak meliat kelapangan untuk mempelajari apa2 saja masalah dilapangan.
    jgn duduk bodoh yg hanya mendengar keluhan coustumer saja.

    INGAT..!!!
    DARI SEKIAN BANYAK DRIVER ONLINE YG TERSAKITI.. SUMPAH MEREKA PASTI AKAN TERKABUL UNTUKMU GOJEK OR GRAB

    • Tlong pihak Gojek d teliti dlu kl mw PM driver,kyk saya d PM gara² dpt goride penggunaan baru d SMP trus saya hrus gmn kl mata pencaharian saya tiap hari hilang
      Tlong lha yg bijak kl mw PM ???

  • Saya juga di PM disebutkan terindikasi order bersekala besar .baru tadi banding dikantor.tapi tetap mereka berdasarkan sistem anggap saya order fiktif.3 tahun di gojek dan terhitung jari bisa tutup point.tanpa aplikasi aneh aneh.rating pun selalu 5 dan komen cs yang baik.ketika ditanya dan saya menjawab "saya sama sekali tidak melakukan order fiktif.bahkan rata rata semua cs menggunakan go pay" silahkan bapak cek dulu history akun gojek saya.tapi tetap Dsu bilang..semua juga pasti bilang begitu driver saat di suspen.(gondok dalam hati) .maaf pak akun anda putus mitra!! Disini saya melihat cara mereka tidak mau mendengarkan penjelasan.bahkan terlihat masa bodo.Mitra adalah sebatas Mitra,tidak lebih dan tak akan ada perlakuan khusus bagi orang yg meminta keadilan atas hal yang tidak dilakukan.#uninstaldrivergojek

Penulis
robert_petrus