Ilustrasi Headline Keluhan Surat Pembaca Voucher Fiktif Bukalapak yang Tidak Sesuai Syarat dan Ketentuan 20 Desember 2019 Hary Gimulya 13 Komentar Belanja Online, BukaBantuan, Bukalapak, Cashback, Customer complaint handling, Customer Service, Kondisi produk tidak sesuai promosi, Marketplace, potongan harga, Promo Diskon, Voucher Ikuti kami di Google Berita Bukalapak terkenal akan program-programnya yang menarik, seperti “Serbu Seru”, “Mau Ditinju”, “Flash Sale“, dan yang lainnya. Karena tertarik, saya pun mencoba program-program tersebut. Awalnya tidak ada masalah, namun masalah terjadi ketika saya mengikuti program “Mau Ditinju”. Dari program ini, saya membeli 10 voucher Bukalapak karena tertarik dengan penawaran yang diberikan. Di situ tertulis bahwa konsumen akan mendapatkan diskon 99% maksimal Rp 10.000 jika menggunakan voucher ini saat berbelanja. Setelah membeli 10 voucher tersebut, saya pun berniat memakainya untuk belanja. Namun saya terkejut karena saat kode voucher digunakan pada aplikasi Bukalapak, diskon yang saya dapatkan bukanlah 99% maksimal Rp10.000, melainkan 99% maksimal Rp1.000. Ini sama sekali tidak sesuai dengan deskripsi yang tertulis pada voucher tersebut. Saya lalu komplain dan menanyakan ini pada tim @bukabantuan di Twitter yang merupakan customer service Bukalapak. Saya pun diminta menunggu agar dilakukan pengecekan oleh tim terkait, dan akan dihubungi via email. Saya pun menunggu tanpa ada kepastian yang jelas. Namun yang saya terima di email hanyalah ucapan terima kasih sudah menghubungi Bukalapak, tapi “Mohon berikan feedback atas layanan kami”. Lho, masalah saya saja belum diselesaikan, sudah meminta feedback. Jelas saya kesal akan hal ini,dan menanyakan kembali ke tim @bukabantuan. Lagi-lagi saya hanya diminta menunggu tanpa kepastian. Hingga akhirnya saya dihubungi via telepon, dan tim Bukalapak menjelaskan bahwa memang ada kesalahan dan saat ini kendala saya masih diurus oleh tim terkait. Saya diminta menunggu. Saya menanyakan kepastian kapan masalah saya akan diselesaikan, mereka tidak bisa memberikan kepastian. Saya sudah kesal sebenarnya karena sejak kendala saya terjadi di bulan Oktober hingga bulan Desember ini, masih tidak jelas hasil dari tim terkaitnya dan solusi terhadap masalah saya. Hingga akhirnya muncul sebuah jawaban yang sangat mengejutkan dan mengecewakan bagi saya dari tim @bukabantuan. Tanggal 19 Desember 2019, mereka memberikan jawaban seperti ini: Baik kak. Mohon maaf atas kendalanya ya. Terkait hal tersebut, yang mana merupakan Voucher Fiktif dari oknum yang mengatasnamakan Bukalapak ya. Mohon kedepannya, apabila ada Voucher/Promo Bukalapak yang kamu dapat, kamu bisa bertanya ke Bella terlebih dahulu agar dapat Bella bantu untuk cek lebih lanjut dan meminimalisir agar kendala seperti ini tidak terjadi lagi ya kak 🙂 . Lho sudah jelas tampilan voucher-nya merupakan tampilan aplikasi Bukalapak, dan bahkan tim terkaitnya sudah mengakui ada kesalahan sistem, tapi CS-nya dengan seenaknya menyalahkan saya sebagai konsumen karena membeli voucher fiktif dari oknum. Ini sama sekali tidak bertanggungjawab, setelah hanya meminta konsumen menunggu tanpa kepastian, dengan seenaknya Bukalapak menyalahkan orang lain sebagai oknum yang telah menjual voucher fiktif, padahal mereka sendiri yang menjualnya. Tolong teman-teman lain yang merupakan pelanggan Bukalapak memberikan informasi, ini tampilan voucher resmi Bukalapak atau bukan? Jelas saya sangat kecewa dengan tanggapan Bukalapak dan sikap mereka yang seolah ingin lepas dari tanggungjawab. Oleh karena ini saya memuat aduan ini di Media Konsumen agar orang lain tahu seperti apa keburukan Bukalapak dan sikap tidak bertanggungjawab mereka terhadap keluhan konsumen. Jika setelah surat saya ini dimuat dan masih tidak ada sikap nyata mereka untuk menyelesaikan masalah saya, besar kemungkinan saya akan membawa masalah ini ke BPSK. Hary Gimulya Cirebon, Jawa Barat Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Hary20 Desember 2019 - (09:05 WIB)Permalink @bukalapak @BukaBantuan Terima kasih sudah memuat surat saya Media Konsumen. Lihat betapa buruknya… https://t.co/fGq7HIIfHb Login untuk Membalas
Samuel Wijaya20 Desember 2019 - (11:55 WIB)Permalink Hahaha, entar kalau sudah viral bakalan dikoreksi lagi omongannya. Tapi ya itu, makan waktu berbulan-bulan menghabiskan waktu tenaga pikiran bahkan mungkin juga duit pulsa dari konsumennya. Saya sebisa mungkin menghindari entitas2 bisnis yang berpotensi ataupun sering diberitakan bahwa ybs suka mempersulit konsumennya. Sehingga saya belanja juga ke toko sebelah aja. Login untuk Membalas
Andri Haryono20 Desember 2019 - (20:49 WIB)Permalink Sepertinya ada kesalahpahaman dari pihak pembeli. Nilai pembelanjaan pembeli cuma Rp 2.400, sedangkan nilai voucher potongan langsung Rp 10.000, ya jelas dong nilainya di bawah nilai voucher. Wajar aja jadi cuma dapat Rp 1.000 (Baca aturan penggunaan voucher poin ketiga: “Kode voucher hanya berlaku untuk TRANSAKSI PEMBELIAN BARANG”) Artinya bukan berikut ongkos kirim. CS Bella juga salah paham mengira pembeli bersangkutan dapat voucher fiktif. Login untuk Membalas
Hary GimulyaPenulis artikel21 Desember 2019 - (00:13 WIB)Permalink Bisa dicek pada screenshot voucher yg saya lampirkan diatas pak, terutama kalimat yg dicetak tebal oleh pihak Bukalapak. Tertulis potongan langsung Rp 10000 tanpa minimal transaksi. Berarti tidak wajib minimal belanja RP 10000 kan? Tertulis pula diskon 99%. Seharusnya jika saya berbelanja Rp 2400, harusnya potongannya menjadi Rp 2376. Tapi ini hanya Rp 1000. Saya coba tambahkan jumlah barangnya pun jumlah potongan tetap sama tidak berubah. Untuk sekelas perusahaan besar seperti Bukalapak, justru aneh jika CSnya tidak mengetahui tampilan voucher yang diterbitkan perusahaan tempat mereka bekerja, dan malah mengatakan ini voucher fiktif yang diterbitkan oleh oknum yang ngaku2 pihak Bukalapak. Terlihat sekali betapa tidak bertanggungjawabnya mereka dan seolah ingin lepas tangan begitu saja. Login untuk Membalas
Andri Haryono21 Desember 2019 - (07:42 WIB)Permalink Memang benar voucher itu tertulis tanpa minimum pembelian, tapi tetap saja nilai belanjanya kurang dari Rp 10.000. Kalau ingin dapat potongan penuh harusnya nilai belanjanya lebih dari Rp 10.000, ga pas banget. Ingat, ongkir tidak dihitung sebagai nilai pembelanjaan barang. Karena kode di screenshot sudah tidak berlaku lagi, jadi saya tidak bisa testing. Buat CS Bukalapak, memang kerjanya ngasal. Masa jawab pertanyaan seenaknya gitu? Bikin males belanja di BL Login untuk Membalas
Hary GimulyaPenulis artikel21 Desember 2019 - (10:27 WIB)Permalink Betul pak, memang jika ingin mendapat diskon penuh, saya harus belanja minimal atau lebih dari Rp 10000. Saya memberi contoh transaksi pembelian dgn nominal kecil. Seharusnya jika diskon 99% maksimal Rp 10000, pembelian sebesar Rp 2400 tetap diskon 99% , bukannya hanya potongan Rp 1000. Ini saya lampirkan screenshot pemakaian voucher yang sesuai milik teman saya (https://pbs.twimg.com/media/EMR8MKSVAAU_pt0?format=jpg&name=small), bisa terlihat disitu bahwa ongkos kirim pun termasuk dalam perhitungan diskon 99%.
Hary GimulyaPenulis artikel21 Desember 2019 - (00:05 WIB)Permalink Bisa jadi begitu pak, tapi setidaknya ada permintaan maaf dari pihak Bukalapak atas perkataan yang mereka sampaikan. Sudah jelas mereka sendiri yg mengeluarkan voucher, tapi kok malah menuduh ada oknum lain. Oknumnya ya berarti karyawan mereka sendiri donk? Login untuk Membalas
Hary GimulyaPenulis artikel21 Desember 2019 - (00:07 WIB)Permalink Bisa jadi begitu pak, tapi setidaknya harus ada permintaan maaf dari pihak Bukalapak atas perkataan yang mereka sampaikan. Sudah jelas mereka sendiri yg mengeluarkan voucher, tapi kok malah menuduh ada oknum lain. Oknumnya ya berarti karyawan mereka sendiri donk? Login untuk Membalas
Donny G20 Desember 2019 - (14:38 WIB)Permalink Promo2 Bukalapak emang niatnya buat nyari traffics aja, bukan buat ningkatin loyalitas penggunanya. ? Liat aja di MK ini banyak pemenang Serbu Seru yg lama dikirimin hadiahnya, atau malah di-cancel. ? Login untuk Membalas
Hary GimulyaPenulis artikel21 Desember 2019 - (00:07 WIB)Permalink kacau memang. kalau memang tujuannya seperti itu, mau sampai kapan? Lama2 konsumen pasti kesal dan jenuh, dan ujung2nya pada pergi ke toko sebelah kalau pelayanannya mengecewakan begini. Login untuk Membalas
Herwin Herwin22 Desember 2019 - (08:39 WIB)Permalink CS BL emang suka asal jawab. Sy emang paling ga merekomendasikan BL ini. Lebih baik Shopee sama Tokopedia. Login untuk Membalas
Hary GimulyaPenulis artikel22 Desember 2019 - (19:42 WIB)Permalink betul pak, seumur2 baru menemukan cs yg melayani konsumen dengan jawaban yang ngasal seperti ini. bukannya menyelesaikan malah bikin kesal. Login untuk Membalas
fajar_putra9723 Desember 2019 - (00:08 WIB)Permalink teliti dulu sebelum membeli lihat dan cek diskrepsinya dan biasanya dibagi atas ada kode ataupun tanda dari bukalapa lapak bahwa ini pelanggaran .. dan sering terjadi konfirmasi dari bukalapak Login untuk Membalas