Ilustrasi Keluhan Surat Pembaca Kado Tahun Baru dari RedDoorz Indonesia 3 Januari 2020 elang 3 Komentar Call Center, Customer Service, Hotel dan Akomodasi, Pembatalan pesanan, Pemesanan hotel online, RedDoorz, RedDoorz Indonesia, Verifikasi Pembayaran Ikuti kami di Google Berita Berbagi pengalaman dan curhat saya kali ini agar rapor RedDoorz tidak semakin memburuk tajam. Tadi malam (31 Desember) adalah pengalaman terburuk selama saya menginap. Booking via app RedDoorz dengan metode pembayaran Doku Alfamart @reddoorz Near Akademi Kepolisian 3 Kota Semarang. Terbayar lunas sebelum 30 menit batas waktu. Begitu sampai properti, data saya katanya gak ada dan begitu saja bilang saya gak bisa menginap karena waktu bayar saya terlambat (konyol sekali). Seolah-olah saya baru pertama menggunakan aplikasi dan diminta untuk meninggalkan nomor rekening+nomor hp untuk pengembalian dana 1 x 24 jam tanpa mengenal tanggal merah (sudah lewat dan dana pengembalian tidak pernah ada setelah 24 jam). Dan jika dana itupun benar-benar dikembalikan, saya tetap dirugikan sekali karena akhirnya saya gak dapat penginapan dan terpaksa tidur di dalam mobil rest area SPBU dikarenakan waktu check in saya pukul 18.00 sebelum malam pergantian tahun dan penginapan sudah habis terbooking semua di Kota Semarang. Dan yang lebih parah lagi, saya mengajak 3 anak dan usianya masih kecil (si sulung baru berusia 10 tahun) dalam kondisi hujan deras lebih dari setengah malam. Hebatnya lagi, setelah saya membaca beberapa ulasan, kasus ini tidak hanya menimpa saya saja meski saya disudutkan dalam suasana yang tergolong keren. Terima kasih RedDoorz, untuk kado Tahun Baru yang sangat luar biasa dan tidak akan pernah terlupakan ini. Tri Yuwono Temanggung, Jawa Tengah Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
M Zubir3 Januari 2020 - (14:39 WIB)Permalink Itu pengalaman yang sangat tidak menyenangkan. Tetapi, kemungkinan karena tahun baru, banyak yang ingin menginap sehingga pemilik properti tanpa melihat pesanan masuk lewat aplikasi mereka langsung menjual kepada pengunjung lain. Diduga ini sebuah kesalahan yang dilakukan oleh pemilik properti. Saya beberapa kali pesan kamar via aplikasi reddoorz, tapi bukan tahun baru, tidak pernah terjadi kegagalan. Setelah pembayaran terkonfirmasi di aplikasi reddoorz, saya datang ke properti dan pesanan sudah tersedia, tinggal bayar uang jaminan saja sesuai ketentuan pihak properti. Kasus diatas bisa terjadi oleh siapa saja, karena bertepatan tahun baru, bukan cuma reddoorz. Meskipun begitu pihak reddoorz perlu mengevaluasi mitra properti agar tidak terjadi kasus serupa dan merugikan costumer. Log masuk untuk Membalas
elangPenulis artikel4 Januari 2020 - (07:43 WIB)Permalink Sebelumny saya selalu menggunakan agoda tdk prnh ad masalah., dan ini adalah kali pertama saya pake app reddorzs. Ketika kode bayar saya d input d doku alfa dan data saya lsg kluar beriut nama properti dan aplikasi penyedia logikany itu akan terkoneksi k smua jaringan terkait. Tdk mngkn jg alfa membuat data palsu. Lha data saya dpt drmn coba??.,Kl nominal uangny tdk seberapa, 390xxxan., tp kerugian terbesar saya bhkn bukan secara finansial.,dan saya ttp melihat indikasi kenakalan d sini krna 2x saya komplain menghubungi cs reddorz via email tidak ad respon. Dan ini jg terjadi pada konsumen2 sebelumny yg mengalami nasib spt saya berdasarkan ulasan dr berberapa sumber yg saya baca., ya memang tdk smua orang dan saya termasuk orang yg beruntung kali ini Log masuk untuk Membalas
Samuel Wijaya4 Januari 2020 - (10:08 WIB)Permalink Setuju. Saya juga tidak pernah pake jasa travel app/agent ini, & tidak akan pernah pake, karena banyak membaca komplen. Saya biasa pesan hotel pake jasa BEBERAPA toko sebelah, & juga tidak pernah ada masalah. Kalau dibilang: banyak yang lancar saja pake app ini, cuma beberapa/sedikit saja yang kebetulan “apes,” yah sama saja, saya kuatir nanti pas saya coba, eh, dapat “keberuntungan apes”… Saya pake yang sudah biasa & sudah saya buktikan sendiri saja, ketimbang coba2 undian berhadiah apes. Zaman now zaman teknologi modern & canggih, & sudah selayaknya penyedia jasa berlomba-lomba memanfaatkan kemajuan & kecanggihan yang ada untuk menyediakan layanan yang sebaik mungkin bagi para konsumennya. Demikian juga, bagi para (calon) konsumen, ada bejibun penyedia jasa yang PASTI berbeda-beda tingkat keprofesionalannya. Sudah sepantasnya konsumen memilih penyedia jasa yang kinerjanya sebagus mungkin. Kecuali kalau memang konsumen tersebut hobi coba2 berbagai penyedia jasa (mungkin memang kerjanya sebagai reviewer hehehe). Log masuk untuk Membalas